28.9 C
Medan
Monday, May 13, 2024

Minyak Menyembur Tinggi, Warga Ramai Bawa Jerigen

Foto: dok. Istimewa
Lokasi sumur minyak di Aceh Timur yang meledak dan terbakar.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Sumur minyak yang meledak dan terbakar di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Aceh, itu ternyata sumur baru. Sumur minyak ilegal di Aceh menjadi tempat ribuan warga menggantungkan hidup.

“Yang meledak ini sumur baru. Di Kecamatan Rantau, warga sudah mengelola sumur dalam empat tahun terakhir,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Iskandar Usman Al-Farlaky saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (26/4/2018).

Sumur minyak yang meledak dan menewaskan 21 orang itu merupakan sumur baru yang berada di belakang rumah warga. Di Kecamatan Rantau Peureulak, hampir di tiap desa terdapat sumur minyak yang dikelola oleh masyarakat.

Pada malam nahas itu, kata Iskandar, minyak yang keluar dari sumur tersebut menyembur terlalu tinggi. Pemilik menampung sekitar 100 drum, kemudian memberi tahu masyarakat sekitar. Tak lama berselang, warga datang berbondong-bondong datang dan membawa jeriken maupun peralatan lainnya untuk menampung minyak yang tumpah.

Tiba-tiba, terdengar suara ledakan. Api membubung tinggi dan menyambar warga di sana. Korban meninggal seketika tergeletak di lokasi, sementara korban luka-luka diboyong ke rumah sakit.

Penambangan minyak di kecamatan tersebut dikelola secara pribadi dan tidak diawasi pemerintah. Masyarakat di sana merakit sendiri alat untuk mengebor hingga kedalaman 200 meter. Biasanya, setelah menggunakan 70 pipa, warga baru mendapat semburan minyak.

Pengeboran pun dilakukan secara manual. Untuk satu sumur, jumlah produksi minyak per hari berkisar 5 drum hingga 25 drum. Ribuan warga pun memilih menggantungkan hidup dari menambang. Selama ini belum pernah ada kejadian kebakaran ataupun ledakan sedahsyat ini.

“Mereka belajar ngebor itu otodidak karena faktor alam lihat teman ngebor ikut ngebor juga. Bukan dibekali kemampuan khusus,” jelas Iskandar.

Foto: dok. Istimewa
Lokasi sumur minyak di Aceh Timur yang meledak dan terbakar.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Sumur minyak yang meledak dan terbakar di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Aceh, itu ternyata sumur baru. Sumur minyak ilegal di Aceh menjadi tempat ribuan warga menggantungkan hidup.

“Yang meledak ini sumur baru. Di Kecamatan Rantau, warga sudah mengelola sumur dalam empat tahun terakhir,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Iskandar Usman Al-Farlaky saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (26/4/2018).

Sumur minyak yang meledak dan menewaskan 21 orang itu merupakan sumur baru yang berada di belakang rumah warga. Di Kecamatan Rantau Peureulak, hampir di tiap desa terdapat sumur minyak yang dikelola oleh masyarakat.

Pada malam nahas itu, kata Iskandar, minyak yang keluar dari sumur tersebut menyembur terlalu tinggi. Pemilik menampung sekitar 100 drum, kemudian memberi tahu masyarakat sekitar. Tak lama berselang, warga datang berbondong-bondong datang dan membawa jeriken maupun peralatan lainnya untuk menampung minyak yang tumpah.

Tiba-tiba, terdengar suara ledakan. Api membubung tinggi dan menyambar warga di sana. Korban meninggal seketika tergeletak di lokasi, sementara korban luka-luka diboyong ke rumah sakit.

Penambangan minyak di kecamatan tersebut dikelola secara pribadi dan tidak diawasi pemerintah. Masyarakat di sana merakit sendiri alat untuk mengebor hingga kedalaman 200 meter. Biasanya, setelah menggunakan 70 pipa, warga baru mendapat semburan minyak.

Pengeboran pun dilakukan secara manual. Untuk satu sumur, jumlah produksi minyak per hari berkisar 5 drum hingga 25 drum. Ribuan warga pun memilih menggantungkan hidup dari menambang. Selama ini belum pernah ada kejadian kebakaran ataupun ledakan sedahsyat ini.

“Mereka belajar ngebor itu otodidak karena faktor alam lihat teman ngebor ikut ngebor juga. Bukan dibekali kemampuan khusus,” jelas Iskandar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/