32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tak Miliki C6 Seorang Warga Nekat Gembok Pagar TPS

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sejumlah masalah pada hari pemilu yang berlangsung hari ini (Rabu, 9/4) masih ditemukan di sejumlah TPS.
Salahatunya yakni di TPS 15, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang. Seorang warga, Mangasi Sitanggang nekad menggembok gerbang tempat didirikannya TPS 15 yang menggunakan lahan miliknya sendiri.
Hal itu dilakukan karena dirinya tidak mendapatkan formulir C6 atau undangan memilih.
Alhasil, sejumlah warga yang sudah sempat masuk kedalam TPS terkurung, sedangkan warga yang akan mencoblos tidak diperkenankan masuk.
“Tadi sempat digembok pemilik lahan (Managasi Sitanggang),” ujar seorang panitia pemilihan suara, di lokasi.
Aksi penggembokan ini juga sempat membuat suasana menjadi tegang. Sejumlah petugas kepolisian yang berada di lokasi tidak mampu berbuat banyak dan terlihat mencoba bernegosiasii dengan pemilik lahan yang rumahnya persis di sebelah TPS 15 dibangun. “Kita sudah negosiasi dengan beliau dan kita menjelaskan bahwa meski tidak mendapatkan C6, mereka tetap bisa memilih dengan menggunakan KTP. Setelah kita berikan pengertian, beliau akhirnya bersedia membuka kembali gemboknya,” ungkap panitia yang enggan namanya disebutkan.
Aksi penggembokan ini berlangsung sekitar 30 menit. Setelah gembok dibuka, proses pemungutan kembali berjalan normal seperti biasanya. (uma)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sejumlah masalah pada hari pemilu yang berlangsung hari ini (Rabu, 9/4) masih ditemukan di sejumlah TPS.
Salahatunya yakni di TPS 15, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang. Seorang warga, Mangasi Sitanggang nekad menggembok gerbang tempat didirikannya TPS 15 yang menggunakan lahan miliknya sendiri.
Hal itu dilakukan karena dirinya tidak mendapatkan formulir C6 atau undangan memilih.
Alhasil, sejumlah warga yang sudah sempat masuk kedalam TPS terkurung, sedangkan warga yang akan mencoblos tidak diperkenankan masuk.
“Tadi sempat digembok pemilik lahan (Managasi Sitanggang),” ujar seorang panitia pemilihan suara, di lokasi.
Aksi penggembokan ini juga sempat membuat suasana menjadi tegang. Sejumlah petugas kepolisian yang berada di lokasi tidak mampu berbuat banyak dan terlihat mencoba bernegosiasii dengan pemilik lahan yang rumahnya persis di sebelah TPS 15 dibangun. “Kita sudah negosiasi dengan beliau dan kita menjelaskan bahwa meski tidak mendapatkan C6, mereka tetap bisa memilih dengan menggunakan KTP. Setelah kita berikan pengertian, beliau akhirnya bersedia membuka kembali gemboknya,” ungkap panitia yang enggan namanya disebutkan.
Aksi penggembokan ini berlangsung sekitar 30 menit. Setelah gembok dibuka, proses pemungutan kembali berjalan normal seperti biasanya. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/