27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Plang Dicabut, PP-IPK Bentrok Lagi, Aseng Dibacok

Foto: Raja/PM Aseng, anggota IPK yang menjadi korban pembacokan dalam bentrok antara PP dan IP di Labuhan Deli, senin (9/11/2015).
Foto: Raja/PM
Aseng, anggota IPK yang menjadi korban pembacokan dalam bentrok antara PP dan IP di Labuhan Deli, senin (9/11/2015).

LABUHAN DELI, SUMUTPOS.CO – Puluhan anggota IPK dan PP terlibat bentrok di Jalan Veteran Raya Pasar 9, Kecamatan Labuhan Deli, Senin (9/11) sore. Bentrokan terjadi diduga dipicu masalah perusak plang OKP. Akibatnya, seorang anggota IPK bernama A Kuang alias Aseng luka-luka kena bacok di wajahnya. Sementara kantor PAC PP Labuhan Deli dirusak.

Info dihimpun ini dari lokasi, keributan bermula dari dicabutnya plang Anak Ranting Pemuda Pancasila (PP) Desa Manunggal, oleh orang tak dikenal. Tak berapa lama, Aseng yang kebetulan melintas ditanyai oleh beberapa orang anggota PP setempat.

“Kabarnya saat ditanyai siapa yang merusak plang PP, si Aseng menjawab yang merusak aku, memang kenapa? Terus nggak lama terjadi keributan,” ucap Kasman (37), warga setempat.

Merasa kesal dengan jawaban tersebut, anggota PP lalu membentak korban. Tapi hal itu tidak membuat Aseng takut. Mantan anggota PP ini pun balik menantang, hingga terjadi keributan. Perkelahian tak seimbang membuat korban akhirnya terdesak, lalu kabur menuju ke warung internet (warnet) untuk menyelamatkan diri.

“Di dalam warnet ini dia (korban) dibacok. Kami lihat bibir mulutnya robek dan berdarah, setelah itu pelakunya pergi ke arah lahan garapan,” katanya.

Tak lama setelah itu, rekan-rekan korban yang dapat kabar pun berdatangan. Aseng yang sekarat dan berlumuran darah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Karena kondisi luka bacokan di bibirnya cukup parah, oleh warga dan kawan-kawannya dilarikan ke RS Sinar Husni,” tutur Kasman.

Puluhan rekan-rekan korban yang tak terima kemudian melakukan serangan balasan. Dengan mengendarai sepeda motor dan membawa klewang, kayu, batu dan benda tajam lainnya kedua kelompok OKP terlibat bentrokan di kawasan Pasar 9 Desa Manunggal.

Personel Polsek Medan Labuhan yang turun ke TKP setelah dapat info langsung melakukan pengamanan dengan memecah konsentrasi kedua kubu OKP terlibat bentrok. Namun, massa IPK yang merasa kesal anggotanya dibacok, akhirnya melampiaskan kemarahan dengan merusak kantor PAC PP Labuhan Deli di Jalan Veteran Raya Pasar 5, Desa Helvetia.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy J Situmorang mengatakan, pihaknya dibantu Polres Pelabuhan Belawan saat ini masih berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi terjadinya bentrok susulan antar kedua kubu OKP.

“Dugaan sementara pemicu keributan karena soal plang. Dan, saat ini kita masih fokus melakukan pengamanan agar bentrokan tidak terulang,” kata Boy.

Terpisah, Ketua PAC IPK Labuhan Deli, Aldiansyah yang dihubungi mengatakan, bentrokan tersebut terjadi lantaran plang IPK dirusak oleh oknum anggota PP.”Itu masalahnya karena plang kami (IPK,red) dirusak sama mereka. Dan, sekarang anggota saya dibacok, makanya kantor PP di Labuhan Deli dirusak anggota,” ucap Aldiansyah. Sementara itu, Ketua Ranting PP Desa Manunggal, Agus juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, kemarahan anggota PP terjadi disebabkan plang PP lebih dulu dirusak oleh pihak tertentu.”Soal pembacokan itu saya tidak tahu, cuma keributan ini karena bolak-balik plang PP dicabut oleh mereka,” pungkasnya.

Foto: Raja/PM Kantor PAC PP Labuhan Deli dirusak dalam bentrok antara PP dengan IPK, Senin (9/11/2015).
Foto: Raja/PM
Kantor PAC PP Labuhan Deli dirusak dalam bentrok antara PP dengan IPK, Senin (9/11/2015).

BENTROK DI MARINDAL
Di lokasi terpisah dan hari yang sama, bentrokan antar pemuda juga pecah di Pasar VII Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Senin (9/11) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya, seorang pemuda bernama Muhammad Ali (40) terpaksa dilarikan ke Klinik Tampukasih, tak jauh dari lokasi bentrokan. Dikabarkan bntrokan itu dipicu sengketa lahan.

“Sejak 2 hari lalu kami berjaga di situ karena mau dibangun pos FKPPI. Jadi tadi kami 6 orang duduk-duduk, baru siap makan. Tiba-tiba kami diserang, ” ujar Lince boru Hutabarat saat ditemui di Klinik Tampukasih. Lebih lanjut, wanita berusia 57 tahun yang tinggal di kawasan Jalan Mandala Bypass itu mengaku pemuda yang menyerang tidak mengenakan antibut OKP ataupun Ormas. Namun, disebut Lince jika para penyerang membawa senjata tajam dan balok.

Oleh karena itu, disebutnya dirinya dan 5 rekannya langsung berupaya menyelamatkan diri dengan lari meninggalkan lokasi.”Bahkan, kereta-kereta kami tinggal di sana. Udah nggak terpikir lagi. Tapi, nggak tahu si Ali bisa tertinggal dan dipukuli, ” ujar Lince mengakhiri. Sementara itu, sejumlah orang sekitar lokasi bentrokan mengaku tidak tahu persis kejadian itu. Mereka hanya mengaku begitu bentrokan pecah, mereka yang tinggal di sekitar lokasi bentrokan, langsung menutup toko, mengingat batu beterbangan.

“Nggak tahu kejadiannya bang. Kami langsung aja tutup pintu begitu kami lihat bentrokan. Kena pula nanti, jadi rusak pula, ” ungkap Joni, saat ditemui di Pangkas City di lokasi kejadian. Kapolsek Patumbak AKP Wilson Bugner Pasaribu yang dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim, Iptu Ferry Husnadi menyebut jika situasi di lokasi bentrokan sudah aman dan terkendali. Begitu juga saat ditanya soal korban, diakui Ferry sudah didata pihaknya.”Untuk laporan penganiayaan korban luka, belum ada,” ujar Fery singkat. (cr-2/ain/deo)

Foto: Raja/PM Aseng, anggota IPK yang menjadi korban pembacokan dalam bentrok antara PP dan IP di Labuhan Deli, senin (9/11/2015).
Foto: Raja/PM
Aseng, anggota IPK yang menjadi korban pembacokan dalam bentrok antara PP dan IP di Labuhan Deli, senin (9/11/2015).

LABUHAN DELI, SUMUTPOS.CO – Puluhan anggota IPK dan PP terlibat bentrok di Jalan Veteran Raya Pasar 9, Kecamatan Labuhan Deli, Senin (9/11) sore. Bentrokan terjadi diduga dipicu masalah perusak plang OKP. Akibatnya, seorang anggota IPK bernama A Kuang alias Aseng luka-luka kena bacok di wajahnya. Sementara kantor PAC PP Labuhan Deli dirusak.

Info dihimpun ini dari lokasi, keributan bermula dari dicabutnya plang Anak Ranting Pemuda Pancasila (PP) Desa Manunggal, oleh orang tak dikenal. Tak berapa lama, Aseng yang kebetulan melintas ditanyai oleh beberapa orang anggota PP setempat.

“Kabarnya saat ditanyai siapa yang merusak plang PP, si Aseng menjawab yang merusak aku, memang kenapa? Terus nggak lama terjadi keributan,” ucap Kasman (37), warga setempat.

Merasa kesal dengan jawaban tersebut, anggota PP lalu membentak korban. Tapi hal itu tidak membuat Aseng takut. Mantan anggota PP ini pun balik menantang, hingga terjadi keributan. Perkelahian tak seimbang membuat korban akhirnya terdesak, lalu kabur menuju ke warung internet (warnet) untuk menyelamatkan diri.

“Di dalam warnet ini dia (korban) dibacok. Kami lihat bibir mulutnya robek dan berdarah, setelah itu pelakunya pergi ke arah lahan garapan,” katanya.

Tak lama setelah itu, rekan-rekan korban yang dapat kabar pun berdatangan. Aseng yang sekarat dan berlumuran darah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Karena kondisi luka bacokan di bibirnya cukup parah, oleh warga dan kawan-kawannya dilarikan ke RS Sinar Husni,” tutur Kasman.

Puluhan rekan-rekan korban yang tak terima kemudian melakukan serangan balasan. Dengan mengendarai sepeda motor dan membawa klewang, kayu, batu dan benda tajam lainnya kedua kelompok OKP terlibat bentrokan di kawasan Pasar 9 Desa Manunggal.

Personel Polsek Medan Labuhan yang turun ke TKP setelah dapat info langsung melakukan pengamanan dengan memecah konsentrasi kedua kubu OKP terlibat bentrok. Namun, massa IPK yang merasa kesal anggotanya dibacok, akhirnya melampiaskan kemarahan dengan merusak kantor PAC PP Labuhan Deli di Jalan Veteran Raya Pasar 5, Desa Helvetia.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy J Situmorang mengatakan, pihaknya dibantu Polres Pelabuhan Belawan saat ini masih berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi terjadinya bentrok susulan antar kedua kubu OKP.

“Dugaan sementara pemicu keributan karena soal plang. Dan, saat ini kita masih fokus melakukan pengamanan agar bentrokan tidak terulang,” kata Boy.

Terpisah, Ketua PAC IPK Labuhan Deli, Aldiansyah yang dihubungi mengatakan, bentrokan tersebut terjadi lantaran plang IPK dirusak oleh oknum anggota PP.”Itu masalahnya karena plang kami (IPK,red) dirusak sama mereka. Dan, sekarang anggota saya dibacok, makanya kantor PP di Labuhan Deli dirusak anggota,” ucap Aldiansyah. Sementara itu, Ketua Ranting PP Desa Manunggal, Agus juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, kemarahan anggota PP terjadi disebabkan plang PP lebih dulu dirusak oleh pihak tertentu.”Soal pembacokan itu saya tidak tahu, cuma keributan ini karena bolak-balik plang PP dicabut oleh mereka,” pungkasnya.

Foto: Raja/PM Kantor PAC PP Labuhan Deli dirusak dalam bentrok antara PP dengan IPK, Senin (9/11/2015).
Foto: Raja/PM
Kantor PAC PP Labuhan Deli dirusak dalam bentrok antara PP dengan IPK, Senin (9/11/2015).

BENTROK DI MARINDAL
Di lokasi terpisah dan hari yang sama, bentrokan antar pemuda juga pecah di Pasar VII Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, Senin (9/11) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya, seorang pemuda bernama Muhammad Ali (40) terpaksa dilarikan ke Klinik Tampukasih, tak jauh dari lokasi bentrokan. Dikabarkan bntrokan itu dipicu sengketa lahan.

“Sejak 2 hari lalu kami berjaga di situ karena mau dibangun pos FKPPI. Jadi tadi kami 6 orang duduk-duduk, baru siap makan. Tiba-tiba kami diserang, ” ujar Lince boru Hutabarat saat ditemui di Klinik Tampukasih. Lebih lanjut, wanita berusia 57 tahun yang tinggal di kawasan Jalan Mandala Bypass itu mengaku pemuda yang menyerang tidak mengenakan antibut OKP ataupun Ormas. Namun, disebut Lince jika para penyerang membawa senjata tajam dan balok.

Oleh karena itu, disebutnya dirinya dan 5 rekannya langsung berupaya menyelamatkan diri dengan lari meninggalkan lokasi.”Bahkan, kereta-kereta kami tinggal di sana. Udah nggak terpikir lagi. Tapi, nggak tahu si Ali bisa tertinggal dan dipukuli, ” ujar Lince mengakhiri. Sementara itu, sejumlah orang sekitar lokasi bentrokan mengaku tidak tahu persis kejadian itu. Mereka hanya mengaku begitu bentrokan pecah, mereka yang tinggal di sekitar lokasi bentrokan, langsung menutup toko, mengingat batu beterbangan.

“Nggak tahu kejadiannya bang. Kami langsung aja tutup pintu begitu kami lihat bentrokan. Kena pula nanti, jadi rusak pula, ” ungkap Joni, saat ditemui di Pangkas City di lokasi kejadian. Kapolsek Patumbak AKP Wilson Bugner Pasaribu yang dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim, Iptu Ferry Husnadi menyebut jika situasi di lokasi bentrokan sudah aman dan terkendali. Begitu juga saat ditanya soal korban, diakui Ferry sudah didata pihaknya.”Untuk laporan penganiayaan korban luka, belum ada,” ujar Fery singkat. (cr-2/ain/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/