26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pemkab Harus Rancang Perda Tata Ruang

MEDAN-Dalam rangka mensukseskan pembangunan Bandara Internasional Kualanamu yang ditarget selesai dan mulai beroperasi pada 2012 mendatang, tentu harus ada rencana-rencana yang digagas Pemprovsu untuk memuluskan pembangunan hingga pengoperasiannya di masa yang akan datang.

Untuk itu Kepala Bappeda Sumut Riadil Akhir Lubis menerangkan, pihaknya sudah mendesak Pemkab Deli Serdang untuk segera merencanakan dan membuat Perda tentang tata ruang di sekitar bandara.

“Pemkab Deliserdang harus merancang Perda Tata Ruang untuk menyempurnakan operasional di bandara. Seperti peraturan tinggi bangunan di radius aman penerbangan agar tak mengganggu pesawat saat landing maupun take off,” jelasnya, Selasa (9/8).

Menurut Riadil, pihaknya juga sudah mengajukan pembentukan konsep kerjasama antara Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo (Mebidangro) ke masing-masing pemkab/pemko tersebut.

“Kita berharap pemkab/pemko Mebidangro bisa mengemukakan kerjasama pembangunan kawasan strategik nasional, dalam hal ini daerah sekitar Bandara Internasional Kualanamu. Seperti mendukung pembangunan jalan tol, non tol, arteri maupun pelabuhan,” tuturnya.

Dia menjelaskan, untuk mendukung hal ini pula, pihak Pemprov sudah mengajukan rancangan aturan pembentukan kerjasama Mebidangro ini ke Presiden. “Rancangannya sudah di pusat, tepatnya sudah di Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN). Dan ini sudah memasuki tahap finalisasi, diharapkan dengan terbentuknya konsep ini, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan strategik nasional bisa menjadi prioritas nantinya,” ujar Riadil.
Sambil menunggu pengesahan tersebut, penyelesaian proyek jalan Medan-Kualanamu tinggal teken kontrak. “Kita harapkan pada Oktober 2011 ini kontraknya sudah diteken oleh pusat. Khususnya Seksi I yakni Pakam-Kualanamu, sedangkan Seksi II Pakam Tebing Tinggi pada 2012 nanti diharapkan semuanya rampung sebelum bandara selesai, baik jalan tol, non  tol juga arteri. Sehingga pada 2012 semuanya sudah bisa dioperasionalkan,” ungkap Riadil.

Riadil kembali mengimbau kepada panitia pengadaan dan pembebasan tanah agar bekerja maksimal. “Kita sedang mempersiapkan penyelesaian administratif, fisik lapangan dan payung hukum. Kita juga berharap Pemkab Deli Serdang mempercepat rencana tata ruang sekitar bandara,” harapnya.

Sementara itu, meski belum selesai dikerjakan dan beroperasi secara resmi, tetapi kapasitas Bandara Internasional Kualanamu yang ditargetkan sebanyak 10 juta penumpang pertahun akan terpenuhi pada 2014, atau dua tahun setelah target beroperasi pada 2012 mendatang.

Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II  Laurensius Manurung mengatakan, tingginya pertumbuhan penumpang  menjadi faktor utama cepatnya terpenuhi kapasitas terpasang. “Percepatan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu sudah sangat mendesak. Mengingat, Bandara Polonia Medan sudah over kapasitas,” katanya.
Laurensius menjelaskan, over kapasitas tersebut bukan berarti mengabaikan keselamatan penerbangan di Bandara Polonia. “Keselamatan dan keamanan penerbangan tetap dipastikan aman dari gangguan. Yang tidak bisa hindari dari over kapasitas ini hanya lah dari segi pelayanan yang tidak memadai,” katanya.

Bandara Polonia Medan sendiri memiliki kapasitas terpasang 900 ribu penumpang pertahun. Tapi, seiring dengan pertumbuhan, hingga Juni 2011, jumlah penumpang yang memanfaatkan Bandara Polonia Medan sudah mencapai 3,3 juta orang. (saz)

MEDAN-Dalam rangka mensukseskan pembangunan Bandara Internasional Kualanamu yang ditarget selesai dan mulai beroperasi pada 2012 mendatang, tentu harus ada rencana-rencana yang digagas Pemprovsu untuk memuluskan pembangunan hingga pengoperasiannya di masa yang akan datang.

Untuk itu Kepala Bappeda Sumut Riadil Akhir Lubis menerangkan, pihaknya sudah mendesak Pemkab Deli Serdang untuk segera merencanakan dan membuat Perda tentang tata ruang di sekitar bandara.

“Pemkab Deliserdang harus merancang Perda Tata Ruang untuk menyempurnakan operasional di bandara. Seperti peraturan tinggi bangunan di radius aman penerbangan agar tak mengganggu pesawat saat landing maupun take off,” jelasnya, Selasa (9/8).

Menurut Riadil, pihaknya juga sudah mengajukan pembentukan konsep kerjasama antara Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo (Mebidangro) ke masing-masing pemkab/pemko tersebut.

“Kita berharap pemkab/pemko Mebidangro bisa mengemukakan kerjasama pembangunan kawasan strategik nasional, dalam hal ini daerah sekitar Bandara Internasional Kualanamu. Seperti mendukung pembangunan jalan tol, non tol, arteri maupun pelabuhan,” tuturnya.

Dia menjelaskan, untuk mendukung hal ini pula, pihak Pemprov sudah mengajukan rancangan aturan pembentukan kerjasama Mebidangro ini ke Presiden. “Rancangannya sudah di pusat, tepatnya sudah di Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN). Dan ini sudah memasuki tahap finalisasi, diharapkan dengan terbentuknya konsep ini, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan strategik nasional bisa menjadi prioritas nantinya,” ujar Riadil.
Sambil menunggu pengesahan tersebut, penyelesaian proyek jalan Medan-Kualanamu tinggal teken kontrak. “Kita harapkan pada Oktober 2011 ini kontraknya sudah diteken oleh pusat. Khususnya Seksi I yakni Pakam-Kualanamu, sedangkan Seksi II Pakam Tebing Tinggi pada 2012 nanti diharapkan semuanya rampung sebelum bandara selesai, baik jalan tol, non  tol juga arteri. Sehingga pada 2012 semuanya sudah bisa dioperasionalkan,” ungkap Riadil.

Riadil kembali mengimbau kepada panitia pengadaan dan pembebasan tanah agar bekerja maksimal. “Kita sedang mempersiapkan penyelesaian administratif, fisik lapangan dan payung hukum. Kita juga berharap Pemkab Deli Serdang mempercepat rencana tata ruang sekitar bandara,” harapnya.

Sementara itu, meski belum selesai dikerjakan dan beroperasi secara resmi, tetapi kapasitas Bandara Internasional Kualanamu yang ditargetkan sebanyak 10 juta penumpang pertahun akan terpenuhi pada 2014, atau dua tahun setelah target beroperasi pada 2012 mendatang.

Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II  Laurensius Manurung mengatakan, tingginya pertumbuhan penumpang  menjadi faktor utama cepatnya terpenuhi kapasitas terpasang. “Percepatan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu sudah sangat mendesak. Mengingat, Bandara Polonia Medan sudah over kapasitas,” katanya.
Laurensius menjelaskan, over kapasitas tersebut bukan berarti mengabaikan keselamatan penerbangan di Bandara Polonia. “Keselamatan dan keamanan penerbangan tetap dipastikan aman dari gangguan. Yang tidak bisa hindari dari over kapasitas ini hanya lah dari segi pelayanan yang tidak memadai,” katanya.

Bandara Polonia Medan sendiri memiliki kapasitas terpasang 900 ribu penumpang pertahun. Tapi, seiring dengan pertumbuhan, hingga Juni 2011, jumlah penumpang yang memanfaatkan Bandara Polonia Medan sudah mencapai 3,3 juta orang. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/