MEDAN, SUMUTPOS.CO –Seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)diserahkan ke polisi, karena mengancam akan menyebarkan video mesumnya bersama sang kekasih. Kasusnya ditangani Polresta Medan.
Pelajar SMK itu berinisial TK (17) warga Jalan Delitua. Sedangkan kekasihnya sebut saja Melati (17) warga Jalan Timah Putih, Medan Area. Menurut IB (23), ayah tiri Melati, TK diserahkan ke Polresta Medan pada Jumat (6/11) malam. Berawal Jumat, sekira pukul 10.00 WIB. Anak tirinya (Melati) pulang ke rumah dengan kondisi menangis.
Melihat itu, mereka pun menginterogasi Melati. Awalnya Melati tak mau bicara, namun karena dicecar terus mengaku jika TK telah menyebar foto-foto bugilnya kepada teman-teman sekelasnya di sekolah.
Mendengar itu, lanjut IB, dirinya yang kaget bercampur penasaran lalu menanyakan
kepada anak tirinya tersebut mengapa pacar korban bisa memiliki fotonya yang sedang bugil.
“D isitu lah aku baru tahu kalau ternyata anakku ini sudah pernah ditidurin si pelaku,” jelasnya.
Menurutnya, Melati pun memberi tahu kepadanya jika ia diancam oleh si
pelaku yang akan menyebarkan video mesum mereka. “Katanya ia diancam, si pelaku meminta anakku setiap minggunya harus memberi uang sebesar Rp500.000. Kalau tidak video mesum mereka akan disebarkan sama kawan-kawan sekolah mereka. Makanya itu kami pancing dia untuk ketemuan. Untungnya dia mau ketemuan, makanya kami tangkap dan langsung kami bawa ke Polres,” jelasnya, Sabtu (7/11).
Melati sendiri mengaku sudah 7 bulan lebih menjalin hubungan percintaan dengan si pelaku. Bahkan Melati mengaku sudah 7 kali digagahi TK. Parahnya lagi, pacarnya TK selalu merekam persetubuhan mereka dengan hape. ”Katanya untuk kenang-kenangan. Cuma tubuh dan wajahku saja direkamnya, sedangkan wajahnya tidak,” terangnya.
Mirisnya lagi, TK pun mengancamnya bila tak memberi uang Rp500 ribu per minggu, akan menyebar video mesum mereka. “Aku udah memohon sama dia dan bilang kalau aku bukan anak orang kaya. Aku gak punya uang segitu banyak, dia gak mau tahu bang. Malah dibilangnya aku harus jadi pelacur supaya bisa kasih uang sama dia,”
ungkapnya.
Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono mengaku belum mendapat laporan dari anggotanya. “Belum tahu, nanti saya cek dulu ya,” ujarnya singkat. (riz/han)