MEDAN-Dua kecamatan di Medan Utara, yakni Belawan dan Marelan menjadi daerah termiskin di Medan. Pasalnya, kedua kecamatan ini menjadi penerima beras miskin (Raskin) terbanyak pada tahun 2013 ini.
“Sama seperti tahun lalu, Belawan dan Marelan masih menjadi kecamatan paling banyak menerima beras miskin pada tahun ini. Sedangkan untuk kecamatan penerima te-rendah adalah Medan Baru,” ujar Kepala Bagian Perekonomian Pemko Medan Ir Dahnar Siregar didampingi Kasubbag Usaha Daerah, Sintong kepada Sumut Pos, Jumat (8/3).
Di kecamatan Belawan, lanjutnya, ada sekitar 8.222 Rumah Tangga Miskin (RTM). Alokasi raskin untuk kecamatan ini mencapai 123, 33 ton. Sedangkan di Kecamatan Medan Marelan terdapat 6.947 RTM dengan alokasi raskin sebanyak 104, 20 ton. Untuk Medan Baru sebagai penerima terendah hanya mendapat jatah 7, 48 ton, dengan 499 RTM.
Menurut Dahnar, jumlah penerima raskin Kota Medan pada tahun ini sebenarnya mengalami pengurangan dari tahun 2012 lalu. Pada tahun 2012 lalu, penerima raskin di Kota Medan sebanyak 77.654 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Pada tahun ini, penerima raskin di Medan menurun menjadi 73.110 RTS. Jumlah penerima raskin ini pun menurun sekitar 4.544 RTS pada tahun ini. “Pengurangan hampir merata di setiap kecamatan. Tapi ada juga yang bertambah di kecamatan tertentu. Jadi, ada yang berkurang, ada yang bertambah,” jelasnya.
Dahnar menambahkan, beras raskin di Kota Medan memang mulai disalurkan pada Februari 2013 lalu. Hal ini dilakukan karena penyaluran dari pusat juga mengalami kendala. Karena itu, pada penyaluran di Februari kemarin diserentakkanpada Januari. Sedangkan untuk Bulan Maret, pendistirbusian dari Sub Bulog sedang berlangsung.”Penyaluran raskin di Kota Medan pada tahun 2013 ini kita mulai Februari karena dari Jakarta juga mengalami kendala. Untuk penyaluran pada bulan ini, Maret sedang berlangsung. Semoga dengan keterangan ini, masyarakat tidak bertanya-tanya lagi. Pokoknya, untuk penyaluran pada April nanti sudah lancar seperti biasa,” tegasnya.
Untuk penyaluran sendiri tetap dilakukan di Kantor Lurah. Karena itu, beras raskin langsung diantar ke masing-masing kantor lurah. Untuk harga tetap Rp1.600 per kilogram. “Masyarakat diimbau untuk langsung mengambil di kantor lurah karena waktunya hanya seminggu setelah beras sampai. Lewat seminggu, beras raskin itu kita kembalikan ke Bulog, jadi begitu sampai di kantor lurah, warga diharapkan langsung mengambil,” pungkasnya. (mag-7)