MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski telah mengadu ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) Sumut, tapi hingga kini Natanael boru Purba tak juga mendapat kepastian akan nasib putrinya RC (3). Mirisnya lagi, Sutrisno Pangaribuan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi PDI Perjuangan yang diyakini sebagai ayah biologis bocah tak berdosa itu justru kembali menghilang.
“Sampai sekarang saja dia (Sutrisno) kabur ntah kemana. Takut dia itu. Padahal saya cuma minta dia mengakui kalau RC adalah anaknya. Kalau dia tak percaya RC anaknya, saya siap cek DNA,” lirih Natanael saat kembali dihubungi, Minggu (9/11).
“Saya bingung harus mengadu ke mana lagi. Kasihan anak saya,” katanya dengan suara bergetar.
Meski berkali-kali dipermainkan Sutrisno, tapi Natanael mengaku tak akan menyerah begitu saja. Ia berjanji akan terus berjuang mencari keadilan untuk masa depan putrinya. Apalagi, kedatangannya ke Medan juga tak terlepas dari peran RS, yang tiba-tiba mengaku kalau ayahnya (Sutrisno-red) telah mati.
Diceritakan Natanael, pada pertengahan Juli 2014 lalu, ia mengadakan acara keluarga di kediaman mereka di Batam. Saat itu, salah seorang kerabatnya menanyakan RC mengenai keberadaan Sutrisno. Mendengar itu, RC tiba-tiba nyeletuk kalau ayahnya sudah mati. Pengakuan RS itu sontak mengejutkan seisi rumah.
“Saat itu family nanya sama anak saya. Di mana bapakmu? Eh, si anak malah bilang bapaknya sudah mati. Ya terkejutlah saya. Padahal saya tidak pernah ngajari dia ngomong seperti itu,” kenang Natanael.
karena ungkapan RC itulah, Natanael tak sengaja mengetik nama Sutrisno Pangaribuan di Google. Setelah di-enter, Natanael melihat berita yang menyebut Sutrisno telah lolos menjadi anggota DPRD Sumut dari PDI-P. “Kaget saya saat itu. Merasa gak percaya juga saya kalau Sutrisno yang saya cari selama ini sudah menjadi anggota dewan. Makanya saya pastikan lagi dengan melihat foto-foto yang ada dalam berita itu,” ucapnya.
Setelah melihat gambar-gambar itulah, Natanael yakin kalau pria itu adalah ayah dari anaknya. Tapi untuk membuktikan hal itu, Natanael langsung mencari facebook Sutrisno menggunakan akun temannya.
“Soalnya, facebook saya sudah diblokirnya. Makanya saya pakai facebook teman saya. Dan dari situlah saya dapat nomor handphonenya. Dan saya juga sempat mengirim ucapan selamat kepadanya. Tapi, dia gak balas SMS saya saat itu,” ungkap Natanael.
Usai menemukan keberadaan Sutrisno tersebut, Natanael pun curhat pada teman-teman dan saudaranya. Dari perbincangan tersebut, Natanael disarankan menyurati BKD DPRD Sumut dan Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut. “Karena saya tak pernah ke Medan, saya sempat lama mencari kantor DPD dan kantor BKD DPRD Sumut. Makanya saya datang ke Medan,” ungkap Natanael.
Singkat cerita, pada 17 Oktober 2014 lalu Natanael mendatangi kantor DPD PDI Perjuangan dengan harapan bisa bertemu dengan Sutrisno. Tapi bukannya bertemu, Natanael malah mendapat kabar kalau hari itu Sutrisno tengah mengadakan resepsi pernikahan di Hotel Grand Angkasa Medan.
“Saya tanya sama kader yang saya jumpai di kantor DPD, dimana dia pemberkatannya. Soalnya, dia itu punya anak dari hasil hubungannya dengan saya. Sontak, kader itu terkejut dengar ucapan saya. Dan dia menyarankan saya untuk pergi ke Hotel Grand Angkasa,” kenangnya.
Mendapat saran tersebut, Natanael pun pergi ke Hotel Grand Angkasa Medan. Saat berada di hotel berbintang 3 tersebut, Natanael melihat Sutrisno panik ketika mengetahui keberadaannya.
Karena itulah, Sutrisno sempat menyuruh seseorang untuk menghadang Natanael agar tidak masuk ke dalam acara tersebut. “Saat itu saya bilang kepada lelaki yang menghadang saya, kalau saya itu hanya mau melihatnya saja. Tapi tetap saja saya dihadang. Mereka takut kalau saya buat ribut di acara itu. Padahal saya tidak ada buat ribut sama sekali,” ungkapnya.
Lantaran Natanael tetap bertahan, Sutrisno pun berang. Alhasil, Sutrisno pun turun dari pelaminan dan menyambangi dirinya. “Saat itu, dia tarik tangan saya kuat-kuat. Saat itu saya menggendong anak saya. Tapi dia tidak peduli, dia tarik saya keluar ruangan. Makanya saya teriak dan suasana pun menjadi heboh saat itu,” ungkapnya.
Tak lama berselang, warga yang berada di kawasan tersebut pun mendatangi Natanael. “Banyak yang nanya-nanya sama saya. Kenapa kok saya diusir. Ya saya ceritakan semuanya. Makanya itu banyak yang tahu saat itu. Dan dia juga sempat SMS saya yang isinya masalah itu akan diselesaikan. Tapi apa, itu hanya bualannya saja. Sampai sekarang aja dia kabur ntah kemana. Takut dia itu yang ada,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dituding menelantarkan anak hasil kumpul kebonya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan dilapor NT boru Purba ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) Sumut, Jumat (7/11) siang (ind/deo)