Mobil Jerman buatan 2016 itu paling mahal milik Leni yang hanya bergaji setiap bulannya Rp 2.500.000 sebagai kasir di PT SMA. Belum lagi mobil Prancis Peugeot RCZ dua pintu.
Untuk memesan plat dua angka, pemiliknya wajib membayar Rp20 juta saat pengurusan STNK sesuai aturan baru. Rata-rata mobil mewahnya pelat satu angka dan dua angka serta angka kembar.
Pernikahan Leni dan Jefriansyah sudah berjalan dua tahun, belum dikarunia anak. “Sempat keguguran informasi kami terima,” ungkap penyidik.
Setelah berhasil meraup keuntungan uang perusahaan, sebagian duitnya digunakan Leni dan suaminya untuk berlibur hingga ke luar negeri. Bahkan, setiap pulang liburan, kerap membawa oleh-oleh untuk teman sekantornya.
Seperti jam tangan, parfum, dan aneka barang fashion lain. Seperti pengakuan Cinta, bukan nama sebenarnya, yang merupakan karyawan satu group tersangka.
“Orangnya (Leni) royal dan suka kasih oleh-oleh,” ungkapnya yang meminta identitasnya tak dipublikasikan. Bahkan, saat ulang tahun, pernah pula dirayakan di salah satu tempat karaoke ternama di Samarinda dengan mengundang karyawan dan teman-teman dari luar kantor.
Selain itu, saat bekerja, dandanannya biasa seperti perempuan kantor pada umumnya. Mengenakan kerudung dan perhiasan seadanya. Karena kerap berlibur dan royal, dia pun dipertanyakan.
“Kalau ditanya, jawabnya suaminya punya penghasilan lebih,” kata Cinta. Informasi dihimpun dari sejumlah diler, di luar Daihatsu, suaminya pernah membeli mobil secara tunai. “Iya pernah beli dua unit, kebetulan teman saya yang melayani suaminya. Bayarnya tunai,” jawabnya.
Dari 18 mobil yang disita penyidik, mobil mewah digunakan sehari-hari oleh suami. “Pakainya (mobil mewah) gantian. Duit banyak diputar beli dan jual,” kata AKBP M Dharma Nugraha.
Soal Leni berfoya-foya hingga berlibur ke luar negeri, kemungkinan saja menggunakan hasil uang penggelapan. Namun, dana tersebut belum bisa disita karena sudah terpakai. “Kalau aset masih bisa kami sita. Tinggal aset yang lain masih kami telusuri,” ucap Dharma.
Sementara itu, adiknya, Deni Rayindra, mempunyai usaha peternakan ayam. Selain mengelola, dia membantu menjualkan mobil. “Uang untuk usaha patut diduga dari kejahatan,” urainya. (jpg/ras)