27.8 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Sehari, Kasus Covid-19 di Sumut Bertambah 582

MEDAN, SUMUTPOS.CO – ANGKA kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) terus mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Sumut, Rabu (9/2), terdapat penambahan 582 kasus baru. Penambahan ini meningkat dibanding sehari sebelumnya dengan yang berjumlah 538 kasus baru.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, dari 582 kasus baru tersebut, penambahan paling banyak didapatkan dari Kota Medan sebanyak 326 kasus. Selanjutnya, Pematangsiantar 83 kasus dan Deliserdang 51 kasus. “Konfirmasi positif bertambah 582 kasus baru, sehingga akumulasinya menjadi 108.953 kasus,” kata Aris.

Penambahan kasus, lanjut Aris, juga didapatkan dari angka kesembuhan. Namun, penambahannya tidak signifikan, yaitu 34 kasus. Karena itu, akumulasi angka kesembuhan menjadi 103.390 kasus. Sedangkan angka kematian tidak ada penambahan, sehingga akumulasinya tetap 2.904 kasus. “Dari akumulasi kasus baru konfirmasi, sembuh dan kematian maka kasus aktif Covid-19 sebanyak 2.659 kasus,” ujarnya.

Aris menambahkan, diminta kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini telah muncul varian baru Omicron. “Selalu terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan,” ucapnya.

Terpisah, Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Medan Muhammad Husni, mengakui kalau saat ini angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan memang tengah meningkat. “Betul, hari ini 326 kasus. Seperti yang pernah disampaikan Dinas Kesehatan, mayoritas memang dari pelaku perjalanan. Tetapi saat ini, dari (penularan) lokal juga sudah ada,” ucap Husni.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Medan pada Rabu (9/2) hingga pukul 16.30, angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan meningkat 326 kasus dalam sehari. Dengan penambahan kasus baru itu, total terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan sejak 2020 lalu mencapai 49.756 kasus. Dari jumlah itu, angka kesembuhan meningkat 27 kasus menjadi 47.316 kasus. Sedangkan untuk kasus kematian, tidak ada penambahan kasus sehingga tetap di angka 920 kasus.

Menurut Husni yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan itu, saat ini Pemko Medan tengah berupaya melakukan berbagai hal dalam menekan angka penyebaran Covid-19, khususnya melakukan Tracing, Testing dan Treatment (3T). “Saat ini kita fokus melakukan 3T ini secara intens, kita cari yang melakukan kontak erat. Untuk yang positif dan tidak bergejala atau bergejala ringan, itu kita minta untuk melakukan isolasi di Isoter. Bila rumahnya memungkinkan untuk isoman (isolasi mandiri), maka kita izinkan untuk isoman,” ujar Husni.

Selain itu, kata Husni, Pemko Medan juga tengah berfokus untuk melakukan vaksinasi ketiga atau vaksinasi booster kepada warga Kota Medan. “Sesuai instruksi Pak Wali, Vaksinasi Booster terus kita lakukan agar guna mempercepat terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) di masyarakat, sebab itulah kunci utama mengendalikan penyebaran Covid-19,” katanya.

 

30 Orang Isoter

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah mengatakan, saat ini ada 30 orang warga yang jalani isolasi terpadu (Isoter) di gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidik (P4TK) Kota Medan. Mereka yang jalani isoter ini adalah orang yang mengalami gejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG). “Sejauh ini keterisian Isoter hanya di 4PTK, di Isoter lain masih nihil,” kata taufik, Rabu (9/2).

Dia menjelaskan, untuk penanganan antisipasi Covid-19 semakin melonjak, pihaknya akan melaksanakan 10 aturan dari Gubernur Sumut beberapa hari lalu. “Kita sekarang ikuti aturan gubernur, itu yang terbaik sekarang. Tapi pastinya untuk menjaga diri sendiri dan orang lain, penerapan Prokes yang ketat dan disiplin yang perlu ditingkatkan lagi,” ucapnya.

Seain itu, Taufik juga mengatakan, percepatan vaksinasi juga terus dilakukan terhadap semua lapisan masyarakat, baik itu petugas pelayanan publik, SDM kesehatan, masyarakat umum, lansia, dan remaja. Pemko Medan juga masih terus melakukan vaksinasi pertama kepada anak usia 6-11 tahun.

Berdasarkan data, jumlah masyarakat Kota Medan yang telah memperoleh suntikan vaksinasi booster hingga tanggal 8 Februari 2022 sebanyak 100.211 jiwa atau 5,16 persen dari target yang telah ditentukan. “Berdasarkan data yang kita miliki hingga 8 Februari kemarin, cakupan vaksinasi booster di Kota Medan sudah mencapai 5,16 persen, kita terus mengejar percepatan vaksinasi booster ini agar herd immunity masyarakat cepat terbentuk,” ucap dr Taufik.

Menurut Taufik, saat ini Dinas Kesehatan Kota Medan juga sedang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan suntikan vaksinasi booster. Artinya kelompok-kelompok masyarakat seperti pekerja perusahaan ataupun komunitas masyarakat lainnya, dapat mengajukan permohonan vaksinasi booster ke Dinas Kesehatan Kota Medan. Nantinya, petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Medan akan turun langsung ke tempat-tempat yang diajukan.

“Ini bentuk pelayanan yang kita berikan kepada masyarakat, kita tidak hanya melakukan vaksinasi booster di faskes yang kita miliki saja, tetapi kita juga datang ke tempat-tempat yang memungkinkan untuk dilakukan booster, sesuai dengan yang diusulkan oleh kelompok masyarakat,” pungkasnya.

Vaksinasi Booster

Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Sumut (PKK) Sumatera Utara (Sumut), Nawal Lubis menekankan pentingnya vaksinasi dalam upaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, terutama varian Omicron di daerah ini. Karena itu, masyarakat diharapkan untuk vaksinasi Covid-19 hingga dosis lengkap atau ketiga (booster).

“Vaksinasi booster ini sangat penting untuk melindungi seluruh masyarakat, terutama kelompok yang rentan, dari ancaman virus Corona yang terus bermutasi, termasuk varian Omicron. Booster diperlukan untuk meningkatkan antibodi terhadap Covid-19, yang berkurang seiring berjalannya waktu,” kata Nawal Lubis saat meninjau pelaksanaan vaksinasi booster bagi masyarakat lanjut usia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), organisasi wanita hingga mitra Grab di Halaman Parkir Medan Club, Jalan RA Kartini Nomor 36 Medan, Rabu (9/2).

Nawal juga menyampaikan, PKK Sumut sebagai mitra pemerintah terus berupaya menyukseskan program vaksinasi ini, sebagai upaya mencegah tingginya masyarakat yang terpapar Covid-19. “Ini salah satu upaya PKK Sumut dan perlu dukungan dari masyarakat untuk mencegah meningkatnya masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron,” jelas Nawal.

Pada kesempatan tersebut, Nawal juga terus mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dengan memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Karena Prokes sangat efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Nawal Lubis juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim dokter yang bertugas melakukan vaksinasi ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu yang turut berperan serta, selamat bekerja, terima kasih telah membantu PKK Sumut dalam kegiatan vaksinasi ini,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis mengatakan, vaksinasi ini menargetkan 6.000 masyarakat selama tiga hari, dengan melibatkan 20 tim vaksinator dari Dinas Kesehatan Sumut, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan dan Rumah Sakit Umum Swasta di Kota Medan. “Ada 20 tim dokter yang disiapkan untuk melakukan vaksinasi booster jenis Pfizer, dengan dosis 0,15 ml dan berharap peran serta masyarakat untuk menekan angka terpapar Covid -19 varian Omicron,” harapnya.

Diketahui, hingga saat ini, untuk vaksinasi dosis pertama Sumut sudah mencapai 89,74% (10.248.408 orang), dosis kedua 57,57% (6.754.327 orang) dan dosis ketiga atau booster sudah mencapai 228.130 orang.

Salah seorang mahasiswi penerima vaksin Widya Tifanny Dewi (24), warga Jalan Kapten Muslim Medan, mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan PKK tersebut dan berharap agar vaksinasi ini diperpanjang waktunya. “Saya tahunya dari media sosial dan hadir di sini untuk melengkapi vaksinasi yang ketiga, negara lain juga sudah punya booster, jadi bagi masyarakat yang belum segeralah ikut vaksinasi agar kegiatan kita berjalan seperti semula,” harap Widya.

Peserta lainnya, Sofiana Br Sembiring (62) yang tinggal di Komplek Bina Marga, Jalan Brigjen Katamso Medan, mengatakan ikut vaksinasi ini untuk menjaga kesehatan dari paparan Covid-19. “Saya bersemangat ikut vaksinasi ini, terutama agar sehat, dan apresiasi kepada PKK Sumut yang telah menyediakan fasilitas ini untuk warga Medan,” ungkap Sofiana.(ris/map/gus)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – ANGKA kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) terus mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Sumut, Rabu (9/2), terdapat penambahan 582 kasus baru. Penambahan ini meningkat dibanding sehari sebelumnya dengan yang berjumlah 538 kasus baru.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, dari 582 kasus baru tersebut, penambahan paling banyak didapatkan dari Kota Medan sebanyak 326 kasus. Selanjutnya, Pematangsiantar 83 kasus dan Deliserdang 51 kasus. “Konfirmasi positif bertambah 582 kasus baru, sehingga akumulasinya menjadi 108.953 kasus,” kata Aris.

Penambahan kasus, lanjut Aris, juga didapatkan dari angka kesembuhan. Namun, penambahannya tidak signifikan, yaitu 34 kasus. Karena itu, akumulasi angka kesembuhan menjadi 103.390 kasus. Sedangkan angka kematian tidak ada penambahan, sehingga akumulasinya tetap 2.904 kasus. “Dari akumulasi kasus baru konfirmasi, sembuh dan kematian maka kasus aktif Covid-19 sebanyak 2.659 kasus,” ujarnya.

Aris menambahkan, diminta kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini telah muncul varian baru Omicron. “Selalu terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan,” ucapnya.

Terpisah, Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Medan Muhammad Husni, mengakui kalau saat ini angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan memang tengah meningkat. “Betul, hari ini 326 kasus. Seperti yang pernah disampaikan Dinas Kesehatan, mayoritas memang dari pelaku perjalanan. Tetapi saat ini, dari (penularan) lokal juga sudah ada,” ucap Husni.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Medan pada Rabu (9/2) hingga pukul 16.30, angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan meningkat 326 kasus dalam sehari. Dengan penambahan kasus baru itu, total terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan sejak 2020 lalu mencapai 49.756 kasus. Dari jumlah itu, angka kesembuhan meningkat 27 kasus menjadi 47.316 kasus. Sedangkan untuk kasus kematian, tidak ada penambahan kasus sehingga tetap di angka 920 kasus.

Menurut Husni yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan itu, saat ini Pemko Medan tengah berupaya melakukan berbagai hal dalam menekan angka penyebaran Covid-19, khususnya melakukan Tracing, Testing dan Treatment (3T). “Saat ini kita fokus melakukan 3T ini secara intens, kita cari yang melakukan kontak erat. Untuk yang positif dan tidak bergejala atau bergejala ringan, itu kita minta untuk melakukan isolasi di Isoter. Bila rumahnya memungkinkan untuk isoman (isolasi mandiri), maka kita izinkan untuk isoman,” ujar Husni.

Selain itu, kata Husni, Pemko Medan juga tengah berfokus untuk melakukan vaksinasi ketiga atau vaksinasi booster kepada warga Kota Medan. “Sesuai instruksi Pak Wali, Vaksinasi Booster terus kita lakukan agar guna mempercepat terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) di masyarakat, sebab itulah kunci utama mengendalikan penyebaran Covid-19,” katanya.

 

30 Orang Isoter

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah mengatakan, saat ini ada 30 orang warga yang jalani isolasi terpadu (Isoter) di gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidik (P4TK) Kota Medan. Mereka yang jalani isoter ini adalah orang yang mengalami gejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG). “Sejauh ini keterisian Isoter hanya di 4PTK, di Isoter lain masih nihil,” kata taufik, Rabu (9/2).

Dia menjelaskan, untuk penanganan antisipasi Covid-19 semakin melonjak, pihaknya akan melaksanakan 10 aturan dari Gubernur Sumut beberapa hari lalu. “Kita sekarang ikuti aturan gubernur, itu yang terbaik sekarang. Tapi pastinya untuk menjaga diri sendiri dan orang lain, penerapan Prokes yang ketat dan disiplin yang perlu ditingkatkan lagi,” ucapnya.

Seain itu, Taufik juga mengatakan, percepatan vaksinasi juga terus dilakukan terhadap semua lapisan masyarakat, baik itu petugas pelayanan publik, SDM kesehatan, masyarakat umum, lansia, dan remaja. Pemko Medan juga masih terus melakukan vaksinasi pertama kepada anak usia 6-11 tahun.

Berdasarkan data, jumlah masyarakat Kota Medan yang telah memperoleh suntikan vaksinasi booster hingga tanggal 8 Februari 2022 sebanyak 100.211 jiwa atau 5,16 persen dari target yang telah ditentukan. “Berdasarkan data yang kita miliki hingga 8 Februari kemarin, cakupan vaksinasi booster di Kota Medan sudah mencapai 5,16 persen, kita terus mengejar percepatan vaksinasi booster ini agar herd immunity masyarakat cepat terbentuk,” ucap dr Taufik.

Menurut Taufik, saat ini Dinas Kesehatan Kota Medan juga sedang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan suntikan vaksinasi booster. Artinya kelompok-kelompok masyarakat seperti pekerja perusahaan ataupun komunitas masyarakat lainnya, dapat mengajukan permohonan vaksinasi booster ke Dinas Kesehatan Kota Medan. Nantinya, petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Medan akan turun langsung ke tempat-tempat yang diajukan.

“Ini bentuk pelayanan yang kita berikan kepada masyarakat, kita tidak hanya melakukan vaksinasi booster di faskes yang kita miliki saja, tetapi kita juga datang ke tempat-tempat yang memungkinkan untuk dilakukan booster, sesuai dengan yang diusulkan oleh kelompok masyarakat,” pungkasnya.

Vaksinasi Booster

Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Sumut (PKK) Sumatera Utara (Sumut), Nawal Lubis menekankan pentingnya vaksinasi dalam upaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, terutama varian Omicron di daerah ini. Karena itu, masyarakat diharapkan untuk vaksinasi Covid-19 hingga dosis lengkap atau ketiga (booster).

“Vaksinasi booster ini sangat penting untuk melindungi seluruh masyarakat, terutama kelompok yang rentan, dari ancaman virus Corona yang terus bermutasi, termasuk varian Omicron. Booster diperlukan untuk meningkatkan antibodi terhadap Covid-19, yang berkurang seiring berjalannya waktu,” kata Nawal Lubis saat meninjau pelaksanaan vaksinasi booster bagi masyarakat lanjut usia, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), organisasi wanita hingga mitra Grab di Halaman Parkir Medan Club, Jalan RA Kartini Nomor 36 Medan, Rabu (9/2).

Nawal juga menyampaikan, PKK Sumut sebagai mitra pemerintah terus berupaya menyukseskan program vaksinasi ini, sebagai upaya mencegah tingginya masyarakat yang terpapar Covid-19. “Ini salah satu upaya PKK Sumut dan perlu dukungan dari masyarakat untuk mencegah meningkatnya masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron,” jelas Nawal.

Pada kesempatan tersebut, Nawal juga terus mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dengan memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Karena Prokes sangat efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Nawal Lubis juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tim dokter yang bertugas melakukan vaksinasi ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu yang turut berperan serta, selamat bekerja, terima kasih telah membantu PKK Sumut dalam kegiatan vaksinasi ini,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis mengatakan, vaksinasi ini menargetkan 6.000 masyarakat selama tiga hari, dengan melibatkan 20 tim vaksinator dari Dinas Kesehatan Sumut, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan dan Rumah Sakit Umum Swasta di Kota Medan. “Ada 20 tim dokter yang disiapkan untuk melakukan vaksinasi booster jenis Pfizer, dengan dosis 0,15 ml dan berharap peran serta masyarakat untuk menekan angka terpapar Covid -19 varian Omicron,” harapnya.

Diketahui, hingga saat ini, untuk vaksinasi dosis pertama Sumut sudah mencapai 89,74% (10.248.408 orang), dosis kedua 57,57% (6.754.327 orang) dan dosis ketiga atau booster sudah mencapai 228.130 orang.

Salah seorang mahasiswi penerima vaksin Widya Tifanny Dewi (24), warga Jalan Kapten Muslim Medan, mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan PKK tersebut dan berharap agar vaksinasi ini diperpanjang waktunya. “Saya tahunya dari media sosial dan hadir di sini untuk melengkapi vaksinasi yang ketiga, negara lain juga sudah punya booster, jadi bagi masyarakat yang belum segeralah ikut vaksinasi agar kegiatan kita berjalan seperti semula,” harap Widya.

Peserta lainnya, Sofiana Br Sembiring (62) yang tinggal di Komplek Bina Marga, Jalan Brigjen Katamso Medan, mengatakan ikut vaksinasi ini untuk menjaga kesehatan dari paparan Covid-19. “Saya bersemangat ikut vaksinasi ini, terutama agar sehat, dan apresiasi kepada PKK Sumut yang telah menyediakan fasilitas ini untuk warga Medan,” ungkap Sofiana.(ris/map/gus)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/