MEDAN-Gustaf Hutasoit (30), warga Pasar III, Desa Saentis, Percut Seituan babak belur dihajar dua pria di Jalan Willem Iskandar Medan Estate, Minggu (9/9) sekitar pukul 00.30 WIB. Pria yang bekerja sebagai sopir angkot Kenari Jurusan Sambu-Saentis itu mengadu ke polisi.
Informasi yang diperoleh kejadian ini berawal saat angkot yang dikemudikan Gustaf menunggu sewa di Terminal Bengkok, Jalan Pancing Medan. Setelah penumpang mulai memenuhi angkotnya, Gustaf pun lantas menjalankan angkot menuju kawasan Saentis.
Belum jauh angkot meninggalkan terminal, Gustaf kembali menaikkan dua orang penumpang lagi, sehingga penumpang di dalam angkot duduk berdesakan. Kemudian seorang pelaku yang juga penumpang angkot mengatakan kepada korban untuk menaikkan penumpang lagi dengan nada mengejek. Lalu pelaku mengancam korban akan memecahkan kepalanya jika menaikkan penumpang lagi.
Korban yang mendengar itu, lalu menjawab agar pelaku jangan mengancam mau memecahkan kepala korban. Ternyata jawaban korban ini membuat pelaku naik pitam. Setiba di Jalan Wiliem Iskandar, pelaku langsung turun dari angkot dan menghampiri korban. Pelaku yang sempat emosi mendengar jawaban korban langsung memukul korban hingga berkali-kali. Sedangkan seorang teman pelaku, yang melihat pemukulan itu, lantas turut membantu dan menjambak rambut korban dan mengantukkan kepala korban ke pintu angkotnya.
Usai memukuli korban hingga babak belur, kedua pelaku lalu pergi begitu saja. Sedangkan korban yang masih terkejut karena tiba-tiba dihajar melanjutkan mengantar penumpangnya hingga sampai ke Desa Percut. Usai mengantar penumpangnya, korban dengan ditemani dua rekannya langsung membuat laporan ke Polsekta Percut Seituan.
Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, AKP Faidir Chan saat dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan.(gus)