26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Ibu-ibu Delitua Tidur di Jalan

MEDAN-Puluhan warga dari kelurahan Delitua Timur dan Kelurahan Delitua Barat berunjuk rasa di Lapangan Bola Jalan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Selasa (9/4) siang. Mereka mengeluh sejak truk galian C berbobot besar beroperasi membuat warga tidak nyaman.

“Kami tidak bisa isitirahat malam, karena mereka (truk-truk,red) bekerja 24 jam,” kata Emelia perwakilan warga yang keberatan atas beroperasinya truk-truk membawa material galian C ini.

Kata Emelia, truk yang membawa pasir batu (sertu), tanah timbunan dan pasir murni tidak henti-hentinya beroperasi. Bisingnya suara mesin truk membuat warga terganggu. Ditambah lagi debu yang berterbangan serta lintasan Jalan Delitua menjadi rusak dan berlumpur.

Kata Emelia lagi bahwa dampak yang muncul akibat beroperasinya truk galian C itu tidak mereka saja yang rasakan. Anak-anak mereka yang sedang menuntut ilmu di sekolah juga merasa terganggu.

“Anak-anak kami yang menuntut ilmu di SMA Negeri 1 Delitua meresa tersiksa kerena suara truk yang ribut, berabu, jika hujan turun jalan becek dan licin yang membahayakan anak yang sekolah,” teriak Emilia disambut kaum ibu-ibu lainnya sembari mengatakan warga menolak dengan beroperasi truk-truk roda 10 membawa bahan galian C itu.

Tuntutan warga tersebut disikapi Camat Delitua, Edi Yusuf. Camat kemudian mengarahkan warga untuk melakukan musyawarah dengan Muspika di Ruang Aula kecamatan Delitua yang dihadiri oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Delitua, Deliserdang.

Dalam pertemuan dengan warga, Edi berjanji akan membangun posko yang ditempatkan di depan SMA Negeri 1 Delitua dengan menerjunkan personel kepolisian dari Polsek Delitua, Koramil Delitua. Satuan Polisi Pamong Praja Deliserdang dan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membantu warga mengawasi truk yang mengangkut galian C di Jalan Delitua.

Usai mendapat penjelasan dari Camat dan Kapolsek Delitua, Kompol Baktiar Marpaung warga kemudian membubarkan diri.
Saat warga hendak meninggalkan kantor Camat Delitua, ibu-ibu sempat menghalau laju dua unit truk roda 10 dengan muatan pasir batu. Tidak segan-segan ibu-ibu rumah tangga ini mengahalangi jalan truk tersebut dengan duduk dan tidur di jalan. Usai mendapat penjelasan dari pengusaha galian C massa membubarkan diri. (gus)

MEDAN-Puluhan warga dari kelurahan Delitua Timur dan Kelurahan Delitua Barat berunjuk rasa di Lapangan Bola Jalan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Selasa (9/4) siang. Mereka mengeluh sejak truk galian C berbobot besar beroperasi membuat warga tidak nyaman.

“Kami tidak bisa isitirahat malam, karena mereka (truk-truk,red) bekerja 24 jam,” kata Emelia perwakilan warga yang keberatan atas beroperasinya truk-truk membawa material galian C ini.

Kata Emelia, truk yang membawa pasir batu (sertu), tanah timbunan dan pasir murni tidak henti-hentinya beroperasi. Bisingnya suara mesin truk membuat warga terganggu. Ditambah lagi debu yang berterbangan serta lintasan Jalan Delitua menjadi rusak dan berlumpur.

Kata Emelia lagi bahwa dampak yang muncul akibat beroperasinya truk galian C itu tidak mereka saja yang rasakan. Anak-anak mereka yang sedang menuntut ilmu di sekolah juga merasa terganggu.

“Anak-anak kami yang menuntut ilmu di SMA Negeri 1 Delitua meresa tersiksa kerena suara truk yang ribut, berabu, jika hujan turun jalan becek dan licin yang membahayakan anak yang sekolah,” teriak Emilia disambut kaum ibu-ibu lainnya sembari mengatakan warga menolak dengan beroperasi truk-truk roda 10 membawa bahan galian C itu.

Tuntutan warga tersebut disikapi Camat Delitua, Edi Yusuf. Camat kemudian mengarahkan warga untuk melakukan musyawarah dengan Muspika di Ruang Aula kecamatan Delitua yang dihadiri oleh Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Delitua, Deliserdang.

Dalam pertemuan dengan warga, Edi berjanji akan membangun posko yang ditempatkan di depan SMA Negeri 1 Delitua dengan menerjunkan personel kepolisian dari Polsek Delitua, Koramil Delitua. Satuan Polisi Pamong Praja Deliserdang dan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membantu warga mengawasi truk yang mengangkut galian C di Jalan Delitua.

Usai mendapat penjelasan dari Camat dan Kapolsek Delitua, Kompol Baktiar Marpaung warga kemudian membubarkan diri.
Saat warga hendak meninggalkan kantor Camat Delitua, ibu-ibu sempat menghalau laju dua unit truk roda 10 dengan muatan pasir batu. Tidak segan-segan ibu-ibu rumah tangga ini mengahalangi jalan truk tersebut dengan duduk dan tidur di jalan. Usai mendapat penjelasan dari pengusaha galian C massa membubarkan diri. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/