30 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Mati Lampu, Dewan Malas Rapat

MEDAN- Lampu listrik di gedung DPRD Medan padam pada pukul 15.50 WIB, atau setelah setengah jam dibuka, Senin (9/5), saat mengikuti rapat paripurna rekomendasi DPRD Medan atas Rapat Gabungan Komisi-komisi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Medan.

Akibatnya, anggota DPRD Medan yang hadir satu per satu meninggalkan ruang sidangn Anggota DPRD Medan lainnya Aripay Tambunan dengan berkelakar di tengah kegelapan, dengan berpura-pura mengangkat telepon selulernya dan menyatakan matinya listrik di gedung dewan terhormat tersebut, karena belum bayar rekening listrik.
“Halo Pak. Saya lagi di gedung dewan, lampunya mati. Karena belum bayar rekening, Pak!” katanya yang langsung disambut gelak tawa oleh anggota DPRD Medan lainnya.

Nah, anggota DPRD Medan Muslim Maksum di tengah kegelapan itu juga sempar berkelakar. “Nanti dibilang Bang Sabar (Sabarsyam Surya Sitepu, Red), saya pula yang mematikannya,” ujarnya.
Dan pernyataan ini langsung disambut Sabar dengan menyatakan, Muslim Maksum ini pandai menyindir. “Lim-lim (Muslim Maksum, Red), pandai kali ngekik,” jawabnya.

Perdebatan ringan antara dua anggota DPRD Medan ini, juga telah terjadi beberapa menit sebelum padamnya listrik. Saat itu, Muslim Maksum melakukan interupsi dan menyarankan, agar Sabar Sitepu yang membacakan hal-hal yang penting saja terkait hasil rekomendasi DPRD Medan mengenai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Pemko Medan Tahun 2010.

“Interupsi ketua, sebaiknya yang dibacakan yang inti-intinya saja. Kalau dibaca semua, nanti yang bacakan kecapean. Sekedar usul ketua, terima kasih,” saran Muslim.

Ketua DPRD Medan Amiruddin tampak langsung menanggapi, namun kemudian dipatahkan oleh Sabar Sitepu dan menyatakan, dirinya tidak letih kalau hanya membacakan hasil rekomendasi tersebut secara tuntas.
“Maaf ketua, saya yang membacakan ini saja tidak merasa capek. Jadi, bisa saya lanjutkan ketua?” tanya Sabar kepada Amiruddin.

Amiruddin kemudian mempersilahkan Sabar untuk melanjutkan pembacaan hasil rekomendasi DPRD Medan tersebut. Namun, beberapa menit kemudian listrik langsung padam.
Rapat yang seharusnya dimulai pukul 14.00 WIB, namun molor dan baru dimulai pada pukul 15.20 WIB. Itu pun setelah Ketua Komisi C DPRD Medan Jumadi langsung angkat bicara, supaya rapat paripurna segera dimulai.
“Pimpinan, sekarang sudah pukul 15.20 WIB, kita sudah terlalu lama molor dari jadwal yang ditetapkan,” kata Jumadi.
Ketua DPRD Medan, Amiruddin yang memimpin sidang langsung menyahuti usulan itu dan  membuka sidang. Pantauan Sumut Pos, tercatat sebanyak 15 kursi anggota DPRD Medan melompong.

Ke-15 kursi tersebut adalah yang diduduki, Deni Ilham Panggabean, Damai Yona Nainggolan, Parlindungan Sipahutar, Irwan Sihombing, Surianda, Ainal Mardiah, Ahmad Arif, Landen Marbun, Ahmad Parlindungan Batu Bara, Bangkit Sitepu, Janlie dan baru masuk 19 menit setelah rapat dibuka, Godfried Effendi Lubis, Remon Simatupang, Ikrimah Hamidy yang terlihat baru masuk pukul 15.37 WIB, dan satu kursi kosong lainnya adalah atas nama Budiman Panjaitan.

Pantauan Sumut Pos sebelum rapat tersebut dimulai, Surianda tampak terlihat di kursinya, namun ketika rapat dimulai dan sampai Sumut Pos meninggalkan ruang rapat tersebut sekira pukul 14.10 WIB, Surianda tak terlihat lagi. Begitu pula dengan Ahmad Arif, dimana sebelum rapat dimulai dirinya tampak hadir dan bahkan sempat bertegur sapa dengan Sumut Pos. Namun anehnya, ketika rapat Ahmad Arif tak berada di tempat.

Pemandangan yang seolah lazim pada setiap rapat adalah banyaknya, anggota DPRD Medan yang hilir mudik. Tercatat ada beberapa yang keluar dari ruang sidang antara lain, Juliandi dan Jumadi keluar ruang rapat sekira pukul 15.30 WIB, sedangkan HT Bahrumsyah keluar pukul 15.36 WIB, Kuat Surbakti pukul 15.40 WIB dan Hasyim SE pukul 15.43 WIB.

Salah seorang wartawan yang tepat disamping Sumut Pos menyatakan, untuk anggota Fraksi PKS yang keluar dikarenakan menunaikan ibadah salat Ashar.

“Kalau orang PKS keluar rapat, karena salat, yang lain nggak tahu,” kata wartawan tersebut kepada Sumut Pos.
Berdasarkan rapat tersebut, terkesan semakin malasnya anggota DPRD Medan untuk mengikuti rapat. Namun berbanding terbalik ketika ada agenda kunjungan kerja (kunker) DPRD Medan. Di sisi ini, kegiatan kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah, sangat jarang anggota Dewan yang absen. Seperti kunjungan yang akan dilaksanakan pada Selasa, 10 Mei 2011 (hari ini, Red) ke Jakarta dan Surabaya oleh Badan Musyawarah. Sekira 21 orang anggota Badan Musyawarah DPRD akan ramai-ramai berangkat.(ari)

MEDAN- Lampu listrik di gedung DPRD Medan padam pada pukul 15.50 WIB, atau setelah setengah jam dibuka, Senin (9/5), saat mengikuti rapat paripurna rekomendasi DPRD Medan atas Rapat Gabungan Komisi-komisi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemko Medan.

Akibatnya, anggota DPRD Medan yang hadir satu per satu meninggalkan ruang sidangn Anggota DPRD Medan lainnya Aripay Tambunan dengan berkelakar di tengah kegelapan, dengan berpura-pura mengangkat telepon selulernya dan menyatakan matinya listrik di gedung dewan terhormat tersebut, karena belum bayar rekening listrik.
“Halo Pak. Saya lagi di gedung dewan, lampunya mati. Karena belum bayar rekening, Pak!” katanya yang langsung disambut gelak tawa oleh anggota DPRD Medan lainnya.

Nah, anggota DPRD Medan Muslim Maksum di tengah kegelapan itu juga sempar berkelakar. “Nanti dibilang Bang Sabar (Sabarsyam Surya Sitepu, Red), saya pula yang mematikannya,” ujarnya.
Dan pernyataan ini langsung disambut Sabar dengan menyatakan, Muslim Maksum ini pandai menyindir. “Lim-lim (Muslim Maksum, Red), pandai kali ngekik,” jawabnya.

Perdebatan ringan antara dua anggota DPRD Medan ini, juga telah terjadi beberapa menit sebelum padamnya listrik. Saat itu, Muslim Maksum melakukan interupsi dan menyarankan, agar Sabar Sitepu yang membacakan hal-hal yang penting saja terkait hasil rekomendasi DPRD Medan mengenai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Pemko Medan Tahun 2010.

“Interupsi ketua, sebaiknya yang dibacakan yang inti-intinya saja. Kalau dibaca semua, nanti yang bacakan kecapean. Sekedar usul ketua, terima kasih,” saran Muslim.

Ketua DPRD Medan Amiruddin tampak langsung menanggapi, namun kemudian dipatahkan oleh Sabar Sitepu dan menyatakan, dirinya tidak letih kalau hanya membacakan hasil rekomendasi tersebut secara tuntas.
“Maaf ketua, saya yang membacakan ini saja tidak merasa capek. Jadi, bisa saya lanjutkan ketua?” tanya Sabar kepada Amiruddin.

Amiruddin kemudian mempersilahkan Sabar untuk melanjutkan pembacaan hasil rekomendasi DPRD Medan tersebut. Namun, beberapa menit kemudian listrik langsung padam.
Rapat yang seharusnya dimulai pukul 14.00 WIB, namun molor dan baru dimulai pada pukul 15.20 WIB. Itu pun setelah Ketua Komisi C DPRD Medan Jumadi langsung angkat bicara, supaya rapat paripurna segera dimulai.
“Pimpinan, sekarang sudah pukul 15.20 WIB, kita sudah terlalu lama molor dari jadwal yang ditetapkan,” kata Jumadi.
Ketua DPRD Medan, Amiruddin yang memimpin sidang langsung menyahuti usulan itu dan  membuka sidang. Pantauan Sumut Pos, tercatat sebanyak 15 kursi anggota DPRD Medan melompong.

Ke-15 kursi tersebut adalah yang diduduki, Deni Ilham Panggabean, Damai Yona Nainggolan, Parlindungan Sipahutar, Irwan Sihombing, Surianda, Ainal Mardiah, Ahmad Arif, Landen Marbun, Ahmad Parlindungan Batu Bara, Bangkit Sitepu, Janlie dan baru masuk 19 menit setelah rapat dibuka, Godfried Effendi Lubis, Remon Simatupang, Ikrimah Hamidy yang terlihat baru masuk pukul 15.37 WIB, dan satu kursi kosong lainnya adalah atas nama Budiman Panjaitan.

Pantauan Sumut Pos sebelum rapat tersebut dimulai, Surianda tampak terlihat di kursinya, namun ketika rapat dimulai dan sampai Sumut Pos meninggalkan ruang rapat tersebut sekira pukul 14.10 WIB, Surianda tak terlihat lagi. Begitu pula dengan Ahmad Arif, dimana sebelum rapat dimulai dirinya tampak hadir dan bahkan sempat bertegur sapa dengan Sumut Pos. Namun anehnya, ketika rapat Ahmad Arif tak berada di tempat.

Pemandangan yang seolah lazim pada setiap rapat adalah banyaknya, anggota DPRD Medan yang hilir mudik. Tercatat ada beberapa yang keluar dari ruang sidang antara lain, Juliandi dan Jumadi keluar ruang rapat sekira pukul 15.30 WIB, sedangkan HT Bahrumsyah keluar pukul 15.36 WIB, Kuat Surbakti pukul 15.40 WIB dan Hasyim SE pukul 15.43 WIB.

Salah seorang wartawan yang tepat disamping Sumut Pos menyatakan, untuk anggota Fraksi PKS yang keluar dikarenakan menunaikan ibadah salat Ashar.

“Kalau orang PKS keluar rapat, karena salat, yang lain nggak tahu,” kata wartawan tersebut kepada Sumut Pos.
Berdasarkan rapat tersebut, terkesan semakin malasnya anggota DPRD Medan untuk mengikuti rapat. Namun berbanding terbalik ketika ada agenda kunjungan kerja (kunker) DPRD Medan. Di sisi ini, kegiatan kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah, sangat jarang anggota Dewan yang absen. Seperti kunjungan yang akan dilaksanakan pada Selasa, 10 Mei 2011 (hari ini, Red) ke Jakarta dan Surabaya oleh Badan Musyawarah. Sekira 21 orang anggota Badan Musyawarah DPRD akan ramai-ramai berangkat.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/