25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Garuda Punya Jurus Jitu, Kualanamu Ikut Siap

Sambut ASEAN Open Sky Policy 2015 (1)

Persaingan dunia penerbangan saat ini memang cukup ketat. Tak mudah untuk menggeser pesaing dari luar negeri seperti maskapai Singapore Airlines, Thai Airways, Malaysia Airlines, Tiger Airways atau lainnya.

LAILA AZIZAH, Medan

Ditambah lagi dengan rencana ASEAN Open Sky 2015, persaingan maskapai pun semakin terbuka lebar. Tapi, Garuda Indonesia, sebagai maskapain
kebanggaan bangsa ini, punya jurus jitu ‘menyikat’ para pesaingnya.

Bagi masyarakat awam, mungkin belum tahu maksud dari ASEAN Open Sky 2015. Ya, ASEAN Open Sky 2015 atau liberalisasi penerbangan merupakan kebijakan untuk membuka wilayah udara antarsesama anggota negara ASEAN.

Hal ini dianggap sebagai bentuk liberalisasi angkutan udara yang telah menjadi komitmen kepala negara masing-masing negara anggota dalam Bali Concord II, yang dideklarasikan pada KTT ASEAN pada 2003 silam dan diimplementasikan pada 2015.

Untuk menyambut ASEAN Open Sky 2015 ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya menyiapkan lima bandara yang masuk dalam program ASEAN Open Sky 2015. Bandara yang dimaksud yakni Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Juanda Surabaya, Ngurah Rai Denpasar, Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Kualanamu Medan. Tentu saja, kelima bandara ini dinilai cukup siap dalam infrastrukturnya.

ASEAN Open Sky 2015 memang diimplementasikan pada 2015 mendatang, tapi Garuda Indonesia tak main-main menyambutnya dan bersiap-siap bertarung menghadapi maskapai luar negeri yang jadi pesaing. Bak seorang petarung ulung, Garuda Indonesia telah mengeluarkan jurus jitunya agar pesaing bisa ‘keok.’

Bahkan jurus jitu itu sebenarnya sudah ditebar Garuda Indonesia sejak beberapa tahun lalu demi mengharumkan bangsa karena sering kali keselamatan penerbangan kita masih dinilai buruk oleh luar negeri, khususnya negara Eropa.

Seperti kata Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto, untuk menghadapi ASEAN Open Sky 2015, Garuda berencana membeli 194 pesawat hingga 2015. Pesawat itu di antaranya, Boing B737-800NG (Next Generation), Airbus A330-300/200, Boing B777-300ER dan pesawat Bombardier, dengan rata-rata usia pesawat 5 tahun.

“Pesawat ini nantinya akan mempu menghadapi pesaing kita dari luar negeri di ASEAN Open Sky 2015,” ujar Pujobroto pada Kamis (5/4) lalu yang dihubungi penulis melalui telepon selulernya di nomor 0811158xxx.

Tentu saja, jurus jitu itu dengan bersaing di armada pesawat yang canggih. Misalnya saja, pesawat Boeing 737-800 Next Generation milik Garuda ini dilengkapi dengan teknologi interior unik yang disebut Boeing Sky Interior. Melalui teknologi itu, pilot dapat mengatur lampu pada kabin atas penumpang, yang memberi berbagai efek nuansa langit sehingga dapat dirasakan suasana berbeda oleh penumpang. Misalnya, warna biru angkasa untuk memberi kesan lembut, warna seperti suasana matahari terbenam untuk memberi kesan rileks.

Ditambah lagi, lampu-lampu dengan teknologi LED yang diperkirakan mampu bertahan hingga 40.000 jam. Selain dilengkapi dengan teknologi semacam langit buatan, pesawat Boeing 737-800NG juga dilengkapi dengan peranti hiburan audio dan video on demand pada setiap kursinya. “Penambahan pesawat Garuda meliputi Boeing 737-800NG untuk rute domestik dan regional, Airbus A330-300/200 untuk jarak menengah dan sedang, serta Boeing 777-300ER untuk jarak jauh,” tambah Pujobroto lagi.

Nah, pesawat canggih milik Garuda Indonesia ini beberapa di antaranya bakal ditempatkan di Bandara Kualanamu Medan, jika bandara kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini sudah beroperasi. Tentu saja, penempatan pesawat canggih milik Garuda itu untuk menghadapi pesaing di ASEAN Open Sky 2015.

Melalui Bandara Kualanamu, pesawat-pesawat canggih dan berbadan lebar milik Garuda Indonesia tersebut akan melayani rute dari Medan ke luar negeri. Seperti Medan-Penang, Medan Kuala Lumpur bahkan dari Medan menuju rute Eropa.

Bagi masyarakat Sumatera Utara yang hendak bertolak ke luar negeri melalui Bandara Kualanamu, tentu semakin dimudahkan penerbangannya dengan Garuda Indonesia. Sebab, sudah ada pesawat Garuda Indonesia yang semakin canggih dengan jam terbang tinggi untuk bertolak ke Eropa atau rute luar negeri lainnya. Masyarakat Sumutpun semakin terlayani.

“Memang pada 2013, Garuda Indonesia membuka rute baru ke Eropa. Di antaranya, rute ke London-Inggris, Paris-Perancis, Frankfurt -Jerman dan Roma-Italia. Jadi, bagi masyarakat Sumut yang hendak ke Eropa bisa terlayani Garuda Indonesia melalui Bandara Kualanamu,” kata Pujobroto lagi.
Artinya, kata Pujo, dengan dibukanya rute ke Eropa tersebut, tentu tak hanya berdampak baik terhadap pasar Garuda, tapi juga sebagai peluang emas bagi Kota Medan untuk menambah tamu wisatanya. Sebab, jika Garuda Indonesia sudah membuka rute ke Eropa, misalnya dari domestik ke Eropa, atau sebaliknya, dari Eropa bisa langsung ke Medan, maka dunia pariwisata Kota Medan akan semakin hidup.

“Sebab, dengan beroperasinya Bandara Kualanamu, pesawat berbadan lebar tak perlu lagi transit melalui Bandara di Kuala Lumpur atau di negara tetangga, tapi sudah bisa langsung mendarat di Bandara Kualanamu,” ujarnya.

Jika Garuda Indonesia semakin mapan dalam mempersiapkan armadanya, tentu saja calon penumpang dari Bandara Kualanamu nantinya tidak bakal melirik maskapai luar negeri yang datang menjadi pesaing dan coba merebut pasar domestik. Atau sebaliknya, warga Eropa di sana bakal nyaman memilih terbang bersama Garuda untuk masuk ke Indonesia.

Lalu, bagaimana dengan persaingan harga tiket? Tentu, Garuda sudah punya jurus jitu. (bersambung) Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba karya tulis jurnalis Kota Medan GATF 2012.

Sambut ASEAN Open Sky Policy 2015 (1)

Persaingan dunia penerbangan saat ini memang cukup ketat. Tak mudah untuk menggeser pesaing dari luar negeri seperti maskapai Singapore Airlines, Thai Airways, Malaysia Airlines, Tiger Airways atau lainnya.

LAILA AZIZAH, Medan

Ditambah lagi dengan rencana ASEAN Open Sky 2015, persaingan maskapai pun semakin terbuka lebar. Tapi, Garuda Indonesia, sebagai maskapain
kebanggaan bangsa ini, punya jurus jitu ‘menyikat’ para pesaingnya.

Bagi masyarakat awam, mungkin belum tahu maksud dari ASEAN Open Sky 2015. Ya, ASEAN Open Sky 2015 atau liberalisasi penerbangan merupakan kebijakan untuk membuka wilayah udara antarsesama anggota negara ASEAN.

Hal ini dianggap sebagai bentuk liberalisasi angkutan udara yang telah menjadi komitmen kepala negara masing-masing negara anggota dalam Bali Concord II, yang dideklarasikan pada KTT ASEAN pada 2003 silam dan diimplementasikan pada 2015.

Untuk menyambut ASEAN Open Sky 2015 ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya menyiapkan lima bandara yang masuk dalam program ASEAN Open Sky 2015. Bandara yang dimaksud yakni Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Juanda Surabaya, Ngurah Rai Denpasar, Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Kualanamu Medan. Tentu saja, kelima bandara ini dinilai cukup siap dalam infrastrukturnya.

ASEAN Open Sky 2015 memang diimplementasikan pada 2015 mendatang, tapi Garuda Indonesia tak main-main menyambutnya dan bersiap-siap bertarung menghadapi maskapai luar negeri yang jadi pesaing. Bak seorang petarung ulung, Garuda Indonesia telah mengeluarkan jurus jitunya agar pesaing bisa ‘keok.’

Bahkan jurus jitu itu sebenarnya sudah ditebar Garuda Indonesia sejak beberapa tahun lalu demi mengharumkan bangsa karena sering kali keselamatan penerbangan kita masih dinilai buruk oleh luar negeri, khususnya negara Eropa.

Seperti kata Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto, untuk menghadapi ASEAN Open Sky 2015, Garuda berencana membeli 194 pesawat hingga 2015. Pesawat itu di antaranya, Boing B737-800NG (Next Generation), Airbus A330-300/200, Boing B777-300ER dan pesawat Bombardier, dengan rata-rata usia pesawat 5 tahun.

“Pesawat ini nantinya akan mempu menghadapi pesaing kita dari luar negeri di ASEAN Open Sky 2015,” ujar Pujobroto pada Kamis (5/4) lalu yang dihubungi penulis melalui telepon selulernya di nomor 0811158xxx.

Tentu saja, jurus jitu itu dengan bersaing di armada pesawat yang canggih. Misalnya saja, pesawat Boeing 737-800 Next Generation milik Garuda ini dilengkapi dengan teknologi interior unik yang disebut Boeing Sky Interior. Melalui teknologi itu, pilot dapat mengatur lampu pada kabin atas penumpang, yang memberi berbagai efek nuansa langit sehingga dapat dirasakan suasana berbeda oleh penumpang. Misalnya, warna biru angkasa untuk memberi kesan lembut, warna seperti suasana matahari terbenam untuk memberi kesan rileks.

Ditambah lagi, lampu-lampu dengan teknologi LED yang diperkirakan mampu bertahan hingga 40.000 jam. Selain dilengkapi dengan teknologi semacam langit buatan, pesawat Boeing 737-800NG juga dilengkapi dengan peranti hiburan audio dan video on demand pada setiap kursinya. “Penambahan pesawat Garuda meliputi Boeing 737-800NG untuk rute domestik dan regional, Airbus A330-300/200 untuk jarak menengah dan sedang, serta Boeing 777-300ER untuk jarak jauh,” tambah Pujobroto lagi.

Nah, pesawat canggih milik Garuda Indonesia ini beberapa di antaranya bakal ditempatkan di Bandara Kualanamu Medan, jika bandara kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini sudah beroperasi. Tentu saja, penempatan pesawat canggih milik Garuda itu untuk menghadapi pesaing di ASEAN Open Sky 2015.

Melalui Bandara Kualanamu, pesawat-pesawat canggih dan berbadan lebar milik Garuda Indonesia tersebut akan melayani rute dari Medan ke luar negeri. Seperti Medan-Penang, Medan Kuala Lumpur bahkan dari Medan menuju rute Eropa.

Bagi masyarakat Sumatera Utara yang hendak bertolak ke luar negeri melalui Bandara Kualanamu, tentu semakin dimudahkan penerbangannya dengan Garuda Indonesia. Sebab, sudah ada pesawat Garuda Indonesia yang semakin canggih dengan jam terbang tinggi untuk bertolak ke Eropa atau rute luar negeri lainnya. Masyarakat Sumutpun semakin terlayani.

“Memang pada 2013, Garuda Indonesia membuka rute baru ke Eropa. Di antaranya, rute ke London-Inggris, Paris-Perancis, Frankfurt -Jerman dan Roma-Italia. Jadi, bagi masyarakat Sumut yang hendak ke Eropa bisa terlayani Garuda Indonesia melalui Bandara Kualanamu,” kata Pujobroto lagi.
Artinya, kata Pujo, dengan dibukanya rute ke Eropa tersebut, tentu tak hanya berdampak baik terhadap pasar Garuda, tapi juga sebagai peluang emas bagi Kota Medan untuk menambah tamu wisatanya. Sebab, jika Garuda Indonesia sudah membuka rute ke Eropa, misalnya dari domestik ke Eropa, atau sebaliknya, dari Eropa bisa langsung ke Medan, maka dunia pariwisata Kota Medan akan semakin hidup.

“Sebab, dengan beroperasinya Bandara Kualanamu, pesawat berbadan lebar tak perlu lagi transit melalui Bandara di Kuala Lumpur atau di negara tetangga, tapi sudah bisa langsung mendarat di Bandara Kualanamu,” ujarnya.

Jika Garuda Indonesia semakin mapan dalam mempersiapkan armadanya, tentu saja calon penumpang dari Bandara Kualanamu nantinya tidak bakal melirik maskapai luar negeri yang datang menjadi pesaing dan coba merebut pasar domestik. Atau sebaliknya, warga Eropa di sana bakal nyaman memilih terbang bersama Garuda untuk masuk ke Indonesia.

Lalu, bagaimana dengan persaingan harga tiket? Tentu, Garuda sudah punya jurus jitu. (bersambung) Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba karya tulis jurnalis Kota Medan GATF 2012.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/