26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Hasil OSN SMA Medan Terindikasi Kecurangan

Disinggung pengakuan MKKS Kota Medan yang menyatakan hasilnya telah diserahkan kepada Disdik Sumut, Sofyanto menyebutkan, seharusnya hal itu tak dilakukan. Kata dia, panitia terlebih dahulu mengumumkan siapa pemenangnya.

“Kalau nama-nama pemenang diserahkan ke dinas untuk apa? Sedangkan para peserta sangat mengunggu hasilnya untuk mempersiapkan diri guna menuju kompetisi selanjutnya. Kalau begitu, ini tentunya menimbulkan kecurigaan,” ujarnya kesal.

Sofyanto juga mempertanya soal pungutan biaya Rp100.000 per siswa bagi peserta yang mengikuti OSN SMA tingkat Kota Medan. Artinya, harus jelas kemana peruntukkannya. Namun hal ini tidak ada penjelasan dari panitia. “Untuk biaya pendaftaran yang dibebankan itu sebaiknya dihapuskan saja. Sebab, sebelum-sebelumnya pelaksanaan OSN ini anggarannya ditanggung oleh APBD. Jadi, kalau tidak lagi ditanggung APBD, maka itu perlu dijelaskan. Apa masalahnya dan kenapa bisa seperti itu,” tegasnya.

Kepala MKKS Kota Medan, Hj Safrimi selaku panitia, ditanya soal ini masih bungkam. Terbukti, saat dikonfirmasi via selulernya berkali-kali dan juga pesan singkat, tak memberikan jawaban terkait kapan hasilnya diumumkan.

Namun begitu, Safrimi sebelumnya mengakui bahwa hasil dari pelaksanaan OSN SMA tahun ini memang belum diumumkan. Kata dia, hasilnya sudah diserahkan kepada Pempov (Dinas Pendidikan Sumut).”Sudah diantar hasilnya ke pemerintah provinsi,” ujarnya tanpa menjelaskan waktu pasti kapan diserahkan.

Tak hanya panitia yang bungkam, Disdik Sumut pun demikian. Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdik Sumut, Nurhamidah yang dihubungi beberapa waktu lalu tak merespon sedikitpun. Termasuk juga pesan singkat yang dilayangkan. (ris/ila)

Disinggung pengakuan MKKS Kota Medan yang menyatakan hasilnya telah diserahkan kepada Disdik Sumut, Sofyanto menyebutkan, seharusnya hal itu tak dilakukan. Kata dia, panitia terlebih dahulu mengumumkan siapa pemenangnya.

“Kalau nama-nama pemenang diserahkan ke dinas untuk apa? Sedangkan para peserta sangat mengunggu hasilnya untuk mempersiapkan diri guna menuju kompetisi selanjutnya. Kalau begitu, ini tentunya menimbulkan kecurigaan,” ujarnya kesal.

Sofyanto juga mempertanya soal pungutan biaya Rp100.000 per siswa bagi peserta yang mengikuti OSN SMA tingkat Kota Medan. Artinya, harus jelas kemana peruntukkannya. Namun hal ini tidak ada penjelasan dari panitia. “Untuk biaya pendaftaran yang dibebankan itu sebaiknya dihapuskan saja. Sebab, sebelum-sebelumnya pelaksanaan OSN ini anggarannya ditanggung oleh APBD. Jadi, kalau tidak lagi ditanggung APBD, maka itu perlu dijelaskan. Apa masalahnya dan kenapa bisa seperti itu,” tegasnya.

Kepala MKKS Kota Medan, Hj Safrimi selaku panitia, ditanya soal ini masih bungkam. Terbukti, saat dikonfirmasi via selulernya berkali-kali dan juga pesan singkat, tak memberikan jawaban terkait kapan hasilnya diumumkan.

Namun begitu, Safrimi sebelumnya mengakui bahwa hasil dari pelaksanaan OSN SMA tahun ini memang belum diumumkan. Kata dia, hasilnya sudah diserahkan kepada Pempov (Dinas Pendidikan Sumut).”Sudah diantar hasilnya ke pemerintah provinsi,” ujarnya tanpa menjelaskan waktu pasti kapan diserahkan.

Tak hanya panitia yang bungkam, Disdik Sumut pun demikian. Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdik Sumut, Nurhamidah yang dihubungi beberapa waktu lalu tak merespon sedikitpun. Termasuk juga pesan singkat yang dilayangkan. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/