MEDAN, SUMUTPOS.CO-Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan pohon mahoni tumbang dan menimpa 3 rumah berdempetan di Jalan Sido Rukun Kelurahan Pulo Brayan Darat II, Medan Timur, Sabtu (8/8) sekitar pukul 16.00 Wib.
Ketiga rumah itu milik Cecep Supriatna (52), Suryadi (50) dan Bambang Mulyadi (51). Padahal sebelumnya Cecep, sudah pernah melaporkan kepada kelurahan dan camat agar menebang pohon mahoni tersebut karena sudah tua.”Saya lagi duduk didalam rumah. Lagi nyantai, saya pikir suara petir, ternyata pohon yang tumbang,”ungkap bapak beranak 6 ini di lokasi kejadian, Sabtu (8/8) malam.
Cecep mengaku kecewa dengan perangkat pemerintahan Kecamatan Medan Timur. Soalnya, jauh hari dirinya telah berulang kali mengajukan permohonan kepada Kepling X dan Camat Medan Timur agar dilakukan penebangan atau pemeliharaan berkala terhadap pohon mahoni yang tumbang tersebut. Sayangnya, permohonan itu tak mendapatkan respon.
“Batang pohon bagian bawah sudah keropos, terus mereng ke kiri (arah rumah). Sudah saya bilang berulang kali memohon kepada Kepling dan ke Camat. Bahkan pakai surat, lisan iya, tapi enggak juga didengarkan,” ujarnya.
Wajah Cecep bertambah sedih. Pasalnya Cecep, Sabtu (8/8) malam itu, ada acara antaran Leny Emalia (25) anak dari Bambang Mulyadi (51) yang merupakan abang iparnya.”Saat kejadian itu di dalam rumah, lagi masak untuk acara antaran. Jadi acara pindah ke tempat belakang, rumah kakak,” ujar Cecep yang diamini Bambang di lokasi kejadian.
Ditambahkan korban lainnya yang rumahnya ditimpa pohon mahoni ini, Suryadi (50) mengatakan, ada beberapa ruangan di rumah permanen itu mengalami kerusakan.”Ada satu kamar yang dahannya sampai masuk di dalam kamar tidur punya Muhammad Amri (anak Cecep). Terus di ruangan cat hijau itu juga ada bolong yang air bisa masuk dan bangunan yang masih baru mengalami retak-retak,” ujar bapak beranak 3 ini.
“Ada sekitar sepedamotor yang baru siap dicuci, nunggu itu. Saya sudah tahu itu pohon tumbang, bukan petir. Namun saya gugup mengatakannya, cuma bilang tumbang-tumbang. Beruntungla tak ada sepedamotor orang yang doorsmer tidak ketimpa,” aku Nursiyah (52) warga sekitar di lokasi kejadian.
Dikonfirmasi, Kepling X, Robby (59) membenarkan warga telah melaporkan untuk melakukan pemangkasan atau penebangan pohon tersebut. Menurutnya, masih ada 10 pohon mahoni lagi di Jalan Sido Rukun mengarah ke Jalan Krakatau yang usia cukup tua.
“Iya ada, sudah saya bilang ke Pak Camat. Cumakan dinas terkait masih sibuk di jalan protokol. Enggak ada saya memperlama. Ada 10 lagi pohon yang tuanya (usia) sama. Disarankan untuk ditebang juga,” ungkapnya di lokasi kejadian.Dinas Pertamanan melakukan pemangkasan terhadap pohon yang tumbang itu sekitar pukul 20.00 Wib.
Sementara itu pohon mahoni berusia tua tumbang di Jalan KL Yos Sudarso, Medan Barat. Dua mobil yang sedang melintas tertimpa. Tak ada korban jiwa, namun, hanya kerugian materiil.
Informasi yang diperoleh, pohon berukuran besar itu milik PT Socfindo dan tumbang tepat di halaman kompleknya. Dua mobil, Innova BK 76 II dan Pick-up BK 8791 CJ yang sedang melintas menuju arah Belawan.
Menurut pengemudi mobil Innova BK 76 II, saat itu dirinya hendak menjemput anaknya sekolah. “Saya dan istri mau jemput anak sekolah SD Pertiwi,” kata warga Komplek Griya Kalpataru Jalan Setia Budi Helvetia ini.
Namun, saat melintas di Jalan KL Yos Sudarso Medan tepatnya depat komplek PT Socfindo, dirinya mendengar suara ranting pohon patah.”Hujan belum sempat deras kali tapi anginnya kencang. Pas lewat ada ranting patah menimpa mobil saya dan tidak sempat menghindar,” ujarnya.
Dia berharap, pihak yang menanam pohon itu (PT Socfindo) mau memberi ganti rugi atas musibah yang menimpa dirinya. “Memang enggak ada yang luka, tapi mobil saya hancur, kaca depannya pecah. Untuk kedepan agar pohon-pohon yang sudah berusia puluhan tahun agar segera dipangkas,” sebutnya.
Senada diutarakan pengemudi mobil pick-up BK BK 8791 CJ, Sugianto (35), saat itu dirinya tidak sempat menghindar dari pohon tumbang itu.”Saat kejadian arus lalu lintas tidak macet, tapi saya tidak bisa menghindar karena pohon langsung jatuh cepat,” kata warga Simpang Canang Blok B Lingkungan 5 Belawan ini.
Dia mengaku saat itu dirinya akan balik ke tempat kerjaannya yang berada di Jalan Marelan. “Saya tidak sendiri, ada dua orang teman saya bernama Tian warga Marelan dan Yeni warga Klambir. Kami tidak ada luka, tapi mobil hancur,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Glugur Kota, Afri Lubis mengaku kalau pohon yang tumbang itu bukan milik Pemko Medan. “Pohon itu di halaman komplek PT Socfindo, tapi kita sudah koordinasi untuk memberi santunan kepada korban,” cetusnya.
Akibat tumbangnya pohon berusia puluhan tahun itu, arus lalu lintas di Jalan KL Yos Sudarso Medan Barat mengalami kemacetan total. Kepolisian menutup satu arah untuk bisa menjalankan beberapa kendaraan. Namun, setelah pohon itu diangkat, arus lalu lintas pun kembali normal. (ris/ted/btr)