30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Cuaca Ekstrim 3 Hari ke Depan

Rumah warga yang terkena angin puting beliung.

Medan Terimbas di 16 Titik

Cuaca buruk yang terjadi pada Minggu (8/7) malam, yakni hujan deras disertau angin kencang dan puting beliung, menyebabkan sejumlah titik di Kota Medan terimbas. Mulai dari pohon tumbang menimpa kendaraan, hingga rumah rusak diterjang putting-beliung.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, M Husni mengatakan, dampak dari cuaca buruk tersebut bukan baru kali ini saja terjadi. Melainkan sejak beberapa hari sebelumnya. Pada Jumay (6/7) misalnya, angin kencang menyebabkan pohon tumbang yang menimpa sejumlah kendaraan di Kota Medan. Sedangkan bencana puting-beliung menyebabkan sejumlah rumah warga rusak.

“Ada 16 titik yang terimbas akibat cuaca buruk yang terjadi Minggu malam. Sekitar 40 pohon tumbang. Malam itu juga kita langsung coba menanganinya. Sebanyak 8 titik bisa teratasi. Sementara 8 titik dilanjutkan pada pagi harinya,” ujar Husni ketika memantau evakuasi pohon tumbang di Jalan Bunga Wijaya Kusuma, Pasar IV Padang Bulan, Medan, Senin (9/7).

Kawasan yang cukup parah terimbas cuaca ekstrim berada di kawasan Medan Utara seperti Kelurahan Titi Papan, Belawan, dan Medan Marelan. “Kita sudah menurunkan personil ke lokasi yang terjadi musibah, sebanyak 8 tim pada pagi hari dan 5 tim malam hari. Selain itu, sarana dan prasarana juga dikerahkan seperti truk hingga alat berat,” katanya.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (PD) terkait untuk siaga dan langsung aksi di lapangan, menyikapi cuaca ekstrim yang menerpa dalam beberapa hari belakangan ini. Intensitas curah hujan yang sangat tinggi merendam sejumlah kawasan. Sedangkan angin kencang yang berubah menjadi puting beliung menumbangkan sejumlah pohon dan merusak sejumlah rumah.

“Dinas Pekerjaan Umum (PU) diminta agar mengerahkan para seluruh pekerja dan peralatan yang dimilikim, guna mengatasi genangan air yang terjadi. Kawasan yang selama ini rentan terendam air harus menjadi prioritas utama penanganan. Dalam penanganan, berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan setempat untuk mencari akar masalah penyebab terjadinya genangan air dan segera diatasi,” kata Eldin.

Dinas PU juga diminta melakukan normalisasi drainase, terutama drainase-drainase yang selama ini belum tersentuh. Juga memeriksa lubang-lubang inlet yang  di pinggiran jalan, untuk memastikan agar tidak tersumbat. “Saya minta Kadis PU menyiagakan petugas dan peralatan 24 jam penuh,” tegasnya.

Selain Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan diminta menyiagakan petugasnya mengantisipasi kemungkinan pohon tumbang yang disebabkan angin kencang. “Begitu mendapat laporan dari masyarakat ada pohon tumbang, langsung turun ke lokasi. Atasi secepat mungkin agar tidak menyebabkan terjadinya kemacetan,” pesan wali kota.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga diminta terus memangkas pohon-pohon penghijauan di pinggir jalan. Terutama, pohon-pohon yang sudah tua dan rapuh.

Sedangkan para camat dan lurah, terutama yang wilayah kerjanya dilintasi sungai, diminta agar siaga penuh. Selama cuaca ekstrim berlangsung, para camat maupun lurah tidak diizinkan ke luar kota. “Camat dan lurah harus fokus membantu warga. Saya tidak mau dengar ada camat maupun lurah yang tidak tanggap ketika warganya diterpa musibah,” cetusnya. (gus/dvs/ris)

Rumah warga yang terkena angin puting beliung.

Medan Terimbas di 16 Titik

Cuaca buruk yang terjadi pada Minggu (8/7) malam, yakni hujan deras disertau angin kencang dan puting beliung, menyebabkan sejumlah titik di Kota Medan terimbas. Mulai dari pohon tumbang menimpa kendaraan, hingga rumah rusak diterjang putting-beliung.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, M Husni mengatakan, dampak dari cuaca buruk tersebut bukan baru kali ini saja terjadi. Melainkan sejak beberapa hari sebelumnya. Pada Jumay (6/7) misalnya, angin kencang menyebabkan pohon tumbang yang menimpa sejumlah kendaraan di Kota Medan. Sedangkan bencana puting-beliung menyebabkan sejumlah rumah warga rusak.

“Ada 16 titik yang terimbas akibat cuaca buruk yang terjadi Minggu malam. Sekitar 40 pohon tumbang. Malam itu juga kita langsung coba menanganinya. Sebanyak 8 titik bisa teratasi. Sementara 8 titik dilanjutkan pada pagi harinya,” ujar Husni ketika memantau evakuasi pohon tumbang di Jalan Bunga Wijaya Kusuma, Pasar IV Padang Bulan, Medan, Senin (9/7).

Kawasan yang cukup parah terimbas cuaca ekstrim berada di kawasan Medan Utara seperti Kelurahan Titi Papan, Belawan, dan Medan Marelan. “Kita sudah menurunkan personil ke lokasi yang terjadi musibah, sebanyak 8 tim pada pagi hari dan 5 tim malam hari. Selain itu, sarana dan prasarana juga dikerahkan seperti truk hingga alat berat,” katanya.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (PD) terkait untuk siaga dan langsung aksi di lapangan, menyikapi cuaca ekstrim yang menerpa dalam beberapa hari belakangan ini. Intensitas curah hujan yang sangat tinggi merendam sejumlah kawasan. Sedangkan angin kencang yang berubah menjadi puting beliung menumbangkan sejumlah pohon dan merusak sejumlah rumah.

“Dinas Pekerjaan Umum (PU) diminta agar mengerahkan para seluruh pekerja dan peralatan yang dimilikim, guna mengatasi genangan air yang terjadi. Kawasan yang selama ini rentan terendam air harus menjadi prioritas utama penanganan. Dalam penanganan, berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan setempat untuk mencari akar masalah penyebab terjadinya genangan air dan segera diatasi,” kata Eldin.

Dinas PU juga diminta melakukan normalisasi drainase, terutama drainase-drainase yang selama ini belum tersentuh. Juga memeriksa lubang-lubang inlet yang  di pinggiran jalan, untuk memastikan agar tidak tersumbat. “Saya minta Kadis PU menyiagakan petugas dan peralatan 24 jam penuh,” tegasnya.

Selain Dinas PU, Dinas Kebersihan dan Pertamanan diminta menyiagakan petugasnya mengantisipasi kemungkinan pohon tumbang yang disebabkan angin kencang. “Begitu mendapat laporan dari masyarakat ada pohon tumbang, langsung turun ke lokasi. Atasi secepat mungkin agar tidak menyebabkan terjadinya kemacetan,” pesan wali kota.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga diminta terus memangkas pohon-pohon penghijauan di pinggir jalan. Terutama, pohon-pohon yang sudah tua dan rapuh.

Sedangkan para camat dan lurah, terutama yang wilayah kerjanya dilintasi sungai, diminta agar siaga penuh. Selama cuaca ekstrim berlangsung, para camat maupun lurah tidak diizinkan ke luar kota. “Camat dan lurah harus fokus membantu warga. Saya tidak mau dengar ada camat maupun lurah yang tidak tanggap ketika warganya diterpa musibah,” cetusnya. (gus/dvs/ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/