25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gubsu Hanya Lantik 7 dari 16 Orang, 9 Orang Dinilai Tak Sesuai Jabatan

AMBIL SUMPAH: Gubsu, Edy Rahmayadi menyalami pejabat eselon II hasil seleksi JPT Pratama Pemprovsu, usai dilantik di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Jumat (9/8).
prans/sumutpos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi hanya melantik tujuh pejabat eselon II dari 16 seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemprovsu 2019. Gubsgu menegaskan, sisanya ada sembilan posisi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hasil seleksi tersebut, takkan dilantik lantaran tidak sesuai dengan jabatan yang akan diemban orang yang lulus seleksi itu. “Berarti kan yang lain tidak saya lantik. Ya sudah gak usah kalian tanya, berarti tak dilantik,” katanya kepada wartawan usai pelantikan di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Jl. Pangeran Diponegoro Medan, Jumat (9/8).

Gubsu mengatakan, dirinya akan mengevaluasi sembilan posisi pimpinan OPD tersebut, apakah nanti dilakukan seleksi ulang atau dengan cara lainnya. “Melakukan tes balik, satu kepala (orang) tesnya biayanya Rp2,5 juta itu. Nanti kita pertimbangkan, kita evaluasi apakah cukup yang sembilan orang itu kita jabatkan dengan jabatan yang begini berat. Nanti kita evaluasi. Kalau tidak, ya terpaksa kita ulang. Jadi masih kita cari formatnya,” katanya.

Edy mengatakan, dirinya adalah user (pengguna) dari pimpinan OPD tersebut. Karenanya, baik atau buruknya si pimpinan OPD tentu akan berdampak kepadanya selaku user. “Bukan tidak kompeten. Tapi tidak sesuai dengan jabatan yang harus dia kerjakan,” katanya.

Seperti diketahui sembilan JPT Pratama Pemprovsu yang dilelang sebelumnya tersebut yakni; Asisten Pemerintahan, Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM dan Direktur RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem.

Sedangkan dua jabatan pimpinan OPD yang dirotasi ialah, Ria Nofida Telaumbanua sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan Hidayati sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Lantas apakah pejabat baru yang ditempatkan itu sudah sesuai dengan penilaian Gubsu? “Minimal dia sudah memenuhi persyaratan,” bilang mantan Pangkostrad tersebut.

Dalam acara tersebut, Gubsu Edy turut melantik 13 pejabat administrator atau eselon III Pemprovsu yang pada pekan sebelumnya tidak hadir di acara pelantikan. Gubsu menekankan, bagi seluruh pejabat yang sudah dilantik mamiliki kreatifitas dan bisa mengembangkan apa yang menjadi keputusannya.

Tujuh Pejabat Eselon II Hasil Lelang yang Dilantik:

1. Lasro Marbun sebagai Kepala Inspektorat

2. Hasmirizal Lubis sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).

3. Alfi Syahriza sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang.

4. Alwi Mujahit Hasibuan sebagai Kepala Dinas Kesehatan

5. Hendra Dermawan Siregar sebagai Kepala Biro Humas dan Keprotokolan

6. Achmad Fadly sebagai Kepala Biro Umum dan
Perlengkapan

7. Andy Faisal sebagai Kepala Biro Hukum.

“Contohnya visi saya adalah pertanian, dia akan kupas itu pertanian. Potensi pertanian di Sumut itu yang harus dia cari. Contoh di Tanah Karo, di situ ada jagung, wortel, kentang, dan kol. Berarti dia perlu pupuk di situ, perlu pabrik untuk itu,” katanya.

Turut hadir dalam pelantikan, Wagubsu Musa Rajekshah, Sekdaprovsu R Sabrina, unsur Forkopimda Sumut, dan sejumlah pimpinan OPD Pemprovsu. (prn/ila)

AMBIL SUMPAH: Gubsu, Edy Rahmayadi menyalami pejabat eselon II hasil seleksi JPT Pratama Pemprovsu, usai dilantik di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Jumat (9/8).
prans/sumutpos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi hanya melantik tujuh pejabat eselon II dari 16 seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemprovsu 2019. Gubsgu menegaskan, sisanya ada sembilan posisi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hasil seleksi tersebut, takkan dilantik lantaran tidak sesuai dengan jabatan yang akan diemban orang yang lulus seleksi itu. “Berarti kan yang lain tidak saya lantik. Ya sudah gak usah kalian tanya, berarti tak dilantik,” katanya kepada wartawan usai pelantikan di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Jl. Pangeran Diponegoro Medan, Jumat (9/8).

Gubsu mengatakan, dirinya akan mengevaluasi sembilan posisi pimpinan OPD tersebut, apakah nanti dilakukan seleksi ulang atau dengan cara lainnya. “Melakukan tes balik, satu kepala (orang) tesnya biayanya Rp2,5 juta itu. Nanti kita pertimbangkan, kita evaluasi apakah cukup yang sembilan orang itu kita jabatkan dengan jabatan yang begini berat. Nanti kita evaluasi. Kalau tidak, ya terpaksa kita ulang. Jadi masih kita cari formatnya,” katanya.

Edy mengatakan, dirinya adalah user (pengguna) dari pimpinan OPD tersebut. Karenanya, baik atau buruknya si pimpinan OPD tentu akan berdampak kepadanya selaku user. “Bukan tidak kompeten. Tapi tidak sesuai dengan jabatan yang harus dia kerjakan,” katanya.

Seperti diketahui sembilan JPT Pratama Pemprovsu yang dilelang sebelumnya tersebut yakni; Asisten Pemerintahan, Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM dan Direktur RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem.

Sedangkan dua jabatan pimpinan OPD yang dirotasi ialah, Ria Nofida Telaumbanua sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan Hidayati sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Lantas apakah pejabat baru yang ditempatkan itu sudah sesuai dengan penilaian Gubsu? “Minimal dia sudah memenuhi persyaratan,” bilang mantan Pangkostrad tersebut.

Dalam acara tersebut, Gubsu Edy turut melantik 13 pejabat administrator atau eselon III Pemprovsu yang pada pekan sebelumnya tidak hadir di acara pelantikan. Gubsu menekankan, bagi seluruh pejabat yang sudah dilantik mamiliki kreatifitas dan bisa mengembangkan apa yang menjadi keputusannya.

Tujuh Pejabat Eselon II Hasil Lelang yang Dilantik:

1. Lasro Marbun sebagai Kepala Inspektorat

2. Hasmirizal Lubis sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).

3. Alfi Syahriza sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang.

4. Alwi Mujahit Hasibuan sebagai Kepala Dinas Kesehatan

5. Hendra Dermawan Siregar sebagai Kepala Biro Humas dan Keprotokolan

6. Achmad Fadly sebagai Kepala Biro Umum dan
Perlengkapan

7. Andy Faisal sebagai Kepala Biro Hukum.

“Contohnya visi saya adalah pertanian, dia akan kupas itu pertanian. Potensi pertanian di Sumut itu yang harus dia cari. Contoh di Tanah Karo, di situ ada jagung, wortel, kentang, dan kol. Berarti dia perlu pupuk di situ, perlu pabrik untuk itu,” katanya.

Turut hadir dalam pelantikan, Wagubsu Musa Rajekshah, Sekdaprovsu R Sabrina, unsur Forkopimda Sumut, dan sejumlah pimpinan OPD Pemprovsu. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/