Sebelumnya Ketua DHD 45, Nurdin Lubis menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional 2017. Kegiatan ini, lanjutnya, terselenggara atas kerja sama pihaknya dengan Provinsi Sumut dan PUSSIS Unimed.
Nurdin mengatakan, Pameran Pers Perjuangan Kemerdekaan RI di Sumut dilaksanakan pada 9-16 Februari 2017 di Gedung Juang 45 Sumut.
Kegiatan ini, lanjut Nurdin, juga dalam rangka untuk mendukung keinginan dari Pemprov Sumut, agar Hari Pers Nasional 2018 dipusatkan di Medan, Sumut. Karena Sumut jadi tuan rumah HPN terakhir pada 1994 silam. “Mari dukung Sumut jadi tuan rumah Hari Pers Nasional 2018. Dan bila keinginan ini terwujud, dan akan dihadiri Bapak Presiden RI, maka kegiatan ini akan diangkat menjadi agenda even nasional,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan, keberadaan Gedung Juang ‘45 Sumut saat ini membutuhkan renovasi, mengingat bangunan ini belum pernah direnovasi sejak 1975. Karena itu, Nurdin berharap, agar Pemprov Sumut dapat menganggarkan untuk renovasi Gedung Juang ‘45 Sumut pada APBD Sumut. “Setelah kita konsultasikan dengan ahli konstruksi yang telah melakukan tes pada gedung ini, ternyata perlu renovasi, karena dikhawatirkan akan ada kendala-kendala yang menimbulkan masalah,” katanya.
Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumut, Sofyan Harahap mengharapkan, agar Pemprov Sumut dapat mengangkat tokoh-tokoh pers dari Sumut menjadi pahlawan nasional, mengingat kontribusi yang cukup besar para insan pers dari Sumut pada masa perjuangan. “Banyak tokoh-tokoh pers dari Sumut yang punya andil cukup besar untuk kemerdekaan RI, terutama untuk Sumut. Namun masyarakat, khususnya masyarakat Sumut, belum mengetahuinya,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua PUSSIS Unimed DR Phil Ichwan Azhari. Menurutnya, peran pers sangat besar untuk perjuangan kemerdekaan RI, terutama di Sumut. Ia mengatakan, tokoh-tokoh pers dari Sumut yang paling berani menerbitkan Koran Benih Merdeka, secara terang-terangan sebagai alat untuk mencapai kemerdekaan di jaman penguasaan pemerintah Belanda di Indonesia. Dan tokoh-tokoh pers dari Provinsi Sumut merupakan pelopor. “Ide-ide kemerdekaan, dan kebangsaan itu, lahir dari media. Karena itu, perlu penghargaan kepada insan pers sebagai pejuang,” pungkasnya. (bal/prn/saz)