LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – JA br Sembiring (9) terbilang bocah tangguh. Tanpa menjerit, dia melihat neneknya, Nehenen br Sembiring dibunuh putra sendiri, Jhon Bangun Ginting (34).
Dia menyaksikan detik-detik kematian Nande Biring lewat celah pintu dapur rumah sang nenek. Belakangan, dia pun menjadi saksi kunci hingga pembunuhan Dusun I, Desa Lau Rempak, STM Hilir pada Jumat (14/4) lalu sekira pukul 11.00 wib lalu tersebut terungkap.
Untuk meningkatkan kasus ini ke meja hijau, Selasa (9/5) sekira pukul 11.30 wib Polsek Talun Kenas menggelar rekonstruksi di Lapangan Sepak Bola Polres Deliserdang.
Reka ulang dengan 13 adegan itu disaksikan langsung oleh Tetap Ginting (65), suami Nehenen serta keluarga dan tetangga Nehenen yang menjadi saksi.
Terungkap, pembunuhan diawali dengan perdebatan antara korban dan Jon. Menjelang siang itu, Nehenen menuduh Jon mencuri uangnya tapi dibantah.
Usai berdebat, Jon yang masih emosi, mengambil jam dinding lalu melemparkannya kepada JA yang sedang menonton tipi di ruang tamu. Lemparan itu mengenai tangan kiri JA. Tak sampai di situ, Jon juga menyuruh keponakannya tersebut pulang ke rumah orangtuanya di Tanjung Morawa. Menurutnya, keberadaan JA di rumah ibunya hanya membawa masalah.
Melihat cucu kesayangannya dilempar, Nehenen langsung menampar Jon. Merasa sang ibu lebih membela cucu ketimbang anak kandung, Jon buru-buru ke rumahnya yang berdampingan dengan rumah korban. Sebelum pergi, pria ini berpesan pada ibunya agar jangan pergi kemana-mana (tetap di dapur).
Tak lama, Jon kembali dengan membawa kayu broti sepanjang 1,5 meter yang diambil dari gang rumah mereka. Olehnya, broti langsung dihantamkan ke kepala bagian belakang korban. Nehenen pun tersungkur. Dari kepala, mulut, serta hidungnya mengucur darah segar.