25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dirut PD Pasar Ngotot Paling Benar

file/sumut pos
PD PASAR: Sejumlah orang beraktivitas di depan kantor Perusahaan Daerah (PD) Pasar Medan, bebrapa waktu lalu. PD Pasar termasuk perusahaan daerah yang mendapat rapor merah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Merebaknya konflik internal di kalangan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan yang memintanya turun dari jabatannya, tidak membuat sang Direktur Utama (Dirut) Rusdi Sinuraya goyah. Pria yang baru hitungan bulan ogah turun dari jabatannya. Bahkan, Rusdi menanggapai masalah tersebut dengan santai dan merasa paling benar.

“Saya tidak akan mundur dari jabatan ini‎. Sebab saya telah mengikuti tes untuk duduk sebagai Dirut, dan diamanahkan Pemko Medan agar memperbaiki kinerja PD Pasar,” tegasnya, kemarin.

Mengenai adanya mutasi karyawan PD Pasar berjumlah 78 orang, Rusdi dengan tegas menyatakan semuanya itu tidak benar. “Mutasi hal yang wajar. Saya tidak ada melakukan mutasi sebanyak 78 orang tapi 40 orang. Semuanya itu saya lakukan lantaran mereka (karyawan) memiliki kinerja buruk,” kilahnya.

Begitu disinggung oknum kepolisian bernama Jhon Paul Simanjuntak yang disebut kerap mengintervensi kebijakannya, Rusdi membantah. Dia sudah meminta agar JPS tidak perlu ikut campur kebijakan di PD Pasar. Ironinya lagi, sebelumnya Rusdi bilang tidak kenal dengan JPS.

Selain itu, kemungkinan dirinya pernah mengangkat JPS sebagai konsultan, Rusdi memastikan pernyataan itu salah. “Tidak, dia (JPS-red) hanya teman,” sahutnya.

Mengenai setiap karyawan dimintai uang untuk duduk di kursi jabatan, Rusdi menuding dirinya difitnah. Termasuk bantahan soal dirinya memaksa pegawai karaoke dan menonton‎ tarian striptis. “Tidak ada mahar apapun. Jadi, buktikan saja kalau memang benar. Termasuk soal karyawan diajak nonton striptis juga itu tidak benar,” ucapnya.

Rusdi lagi-lagi seakan jaga badan. Dirinya berkelit jika ada sms ancaman dari JPS kepada karyawan PD Pasar, semuanya itu tidak benar. “Nggak ada itu sama sekali. Mungkin masalah pribadi antara JPS dengan karyawan PD Pasar. Toh, karyawan sudah melaporkan ancaman JPS ke kantor polisi. Jadi, biarlah polisi mengusut kasus ancaman JPS kepada karyawan PD Pasar,” tukasnya.

Badan Pengawas, Qamarul Fatah mengatakan pihaknya masih menyelidiki permalasahan itu memang benar terjadi atau dengan segelintir orang saja. Dirinya juga memastikan tidak akan ada pemberhentian atau mutasi. “Saya pastikan tidak akan ada pemberhentian atau mutasi. Kami tetap berupaya menciptakan suasana kondusif di PD Pasar. Sebagai badan pengawas, tentu kami juga mencoba mencari langkah guna menyelesaikan masalah ini,” bilangnya. (ali)

file/sumut pos
PD PASAR: Sejumlah orang beraktivitas di depan kantor Perusahaan Daerah (PD) Pasar Medan, bebrapa waktu lalu. PD Pasar termasuk perusahaan daerah yang mendapat rapor merah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Merebaknya konflik internal di kalangan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan yang memintanya turun dari jabatannya, tidak membuat sang Direktur Utama (Dirut) Rusdi Sinuraya goyah. Pria yang baru hitungan bulan ogah turun dari jabatannya. Bahkan, Rusdi menanggapai masalah tersebut dengan santai dan merasa paling benar.

“Saya tidak akan mundur dari jabatan ini‎. Sebab saya telah mengikuti tes untuk duduk sebagai Dirut, dan diamanahkan Pemko Medan agar memperbaiki kinerja PD Pasar,” tegasnya, kemarin.

Mengenai adanya mutasi karyawan PD Pasar berjumlah 78 orang, Rusdi dengan tegas menyatakan semuanya itu tidak benar. “Mutasi hal yang wajar. Saya tidak ada melakukan mutasi sebanyak 78 orang tapi 40 orang. Semuanya itu saya lakukan lantaran mereka (karyawan) memiliki kinerja buruk,” kilahnya.

Begitu disinggung oknum kepolisian bernama Jhon Paul Simanjuntak yang disebut kerap mengintervensi kebijakannya, Rusdi membantah. Dia sudah meminta agar JPS tidak perlu ikut campur kebijakan di PD Pasar. Ironinya lagi, sebelumnya Rusdi bilang tidak kenal dengan JPS.

Selain itu, kemungkinan dirinya pernah mengangkat JPS sebagai konsultan, Rusdi memastikan pernyataan itu salah. “Tidak, dia (JPS-red) hanya teman,” sahutnya.

Mengenai setiap karyawan dimintai uang untuk duduk di kursi jabatan, Rusdi menuding dirinya difitnah. Termasuk bantahan soal dirinya memaksa pegawai karaoke dan menonton‎ tarian striptis. “Tidak ada mahar apapun. Jadi, buktikan saja kalau memang benar. Termasuk soal karyawan diajak nonton striptis juga itu tidak benar,” ucapnya.

Rusdi lagi-lagi seakan jaga badan. Dirinya berkelit jika ada sms ancaman dari JPS kepada karyawan PD Pasar, semuanya itu tidak benar. “Nggak ada itu sama sekali. Mungkin masalah pribadi antara JPS dengan karyawan PD Pasar. Toh, karyawan sudah melaporkan ancaman JPS ke kantor polisi. Jadi, biarlah polisi mengusut kasus ancaman JPS kepada karyawan PD Pasar,” tukasnya.

Badan Pengawas, Qamarul Fatah mengatakan pihaknya masih menyelidiki permalasahan itu memang benar terjadi atau dengan segelintir orang saja. Dirinya juga memastikan tidak akan ada pemberhentian atau mutasi. “Saya pastikan tidak akan ada pemberhentian atau mutasi. Kami tetap berupaya menciptakan suasana kondusif di PD Pasar. Sebagai badan pengawas, tentu kami juga mencoba mencari langkah guna menyelesaikan masalah ini,” bilangnya. (ali)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/