25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Warga Lempari Pekerja dengan Batu

Pembangunan Nanyang Terus Berlanjut

MEDAN- Aksi warga memprotes pembangunan sekolah Nanyang di Jalan Sriwijaya, Medan Baru, terus berlanjut. Kemarin, warga melempari para pekerja yang melakukan aktivitas di area sekolah tersebut dengan batu.

“Kami akan terus melakukan tindakan sampai mereka mau mendengar jeritan warga yang sudah lelah dengan membandelnya pihak Nanyang,” ujar seorang warga yang ditemui di lokasi, Jum’at (8/7) siang.

Dengan terus memutar lagu nasional dengan keras di setiap rumah sebagai bentuk perjuangan, warga juga mengintip para pekerja yang melakukan kegiatan. Jika ada yang melakukan aktifitas, warga langsung melemparinya dengan batu.
Para pekerja yang dilempari oleh warga tidak berani melawan dan langsung menghindar dengan turun ke bawah.

“Setelah kami lempari, mereka tak berani melawan dan langsung pergi menghindar,” katanyan
Pantauan wartawan koran ini, para pekerja terus melakukan pekerjaan pembangunan di sekolah Nanyang dengan menyusuni kayu Sedangkan bangunan yang rencananya akan dijadikan kantin, juga dalam tahap pengerjaan. Padahal, bangunan tersebut diduga tidak memiliki izin dari Dinas TRTB.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Juliandi Siregar mengatakan, seharusnya semua pihak yang terlibat harus menjalankan seluruh kesepakatan yang sudah dibuat. “Jadi, bila ada kesepakatan yang dilanggar mendapat protes dari warga, itu wajar saja,” katanya.

Kendati demikian, Juliandi sangat berharap kepada seluruh pihak yang terlibat agar betul-betul memperjuangkan aspirasi warga Kota Medan. “Bila ada bangunan yang menyalah haruslah ditertibkan jangan didiamkan saja sehingga warga tidak ambil tindakan sendiri,” cetusnya.(adl)

Pembangunan Nanyang Terus Berlanjut

MEDAN- Aksi warga memprotes pembangunan sekolah Nanyang di Jalan Sriwijaya, Medan Baru, terus berlanjut. Kemarin, warga melempari para pekerja yang melakukan aktivitas di area sekolah tersebut dengan batu.

“Kami akan terus melakukan tindakan sampai mereka mau mendengar jeritan warga yang sudah lelah dengan membandelnya pihak Nanyang,” ujar seorang warga yang ditemui di lokasi, Jum’at (8/7) siang.

Dengan terus memutar lagu nasional dengan keras di setiap rumah sebagai bentuk perjuangan, warga juga mengintip para pekerja yang melakukan kegiatan. Jika ada yang melakukan aktifitas, warga langsung melemparinya dengan batu.
Para pekerja yang dilempari oleh warga tidak berani melawan dan langsung menghindar dengan turun ke bawah.

“Setelah kami lempari, mereka tak berani melawan dan langsung pergi menghindar,” katanyan
Pantauan wartawan koran ini, para pekerja terus melakukan pekerjaan pembangunan di sekolah Nanyang dengan menyusuni kayu Sedangkan bangunan yang rencananya akan dijadikan kantin, juga dalam tahap pengerjaan. Padahal, bangunan tersebut diduga tidak memiliki izin dari Dinas TRTB.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Juliandi Siregar mengatakan, seharusnya semua pihak yang terlibat harus menjalankan seluruh kesepakatan yang sudah dibuat. “Jadi, bila ada kesepakatan yang dilanggar mendapat protes dari warga, itu wajar saja,” katanya.

Kendati demikian, Juliandi sangat berharap kepada seluruh pihak yang terlibat agar betul-betul memperjuangkan aspirasi warga Kota Medan. “Bila ada bangunan yang menyalah haruslah ditertibkan jangan didiamkan saja sehingga warga tidak ambil tindakan sendiri,” cetusnya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/