31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Petinggi Polda Curiga Kasus Amplop Rekayasa Bandar

Judi Togel di Binjai

MEDAN-Dit Propam Poldasu Saat masih terus melakukan penyelidikan dugaan keterlibatan 22 perwira utama di Polres Binjai dalam praktik pembekingan judi toto gelap (Togel) di Binjai.

Di lain pihak, tim khusus bentukan Kapolres Binjai AKBP Dra Rina Sari Ginting terus berupaya mengungkap jaringan judi togel yang dioperasikan bandar berinisial A.

Setelah hampir sepekan polisi menangani kasus judi togel di Binjai ini, Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso, menegaskan kepolisian membutuhkan waktu.

“Tidak bisa buru-buru, agar tidak salah. Karena menyangkut anggota Polri, kasih kesempatan tim untuk mendalaminya agar bisa diungkap sampai ke akarnya,” pintanya.

Saat ini, penyelidikan mendalam Dit Propam Poldasu sudah pada tahap meminta keterangan ketiga tersangka judi yang diamankan tim khusus Polres Binjai. Propam melengkapi bukti yang sudah didapat, seperti menyita 22 amplop yang bertuliskan nama-nama pejabat Polres Binjai. “Propam Poldasu sudah meminta keterangan tersangka 303 (judi) sambil mencari bukti kuat agar yang bersangkutan (22 perwiran diduga pembeking judi) dipanggil untuk diperiksa,” ujar Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso, Rabu (8/6).

Penyelidikan mendalam diperlukan agar pejabat utama Polres Binjai yang menerima setoran tidak bisa mengelak lagi. “Kalau sudah punya bukti yang kuat, bila terbukti anggota itu tidak bisa mengelak lagi,” ucapnya.
Petinggi Polda Sumut, menurut Heru, curiga ada peran bandar dalam merekayasa kasus ini. “Selain dugaan ada (perwira) menerima, bisa jadi ini semua ulah para bandar judi besar di Sumut merekayasa keterlibatan polri dalam pembiaran praktik judi,” cetus Heru Prakoso.

Rekayasa menuliskan nama-nama anggota Polri di amplop karena para bandar meras tidak senang diganggu dan ditangkap. “Mungkin mereka sengaja membuatnya untuk melibatkan oknum Polri, “ cetus Heru.

Heru membantah kalau empat Kapolsek dan sejumlah Kanit Reskrim sudah diperiksa di Propam Poldasu. “Belum ada, kalau ada pasti kita sampaikan. Propam masih mendalami penyelidikannya,” bebernya menjawab pertanyaan.
Mengenai temuan amplop bertuliskan nama-nama pejabat utama Polres Binjai, masih tetap didalami tim khusus. Dimana, penyelidikannya yang mendalam oleh tim khusus dari Polres Binjai masih sulit untuk mengungkap keterlibatan anggota Polri.

“Biarkan tim bekerja,  amplop yang ada daftar namanya merupakan bahan masukan untuk Polri. Bila memang terbukti akan secepatnya di kabarkan, “ cetus Heru.

Sejumlah wilayah di Belawan dan Kabupaten Langkat diduga masih dijadikan lokasi penjualan judi togel. Pantauan Sumut Pos di lapangan, hingga Rabu (8/6) kemarin, beberapa warung kopi dan lokasi pemukiman padat penduduk di Belawan, banyak dijadikan tempat penjualan togel. Bahkan di sejumlah lokasi, keberadaan judi jenis tebakan angka ini beroperasi terang-terangan. Beberapa lokasi itu antara lain di kawasan Sicanang, Kampung Kurnia,  Uni Kampung, Kampung Salam dan beberapa tempat sarana umum.

“Di sini orang gak takut jual togel, sejak dulu selalu aman,” kata pria berkulit sawo matang yang tak minta namanya tidak dipublikasikan.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Endro Kiswanto dan juga Kasat Reskrim, AKP Hamam W tidak dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut.

Sementara di Langkat, sejumlah lokasi yang sering dijadikan tempat transaksi judi togel berada di warung atau kedai kopi. Seperti di warung di Simpang Empat Pelantaran di Desa Kubuan, Dusun VIII di Desa Kubuan, warung di Simpang IV di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, kedai kopi di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Jalan T Amir Hamzah di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Jalan Sudirman di Depan Gedung Nasional di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Jalan Bambu Runcing, Desa Lalang, Desa Teluk Bakung, Desa Paya Perupuk.

Hingga sebelum penggerebekan judi di Brahrang, Binjai, praktek perjudian dengan omset mencapai puluhan juta rupiah di lokasi itu bebas beraksi. Para cukong judi sengaja memanfaatkan remaja pengangguran setempat sebagai juru tulis. Selain itu, sebagian oknum petugas disebut-sebut juga ikut menerima setoran dari bandar judi. Namun, belum diketahui kebenarannya terkait isu tersebut.

Sedangkan, tentang siapa nama bandar yang berani dan nekat menjalankan bisnis haram tersebut, sejumlah warga sekitar banyak yang buka mulut dan mengaku kalau A (35), adalah bandar judi terbesar di Tanjung Pura. “Kalau togel hadir setiap hari Senin, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu mulai pagi sampai sore hari. Togas Hongkong hadir setiap hari dan buka pada malam hari sekitar jam 11 malam,” ujar seorang warga yang identitasnya minta dirahasiakan.
Di Kecamatan Stabat, aktivitas judi mulai berkurang. Bahkan, sarang judi Bangsal jenis Samkwan yang terletak di Jalan Sudirman, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Langkat milik bandar besar berinisial KW, kabarnya sudah berhenti beroperasi. Sedangkan, judi togel dan togas praktis sudah tidak ada lagi.

Kapolres Langkat, AKBP Mardiyono SIK saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya tidak memberikan toleransi terhadap kasus perjudian di Langkat. Pihaknya mengajak peran serta dari masyarakat luas untuk secara bersama-sama memberantas segala bentuk perjudian. “Judi tidak bisa diberantas hanya dengan mengandalkan polisi. Peran masyarakat dan ulama sangat penting. Kalau masyarakat tidak mau berjudi, pasti tidak akan ada judi serta kolusi dengan aparat tidak akan pernah terjadi,” kata Kapolres Langkat.(adl/mag-1/mag-11)

Judi Togel di Binjai

MEDAN-Dit Propam Poldasu Saat masih terus melakukan penyelidikan dugaan keterlibatan 22 perwira utama di Polres Binjai dalam praktik pembekingan judi toto gelap (Togel) di Binjai.

Di lain pihak, tim khusus bentukan Kapolres Binjai AKBP Dra Rina Sari Ginting terus berupaya mengungkap jaringan judi togel yang dioperasikan bandar berinisial A.

Setelah hampir sepekan polisi menangani kasus judi togel di Binjai ini, Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso, menegaskan kepolisian membutuhkan waktu.

“Tidak bisa buru-buru, agar tidak salah. Karena menyangkut anggota Polri, kasih kesempatan tim untuk mendalaminya agar bisa diungkap sampai ke akarnya,” pintanya.

Saat ini, penyelidikan mendalam Dit Propam Poldasu sudah pada tahap meminta keterangan ketiga tersangka judi yang diamankan tim khusus Polres Binjai. Propam melengkapi bukti yang sudah didapat, seperti menyita 22 amplop yang bertuliskan nama-nama pejabat Polres Binjai. “Propam Poldasu sudah meminta keterangan tersangka 303 (judi) sambil mencari bukti kuat agar yang bersangkutan (22 perwiran diduga pembeking judi) dipanggil untuk diperiksa,” ujar Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso, Rabu (8/6).

Penyelidikan mendalam diperlukan agar pejabat utama Polres Binjai yang menerima setoran tidak bisa mengelak lagi. “Kalau sudah punya bukti yang kuat, bila terbukti anggota itu tidak bisa mengelak lagi,” ucapnya.
Petinggi Polda Sumut, menurut Heru, curiga ada peran bandar dalam merekayasa kasus ini. “Selain dugaan ada (perwira) menerima, bisa jadi ini semua ulah para bandar judi besar di Sumut merekayasa keterlibatan polri dalam pembiaran praktik judi,” cetus Heru Prakoso.

Rekayasa menuliskan nama-nama anggota Polri di amplop karena para bandar meras tidak senang diganggu dan ditangkap. “Mungkin mereka sengaja membuatnya untuk melibatkan oknum Polri, “ cetus Heru.

Heru membantah kalau empat Kapolsek dan sejumlah Kanit Reskrim sudah diperiksa di Propam Poldasu. “Belum ada, kalau ada pasti kita sampaikan. Propam masih mendalami penyelidikannya,” bebernya menjawab pertanyaan.
Mengenai temuan amplop bertuliskan nama-nama pejabat utama Polres Binjai, masih tetap didalami tim khusus. Dimana, penyelidikannya yang mendalam oleh tim khusus dari Polres Binjai masih sulit untuk mengungkap keterlibatan anggota Polri.

“Biarkan tim bekerja,  amplop yang ada daftar namanya merupakan bahan masukan untuk Polri. Bila memang terbukti akan secepatnya di kabarkan, “ cetus Heru.

Sejumlah wilayah di Belawan dan Kabupaten Langkat diduga masih dijadikan lokasi penjualan judi togel. Pantauan Sumut Pos di lapangan, hingga Rabu (8/6) kemarin, beberapa warung kopi dan lokasi pemukiman padat penduduk di Belawan, banyak dijadikan tempat penjualan togel. Bahkan di sejumlah lokasi, keberadaan judi jenis tebakan angka ini beroperasi terang-terangan. Beberapa lokasi itu antara lain di kawasan Sicanang, Kampung Kurnia,  Uni Kampung, Kampung Salam dan beberapa tempat sarana umum.

“Di sini orang gak takut jual togel, sejak dulu selalu aman,” kata pria berkulit sawo matang yang tak minta namanya tidak dipublikasikan.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Endro Kiswanto dan juga Kasat Reskrim, AKP Hamam W tidak dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut.

Sementara di Langkat, sejumlah lokasi yang sering dijadikan tempat transaksi judi togel berada di warung atau kedai kopi. Seperti di warung di Simpang Empat Pelantaran di Desa Kubuan, Dusun VIII di Desa Kubuan, warung di Simpang IV di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, kedai kopi di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Jalan T Amir Hamzah di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Jalan Sudirman di Depan Gedung Nasional di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Jalan Bambu Runcing, Desa Lalang, Desa Teluk Bakung, Desa Paya Perupuk.

Hingga sebelum penggerebekan judi di Brahrang, Binjai, praktek perjudian dengan omset mencapai puluhan juta rupiah di lokasi itu bebas beraksi. Para cukong judi sengaja memanfaatkan remaja pengangguran setempat sebagai juru tulis. Selain itu, sebagian oknum petugas disebut-sebut juga ikut menerima setoran dari bandar judi. Namun, belum diketahui kebenarannya terkait isu tersebut.

Sedangkan, tentang siapa nama bandar yang berani dan nekat menjalankan bisnis haram tersebut, sejumlah warga sekitar banyak yang buka mulut dan mengaku kalau A (35), adalah bandar judi terbesar di Tanjung Pura. “Kalau togel hadir setiap hari Senin, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu mulai pagi sampai sore hari. Togas Hongkong hadir setiap hari dan buka pada malam hari sekitar jam 11 malam,” ujar seorang warga yang identitasnya minta dirahasiakan.
Di Kecamatan Stabat, aktivitas judi mulai berkurang. Bahkan, sarang judi Bangsal jenis Samkwan yang terletak di Jalan Sudirman, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Langkat milik bandar besar berinisial KW, kabarnya sudah berhenti beroperasi. Sedangkan, judi togel dan togas praktis sudah tidak ada lagi.

Kapolres Langkat, AKBP Mardiyono SIK saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya tidak memberikan toleransi terhadap kasus perjudian di Langkat. Pihaknya mengajak peran serta dari masyarakat luas untuk secara bersama-sama memberantas segala bentuk perjudian. “Judi tidak bisa diberantas hanya dengan mengandalkan polisi. Peran masyarakat dan ulama sangat penting. Kalau masyarakat tidak mau berjudi, pasti tidak akan ada judi serta kolusi dengan aparat tidak akan pernah terjadi,” kata Kapolres Langkat.(adl/mag-1/mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/