27 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Kelompok Tabagsel Gelindingkan Nama AY Nasution

Konflik di Tubuh Golkar Sumut

MEDAN-Konflik di tubuh DPD Partai Golkar Sumut kian meruncing. Plt Ketua DPD Andi Achmad Dara kabarnya sengaja dipertahankan DPP untuk menunggu sosok yang tepat memimpin Golkar Sumut. Informasi yang berkembang, Mantan Pangkostrad Letjen (Purn) TNI AY Nasution adalah sosok yang dimaksud.

“Nama ini muncul berkat manuver  yang dilakukan oleh kelompok Tabagsel alias Tapanuli Bagian Selatan, dengan memanfaatkan isu Musdalub yang digelindingkan Kelompok 55 yang dimotori mantan Sekretaris DPD Golkar Sumut Hardi Mulyono,” ujar sumber Sumut Pos di partai berlambang pohon beringin itu, kemarin.
Sumber menyebutkan, sosok yang akan memimpin Golkar Sumut adalah yang memenuhi kriteria seperti keinginan Aburizal Bakrie. Bahkan Ical – panggilan Aburizal Bakrie – menginginkan ke depannya calon ketua DPD Partai Golkar Sumut dari militer nonaktif.

“Munculnya nama mantan Pangkostrad ini diperkirakan akan dapat meredam atau mendamaikan antara Ical dengan Akbar Tanjung. Juga, dapat mendongkrak perolehan suara di Sumatera Utara dalam Pilpres yang akan datang. AY Nasution juga mempunyai hubungan kerabat dekat dengan keluarga Aburizal Bakrie,” terang sumber lagi.

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut Amru Daulay mengakui kalau dirinya melakukan pertemuan dengan AY Nasution. “Saya pernah bertemu dengannya dan saya secara pribadi mendukung beliau itu (AY Nasution) dalam pencalonan Gubernur Sumatera Utara. Golkar kan membuka semua bagi siapa saja yang akan menginginkan diri mencalonkan diri dari Partai Golkar untuk maju sebagai Cagubsu,” ujar Amru Daulay, Rabu (9/5).

Ketika disinggung adanya keinginan DPP Partai Golkar, untuk merekrut militer nonaktif untuk didudukan sebagai ketua DPD Partai Golkar Sumut, Amru Daulay mengaku bahwa dia setuju dan sudah melakukan lobi dengan AY Nasution.

“Saya setuju. Siapapun berhak untuk maju menjadi ketua DPD Partai Golkar Sumut.Tapi Golkar juga akan melihat kriteria calon itu. Kita sudah pasti mendukung. Dan saya secara pribadi mendukungnya,” ujar Amru Daulay.

Amru Daulay bersama dengan Chaidir Ritonga bertemu dengan mantan Pangkostrad Letjen AY Nasution di Jakarta, belum lama ini. Pertemuan itu diduga untuk memajukan AY Nasution untuk maju sebagai calon Gubsu dari Partai Golkar. Selain itu, untuk memplot AY Nasution untuk menjadi calon ketua Partai Golkar Sumut.

Aday: Jangan Anggap Ini Pemecatan

Kemarin, DPD I Partai Golkar Sumut, khususnya kepengurusan pascarevitalisasi Golkar Sumut, menggelar konfrensi pers. Acara yang digelar di Kantor DPD I Partai Golkar Sumut, Jalan KH Wahid Khasyim Medan itu langsung dihadiri (Plt) Ketua DPD I Partai Golkar Sumut Andi Achmad Dara alias Aday.

Pada kesempatan itu, Aday, mengisyaratkan akan ada pergantian antar waktu (PAW) bagi kadernya di dewan yang dinilai tidak mengindahkan seluruh keputusan partai. Meski demikian langkah untuk melakukan PAW tersebut tetap dilakukan sesuai dengan mekanisme internal partai.
“Kita punya mekanisme partai untuk melakukan evalusi terhadap merek, PAW nanti kita pikirkan,” ujarnya.

Aday mengatakan, revitalisasi kepengurusan di DPD Golkar Sumut merupakan instruksi dari pengurus di DPP. Dan itu bukan hanya di Sumatera Utara. “Revitalisasi ini tidak hanya terjadi di Sumut. Jadi jangan dianggap ini sebagai pemecatan. Di seluruh provinsi juga akan dilaksanakan hingga ke kabupaten dan kecamatan,” tambahnya. (rud/ari)

Konflik di Tubuh Golkar Sumut

MEDAN-Konflik di tubuh DPD Partai Golkar Sumut kian meruncing. Plt Ketua DPD Andi Achmad Dara kabarnya sengaja dipertahankan DPP untuk menunggu sosok yang tepat memimpin Golkar Sumut. Informasi yang berkembang, Mantan Pangkostrad Letjen (Purn) TNI AY Nasution adalah sosok yang dimaksud.

“Nama ini muncul berkat manuver  yang dilakukan oleh kelompok Tabagsel alias Tapanuli Bagian Selatan, dengan memanfaatkan isu Musdalub yang digelindingkan Kelompok 55 yang dimotori mantan Sekretaris DPD Golkar Sumut Hardi Mulyono,” ujar sumber Sumut Pos di partai berlambang pohon beringin itu, kemarin.
Sumber menyebutkan, sosok yang akan memimpin Golkar Sumut adalah yang memenuhi kriteria seperti keinginan Aburizal Bakrie. Bahkan Ical – panggilan Aburizal Bakrie – menginginkan ke depannya calon ketua DPD Partai Golkar Sumut dari militer nonaktif.

“Munculnya nama mantan Pangkostrad ini diperkirakan akan dapat meredam atau mendamaikan antara Ical dengan Akbar Tanjung. Juga, dapat mendongkrak perolehan suara di Sumatera Utara dalam Pilpres yang akan datang. AY Nasution juga mempunyai hubungan kerabat dekat dengan keluarga Aburizal Bakrie,” terang sumber lagi.

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut Amru Daulay mengakui kalau dirinya melakukan pertemuan dengan AY Nasution. “Saya pernah bertemu dengannya dan saya secara pribadi mendukung beliau itu (AY Nasution) dalam pencalonan Gubernur Sumatera Utara. Golkar kan membuka semua bagi siapa saja yang akan menginginkan diri mencalonkan diri dari Partai Golkar untuk maju sebagai Cagubsu,” ujar Amru Daulay, Rabu (9/5).

Ketika disinggung adanya keinginan DPP Partai Golkar, untuk merekrut militer nonaktif untuk didudukan sebagai ketua DPD Partai Golkar Sumut, Amru Daulay mengaku bahwa dia setuju dan sudah melakukan lobi dengan AY Nasution.

“Saya setuju. Siapapun berhak untuk maju menjadi ketua DPD Partai Golkar Sumut.Tapi Golkar juga akan melihat kriteria calon itu. Kita sudah pasti mendukung. Dan saya secara pribadi mendukungnya,” ujar Amru Daulay.

Amru Daulay bersama dengan Chaidir Ritonga bertemu dengan mantan Pangkostrad Letjen AY Nasution di Jakarta, belum lama ini. Pertemuan itu diduga untuk memajukan AY Nasution untuk maju sebagai calon Gubsu dari Partai Golkar. Selain itu, untuk memplot AY Nasution untuk menjadi calon ketua Partai Golkar Sumut.

Aday: Jangan Anggap Ini Pemecatan

Kemarin, DPD I Partai Golkar Sumut, khususnya kepengurusan pascarevitalisasi Golkar Sumut, menggelar konfrensi pers. Acara yang digelar di Kantor DPD I Partai Golkar Sumut, Jalan KH Wahid Khasyim Medan itu langsung dihadiri (Plt) Ketua DPD I Partai Golkar Sumut Andi Achmad Dara alias Aday.

Pada kesempatan itu, Aday, mengisyaratkan akan ada pergantian antar waktu (PAW) bagi kadernya di dewan yang dinilai tidak mengindahkan seluruh keputusan partai. Meski demikian langkah untuk melakukan PAW tersebut tetap dilakukan sesuai dengan mekanisme internal partai.
“Kita punya mekanisme partai untuk melakukan evalusi terhadap merek, PAW nanti kita pikirkan,” ujarnya.

Aday mengatakan, revitalisasi kepengurusan di DPD Golkar Sumut merupakan instruksi dari pengurus di DPP. Dan itu bukan hanya di Sumatera Utara. “Revitalisasi ini tidak hanya terjadi di Sumut. Jadi jangan dianggap ini sebagai pemecatan. Di seluruh provinsi juga akan dilaksanakan hingga ke kabupaten dan kecamatan,” tambahnya. (rud/ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/