TEGAL, SUMUTPOS.CO – Gerhana bulan sebagian yang dapat diamati di wilayah Indonesia, dilaporkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berdurasi 5 jam 4,9 menit pada Senin malam (7/8) sampai Selasa dini hari (8/8). Untuk Waktu Indonesia Barat (WIB), gerhana dimulai pada pukul 22.48, gerhana sebagian dimulai 00.22, dan puncak gerhana pada 01.20.
Gerhana sebagian berakhir pada 02.18 dan secara keseluruhan berakhir pada 03.52. Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Tegal Sayful Amri, gerhana bulan merupakan peristiwa ketika cahaya matahari terhalang bumi. Fenomena yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan tersebut hanya terjadi pada fase purnama. “Gerhana bulan ini bisa diprediksi sebelumnya, dan dapat disaksikan dengan mata telanjang, tanpa pengaman,” kata Sayful di kantornya, Selasa pagi (8/8).
Tahun ini, BMKG Tegal mencatat gerhana bulan penumbra dapat diamati di wilayah Indonesia pada 11 Februari. Gerhana matahari cincin pada 26 Februari, tapi tidak bisa diamati di wilayah Indonesia.
Pada 21 Agustus mendatang, akan terjadi gerhana matahari total. Namun tidak dapat diamati di wilayah Indonesia. Sayful menambahkan, terkait persentase gerhana bulan sebagian besarannya berbeda-beda, tergantung wilayah pengamatannya. BMKG yang secara khusus melakukan pengamatan gerhana terdapat di Bidang Geofisika yang ada di Banjarnegara.
“Terjadinya gerhana bulan ini tidak sesuai musim, tapi lebih karena perilaku benda langit tersebut. Berapa persen bersarannya, di setiap wilayah berbeda, karena tergantung di mana lokasi mengamatinya. Dalam hal ini, yang mengamati secara langsung gerhana adalah BMKG Banjarnegara,” ujar pria asal Pemalang yang sebelumnya bertugas di BMKG Aceh itu. (nam/fat)
TEGAL, SUMUTPOS.CO – Gerhana bulan sebagian yang dapat diamati di wilayah Indonesia, dilaporkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berdurasi 5 jam 4,9 menit pada Senin malam (7/8) sampai Selasa dini hari (8/8). Untuk Waktu Indonesia Barat (WIB), gerhana dimulai pada pukul 22.48, gerhana sebagian dimulai 00.22, dan puncak gerhana pada 01.20.
Gerhana sebagian berakhir pada 02.18 dan secara keseluruhan berakhir pada 03.52. Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Tegal Sayful Amri, gerhana bulan merupakan peristiwa ketika cahaya matahari terhalang bumi. Fenomena yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan tersebut hanya terjadi pada fase purnama. “Gerhana bulan ini bisa diprediksi sebelumnya, dan dapat disaksikan dengan mata telanjang, tanpa pengaman,” kata Sayful di kantornya, Selasa pagi (8/8).
Tahun ini, BMKG Tegal mencatat gerhana bulan penumbra dapat diamati di wilayah Indonesia pada 11 Februari. Gerhana matahari cincin pada 26 Februari, tapi tidak bisa diamati di wilayah Indonesia.
Pada 21 Agustus mendatang, akan terjadi gerhana matahari total. Namun tidak dapat diamati di wilayah Indonesia. Sayful menambahkan, terkait persentase gerhana bulan sebagian besarannya berbeda-beda, tergantung wilayah pengamatannya. BMKG yang secara khusus melakukan pengamatan gerhana terdapat di Bidang Geofisika yang ada di Banjarnegara.
“Terjadinya gerhana bulan ini tidak sesuai musim, tapi lebih karena perilaku benda langit tersebut. Berapa persen bersarannya, di setiap wilayah berbeda, karena tergantung di mana lokasi mengamatinya. Dalam hal ini, yang mengamati secara langsung gerhana adalah BMKG Banjarnegara,” ujar pria asal Pemalang yang sebelumnya bertugas di BMKG Aceh itu. (nam/fat)