31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Pembantu Dokter Gigi Buang Bayi ke Tong Sampah

 

Temuan orok di tempat sampahJl di Jalan Letjen S Parman, Kel. Petisah Tengah, Medan Petisah, Selasa (9/9).
Temuan orok di tempat sampahJl di Jalan Letjen S Parman, Kel. Petisah Tengah, Medan Petisah, Selasa (9/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jasad bayi perempuan yang ditaksir berumur satu hari hebohkan penduduk seputaran Jl. Letjen S Parman, Kel. Petisah Tengah, Medan Petisah, Selasa (9/9). Wanita yang diketahui bernama Wilfrida dibantu majikannya, drg Susanna Halim dan A Lung, tertangkap saat mengambil bayi itu dan mencoba membawanya pergi.

Jasad bayi yang diduga hasil hubungan gelap tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung saat mencari nasi busuk, Selasa (9/9) pagi sekira pukul 09.00 wib. Begitu melihat bungkusan koran, pemulung lalu membukanya dan menemukan jasad bayi tersebut.

“Pertama dibuka, dipikirnya boneka, ternyata bayi perempuan,” kata Bram Steven Morris Tarigan, petugas parkir yang ditemui di lokasi seputaran Komplek Medan Bisnis Center (MBC).

Penemuan jasad bayi itu pun mengundang perhatian warga, terutama pekerja di toko yang ada di kawasan itu. Saat mayat bayi itu masih menjadi perhatian, tiba-tiba dua perempuan (Wilfirda dan drg Sussana Halim) datang mengambil bungkusan berisi jasad bayi itu.

Alhasil, warga yang berada di lokasi sempat tercengang beberapa menit melihat aksi warga asal NTT tersebut. Melihat itu, warga pun menghadang perempuan yang mengenakan kaos putih dipadu celana biru tersebut. Namun, saat itu perempuan yang diketahui bernama Wilfrida tersebut mengaku kalau dirinya merupakan ibu dari bayi tersebut.

“Saya ibunya,” ucapnya yang kemudian hendak berlalu menuju ke dalam mobil Honda CRV warna coklat BK 1374 KL yang bergerak mengarah ke luar kompleks.

Melihat kejadian itu, warga langsung menghadang perempuan yang akhirnya diketahui merupakan pembantu dokter gigi (drg) Susanna Halim yang merupakan warga Jl Letjen S Parman Komplek Medan Bisnis Center Blok Bl No. AA/7. Namun, saat itu mobil CRV tersebut tetap memaksa masuk ke dalam komplek dengan cara mundur.

Kendaraan itu akhirnya mundur setelah warga menghentikan mobil polisi yang melintas. Selanjutnya, Bripka Bambang Sujarwadi, polisi yang bertugas di Satlantas Polresta Medan tersebut memerintahkan pengemudi mobil, A Lung dan istrinya drg Susanna Halim untuk turun dari mobil dan menjelaskan kejadian sebenarnya.

Saat itu, A Lung dan Susanna mengakui kalau bayi yang berada di tempat sampah tersebut merupakan bayi pembantunya bernama Wilfrida. Namun, mereka berkilah mengambil kembali bayi itu untuk mengantarkannya ke rumah sakit. “Dia orang NTT, baru kerja di tempat kami. Baru semalam masuk dan ngakunya mens,” kata Susanna.

Meski keduanya menyampaikan sejumlah alasan, Bripka Bambang Sujarwadi dan petugas yang datang belakangan, membawa A Lung, Susanna dan Wilfrida ke Mapolsek Medan Baru untuk diperiksa.

Warga di lokasi membantah semua keterangan drg Susanna Halim. Menurut mereka, Wilfrida sudah lama bekerja di rumah yang sekaligus dijadikan praktek drg Susanna Halim. “Dia (Wilfrida) sudah berbulan-bulan tinggal di sana, sering kok berbelanja di sini. Tapi selama ini tidak kelihatan dia hamil,” ucap Khairunnisa, pegawai toko roti di sebelah kediaman drg Susanna.

Saat berada di ruang PPA Polsek Medan Baru yang berada di lantai 2, Wilfrida enggan berkomentar saat ditanya wartawan. Namun, saat diperiksa petugas, dirinya mengaku kalau bayi tersebut baru dilahirkannya, Senin (8/9) malam.

“Baru tadi malam dilahirkannya tadi katanya sama kami,” ucap petugas kepada kru koran ini.

Melihat aksi keji seorang ibu yang nekat membuang bayinya tersebut, beberapa petugas sempat geram kepadanya. Karena itulah, hujatan pun dilayangkan kepadanya.

“Nggak bersyukur kau. Orang susah-susah nyarinya malah kau buang pulak,” ucap salah seorang petugas kepadanya.

Selama berada di ruang PPA tersebut, Wilfrida hanya tertunduk sembari dirinya menangis. Sementara itu, kedua majikannya tampak sedang menjalani pemeriksaan di ruang yang berbeda di lantai 2 Polsek Medan Baru.

Ketika disambangi ke lokasi praktek drg Sussana Halim di Komplek MBC, Jl. S Parman, seorang asisten dokter menyebutkan bahwa drg Susana sedang sibuk melayani pasien. Padahal saat itu, awak koran ini belum sempat melontarkan pertanyaan soal keberadaan dokter yang kerap dijadikan referensi bagi orang-orang tajir untuk melakukan perawatan atau mempercantik gigi tersebut.

”Dokter lagi sibuk pak, banyak pasien. Tolonglah jangan sampai tahu pasien lain soal bayi itu, nggak enak nanti pak,” sergap wanita yang diperkirakan berusia 25 tahun itu dan enggan menyebutkan namanya.

Mendengar pernyataannya itu, kru koran ini pun meminta agar bisa bertemu dengan majikan dari Wilfrida yang masih diperiksa di Mapolsek Medan Baru. Tak lama, seorang wanita berkulit putih diperkirakan berusia 30an tahun angkat bicara dari depan pintu praktek miliknya itu.

“Dia masih baru kerja disini, kemarin dia ngakunya sedang menstruasi. Kami juga tidak tahu kenapa bisa begitu, saya pun tidak tahu menahu mengapa dia seperti itu,” katanya seraya berlalu dan memilih melanjutkan aktifitasnya.

Terpisah, Kapolsek Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu saat dikonfirmasi mengaku masih memeriksa ketiganya. “Masih kita periksa dan mobilnya juga sudah kita amankan. Jasad bayi juga sudah dibawa ke rumah sakit Pirngadi Medan untuk kita lakukan otopsi. Untuk kasus ini masih kita lidik,” jelasnya.

Hingga kemarin (9/9) malam, terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Polsekta Medan Baru. Petugas berusaha membongkar siapa ayah si jabang bayi yang sempat dibuang tersebut. (ind/wel/bd)

 

Temuan orok di tempat sampahJl di Jalan Letjen S Parman, Kel. Petisah Tengah, Medan Petisah, Selasa (9/9).
Temuan orok di tempat sampahJl di Jalan Letjen S Parman, Kel. Petisah Tengah, Medan Petisah, Selasa (9/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jasad bayi perempuan yang ditaksir berumur satu hari hebohkan penduduk seputaran Jl. Letjen S Parman, Kel. Petisah Tengah, Medan Petisah, Selasa (9/9). Wanita yang diketahui bernama Wilfrida dibantu majikannya, drg Susanna Halim dan A Lung, tertangkap saat mengambil bayi itu dan mencoba membawanya pergi.

Jasad bayi yang diduga hasil hubungan gelap tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung saat mencari nasi busuk, Selasa (9/9) pagi sekira pukul 09.00 wib. Begitu melihat bungkusan koran, pemulung lalu membukanya dan menemukan jasad bayi tersebut.

“Pertama dibuka, dipikirnya boneka, ternyata bayi perempuan,” kata Bram Steven Morris Tarigan, petugas parkir yang ditemui di lokasi seputaran Komplek Medan Bisnis Center (MBC).

Penemuan jasad bayi itu pun mengundang perhatian warga, terutama pekerja di toko yang ada di kawasan itu. Saat mayat bayi itu masih menjadi perhatian, tiba-tiba dua perempuan (Wilfirda dan drg Sussana Halim) datang mengambil bungkusan berisi jasad bayi itu.

Alhasil, warga yang berada di lokasi sempat tercengang beberapa menit melihat aksi warga asal NTT tersebut. Melihat itu, warga pun menghadang perempuan yang mengenakan kaos putih dipadu celana biru tersebut. Namun, saat itu perempuan yang diketahui bernama Wilfrida tersebut mengaku kalau dirinya merupakan ibu dari bayi tersebut.

“Saya ibunya,” ucapnya yang kemudian hendak berlalu menuju ke dalam mobil Honda CRV warna coklat BK 1374 KL yang bergerak mengarah ke luar kompleks.

Melihat kejadian itu, warga langsung menghadang perempuan yang akhirnya diketahui merupakan pembantu dokter gigi (drg) Susanna Halim yang merupakan warga Jl Letjen S Parman Komplek Medan Bisnis Center Blok Bl No. AA/7. Namun, saat itu mobil CRV tersebut tetap memaksa masuk ke dalam komplek dengan cara mundur.

Kendaraan itu akhirnya mundur setelah warga menghentikan mobil polisi yang melintas. Selanjutnya, Bripka Bambang Sujarwadi, polisi yang bertugas di Satlantas Polresta Medan tersebut memerintahkan pengemudi mobil, A Lung dan istrinya drg Susanna Halim untuk turun dari mobil dan menjelaskan kejadian sebenarnya.

Saat itu, A Lung dan Susanna mengakui kalau bayi yang berada di tempat sampah tersebut merupakan bayi pembantunya bernama Wilfrida. Namun, mereka berkilah mengambil kembali bayi itu untuk mengantarkannya ke rumah sakit. “Dia orang NTT, baru kerja di tempat kami. Baru semalam masuk dan ngakunya mens,” kata Susanna.

Meski keduanya menyampaikan sejumlah alasan, Bripka Bambang Sujarwadi dan petugas yang datang belakangan, membawa A Lung, Susanna dan Wilfrida ke Mapolsek Medan Baru untuk diperiksa.

Warga di lokasi membantah semua keterangan drg Susanna Halim. Menurut mereka, Wilfrida sudah lama bekerja di rumah yang sekaligus dijadikan praktek drg Susanna Halim. “Dia (Wilfrida) sudah berbulan-bulan tinggal di sana, sering kok berbelanja di sini. Tapi selama ini tidak kelihatan dia hamil,” ucap Khairunnisa, pegawai toko roti di sebelah kediaman drg Susanna.

Saat berada di ruang PPA Polsek Medan Baru yang berada di lantai 2, Wilfrida enggan berkomentar saat ditanya wartawan. Namun, saat diperiksa petugas, dirinya mengaku kalau bayi tersebut baru dilahirkannya, Senin (8/9) malam.

“Baru tadi malam dilahirkannya tadi katanya sama kami,” ucap petugas kepada kru koran ini.

Melihat aksi keji seorang ibu yang nekat membuang bayinya tersebut, beberapa petugas sempat geram kepadanya. Karena itulah, hujatan pun dilayangkan kepadanya.

“Nggak bersyukur kau. Orang susah-susah nyarinya malah kau buang pulak,” ucap salah seorang petugas kepadanya.

Selama berada di ruang PPA tersebut, Wilfrida hanya tertunduk sembari dirinya menangis. Sementara itu, kedua majikannya tampak sedang menjalani pemeriksaan di ruang yang berbeda di lantai 2 Polsek Medan Baru.

Ketika disambangi ke lokasi praktek drg Sussana Halim di Komplek MBC, Jl. S Parman, seorang asisten dokter menyebutkan bahwa drg Susana sedang sibuk melayani pasien. Padahal saat itu, awak koran ini belum sempat melontarkan pertanyaan soal keberadaan dokter yang kerap dijadikan referensi bagi orang-orang tajir untuk melakukan perawatan atau mempercantik gigi tersebut.

”Dokter lagi sibuk pak, banyak pasien. Tolonglah jangan sampai tahu pasien lain soal bayi itu, nggak enak nanti pak,” sergap wanita yang diperkirakan berusia 25 tahun itu dan enggan menyebutkan namanya.

Mendengar pernyataannya itu, kru koran ini pun meminta agar bisa bertemu dengan majikan dari Wilfrida yang masih diperiksa di Mapolsek Medan Baru. Tak lama, seorang wanita berkulit putih diperkirakan berusia 30an tahun angkat bicara dari depan pintu praktek miliknya itu.

“Dia masih baru kerja disini, kemarin dia ngakunya sedang menstruasi. Kami juga tidak tahu kenapa bisa begitu, saya pun tidak tahu menahu mengapa dia seperti itu,” katanya seraya berlalu dan memilih melanjutkan aktifitasnya.

Terpisah, Kapolsek Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu saat dikonfirmasi mengaku masih memeriksa ketiganya. “Masih kita periksa dan mobilnya juga sudah kita amankan. Jasad bayi juga sudah dibawa ke rumah sakit Pirngadi Medan untuk kita lakukan otopsi. Untuk kasus ini masih kita lidik,” jelasnya.

Hingga kemarin (9/9) malam, terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Polsekta Medan Baru. Petugas berusaha membongkar siapa ayah si jabang bayi yang sempat dibuang tersebut. (ind/wel/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/