31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Railink Tertibkan Betor dan Taksi

MEDAN – Kesan kumuh yang mengganggu pandangan mata di depan pintu masuk kereta api Bandara milik PT Railink di Jalan Jawa  hingga saat ini masih terjadi. Hal ini sangat  mengganggu kenyamanan para penumpang kereta api saat tiba di Medan.

KERETA API: Kereta api Woojin. Railink akan tertibkan betor dan taksi yang mangkal di depan stasiun. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
KERETA API: Kereta api Woojin. Railink akan tertibkan betor dan taksi yang mangkal di depan stasiun. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Pantauan Sumut Pos, Minggu (9/2) sekitar pukul 12.45 WIB, tampak becak bermotor (betor) dan taksi parkir di depan venue KA bandara tersebut
Tak hanya di depan akses pintu masuk, sopir taksi dan betor juga memarkirkan kendaraannya di depan Polsek Medan Timur.

Kesan kumuh terlihat jelas saat kereta api sampai dari bandara, di mana para sopir taksi dan tukang becak menyerbu penumpang KA, untuk mencari sewa. Kondisi ini juga  membuat kemacetan lalu lintas di Jalan Jawa tepat di depan kawasan bisnis Centre Point tersebut.

Karenanya, guna memberikan kenyamanan kepada penumpang, PT Railink segera berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Medan.”Sebenarnya PT Railink tidak punya wewenang untuk melakukan penertiban itu. Pun begitu, kami akan segera koordinasi dengan KAI dan Dishub,” kata General Manajer PT Railink Medan, Agus saat dihubungi Sumut Pos, Minggu (9/2).

Agus mengaku kondisi tersebut membuat kenyamanan penumpang menjadi terganggu. “Saya juga kasihan melihat penumpang diserbu begitu setelah sampai di Medan,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sudah menyiapkan pengamanan yang melibatkan TNI AU. Namun ke depan, tetap akan melakukan koordinasi dengan PT KAI dan Dishub untuk menertibkan, serta menciptakan kenyamanan lebih baik kepada penumpang.

“Sekarang ini kita sudah punya Pam (pengamanan) yang dijaga secara bergilir oleh TNI AU serta security. Tapi demi kenyamanan penumpang meski bukan wewenang kami melakukan penertiban, tetap saja akan berkoordinasi dengan KAI dan Dishub,” ujarnya.

Riyan, security PT Railink yang dijumpai Sumut Pos mengatakan, turut membantu dalam menjaga ketertiban khususnya sopir betor yang mengambil sewa di sekitar pintu masuk. Ia mengaku saat ini, PT Railink sudah lebih baik dalam hal penertiban.”Tidak boleh sampai ke pintu masuk. Cuma menunggu di bawah saja. Kamu ada buat pembatas,” ujarnya.

Ditambahkannya, pengamanan yang mereka lakukan turut dibantu pihak dari TNI AU. “Ada 2 orang dari AU yang ikut mengawasi dan membantu pengamanan. Mereka bergilir melakukan pengawasan. Pos nya berada di lantai 2,” ucapnya.

Diakuinya, cukup sulit melarang para sopir taksi dan betor yang terkadang menerobos ke arah pintu masuk. Bahkan saat penumpang ramai tak jarang membuat kemacatan lalulintas di Jalan Jawa tersebut. “Sekarang ini jauh lebih kondusif keadaannya. Kita (security, Red) turut membantu mengatasi kemacatan dan ketertiban,” pungkasnya. (mag-6/ila)

MEDAN – Kesan kumuh yang mengganggu pandangan mata di depan pintu masuk kereta api Bandara milik PT Railink di Jalan Jawa  hingga saat ini masih terjadi. Hal ini sangat  mengganggu kenyamanan para penumpang kereta api saat tiba di Medan.

KERETA API: Kereta api Woojin. Railink akan tertibkan betor dan taksi yang mangkal di depan stasiun. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
KERETA API: Kereta api Woojin. Railink akan tertibkan betor dan taksi yang mangkal di depan stasiun. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Pantauan Sumut Pos, Minggu (9/2) sekitar pukul 12.45 WIB, tampak becak bermotor (betor) dan taksi parkir di depan venue KA bandara tersebut
Tak hanya di depan akses pintu masuk, sopir taksi dan betor juga memarkirkan kendaraannya di depan Polsek Medan Timur.

Kesan kumuh terlihat jelas saat kereta api sampai dari bandara, di mana para sopir taksi dan tukang becak menyerbu penumpang KA, untuk mencari sewa. Kondisi ini juga  membuat kemacetan lalu lintas di Jalan Jawa tepat di depan kawasan bisnis Centre Point tersebut.

Karenanya, guna memberikan kenyamanan kepada penumpang, PT Railink segera berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Medan.”Sebenarnya PT Railink tidak punya wewenang untuk melakukan penertiban itu. Pun begitu, kami akan segera koordinasi dengan KAI dan Dishub,” kata General Manajer PT Railink Medan, Agus saat dihubungi Sumut Pos, Minggu (9/2).

Agus mengaku kondisi tersebut membuat kenyamanan penumpang menjadi terganggu. “Saya juga kasihan melihat penumpang diserbu begitu setelah sampai di Medan,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sudah menyiapkan pengamanan yang melibatkan TNI AU. Namun ke depan, tetap akan melakukan koordinasi dengan PT KAI dan Dishub untuk menertibkan, serta menciptakan kenyamanan lebih baik kepada penumpang.

“Sekarang ini kita sudah punya Pam (pengamanan) yang dijaga secara bergilir oleh TNI AU serta security. Tapi demi kenyamanan penumpang meski bukan wewenang kami melakukan penertiban, tetap saja akan berkoordinasi dengan KAI dan Dishub,” ujarnya.

Riyan, security PT Railink yang dijumpai Sumut Pos mengatakan, turut membantu dalam menjaga ketertiban khususnya sopir betor yang mengambil sewa di sekitar pintu masuk. Ia mengaku saat ini, PT Railink sudah lebih baik dalam hal penertiban.”Tidak boleh sampai ke pintu masuk. Cuma menunggu di bawah saja. Kamu ada buat pembatas,” ujarnya.

Ditambahkannya, pengamanan yang mereka lakukan turut dibantu pihak dari TNI AU. “Ada 2 orang dari AU yang ikut mengawasi dan membantu pengamanan. Mereka bergilir melakukan pengawasan. Pos nya berada di lantai 2,” ucapnya.

Diakuinya, cukup sulit melarang para sopir taksi dan betor yang terkadang menerobos ke arah pintu masuk. Bahkan saat penumpang ramai tak jarang membuat kemacatan lalulintas di Jalan Jawa tersebut. “Sekarang ini jauh lebih kondusif keadaannya. Kita (security, Red) turut membantu mengatasi kemacatan dan ketertiban,” pungkasnya. (mag-6/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/