26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

IPK dan PP Sama-sama Tahan Diri

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Ketua DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kota Medan, Thomas Purba, memberikan keterangan terkait bentrok antar dua organisasi kepemudaan (OKP), saat gelar konferensi pers di Kantor DPD IPK di Jalan Burjamhal Medan, Senin (1/2). Thomas berharap kepolisian dapat memberikan tindakan kasus hukum untuk tersangka.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Ketua DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kota Medan, Thomas Purba, memberikan keterangan terkait bentrok antar dua organisasi kepemudaan (OKP), saat gelar konferensi pers di Kantor DPD IPK di Jalan Burjamhal Medan, Senin (1/2). Thomas berharap kepolisian dapat memberikan tindakan kasus hukum untuk tersangka.

Bentrokan antar Ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK), baru-baru ini pecah hingga menelan dua korban jiwa. Bagaimana pimpinan kedua OKP menyikapi insiden tersebut?

Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Bagus Syaputra dan Parlindungan Harahap bersama Ketua DPD IPK Kota Medan, Thomas Purba dan Ketua MPC PP Kota Medan, AR Batubara.

Thomas Purba, Ketua DPD IPK Kota Medan”
Apa sebenarnya yang melatarbelakangi terjadi bentrokan kemarin?
Saya sendiri tidak begitu jelas apa yang menyebabkan bentrokan. Awalnya, anggota IPK konvoi hendak menghadiri pelantikan Pimpinan anak cabang (PAC) Medan Denai di Jalan Pelajar Medan. Lalu, tiba-tiba bentrokan berlangsung. Aksi serang dan lempar batu tidak terbendungkan lagi antar kedua kubu.

Lantas, apakah ada instruksi untuk menyerang lawan?
Saya tegaskan, saya tidak pernah menginstruksikan anggota saya untuk melakukan penyerangan terhadap ormas PP. Meski dalam bentrokan itu, dua kader IPK tewas.

Menurut Abang, kenapa bentrokan menjadi meluas?
Saya kira, ini karena terjadi gesekan di lini bawah.

Bagaimana kondisi para korban yang merupakan anggota Abang?
Pertama-tama, saya mengucapkan belasungkawa atau korban yang meninggal. Sedangkan yang mengalami luka-kuka saya sangat prihatin. Untuk itu saya memberikan bantuan kepada keluarga kader IPK yang menjadi korban. Baik korban jiwa maupun luka-luka yang kini masih dirawat di rumah sakit setempat. Bantuan itu merupakan sumbangan dari para kader IPK sendiri.

Seperti apa Abang menyikapi upaya Polisi dalam menyikapi bentrokan ini?
Sejumlah anggota sudah dimintai keterangan sebagai saksi. Dengan begitu, pelaku penganiayaan yang menyebabkan dua anggota kita tewas, sudah ketangkap. Kalau pelakunya ada sekitar 8 orang yang ditangkap pihak kepolisian, kita apresiasikan kerja polisi.

Apa harapan Abang terhadap aparat polisi?
Saya meminta kepada Polisi untuk membuka kepada publik hasil penyelidikan dalam permasalahan ini dan siapa-siapa saja pelaku penganiyaan tersebut. Saya mengharapkan kepada pihak kepolisian tidak berpihak salah satu ormas dalam penyidikan pada kasus bentrokan tersebut, yang bisa merugikan pihak IPK dalam hal ini. Sebab, IPK mengawal proses hukum dilakukan oleh pihak kepolisian. Dan, pihak IPK menjadi korban dan dirugikan secara jiwa dan materi.

Apa imbauan Abang agar bentrokkan tak terulang lagi?
Ya, saya mengimbau seluruh kader IPK Kota Medan untuk menahan diri dan menyerahkan seluruh permasalah hukum kepada pihak Kepolisian dari Polda Sumut dan Polresta Medan.

Apakah Abang sepakat, banyak pandangan kalau OKP sama dengan preman?
Bagi saya itu hal berbeda. Tidak pernah saya sarankan kader IPK bersikap seperti preman. IPK ini berkarya.

Bagaimana selayaknya sikap kader OKP atau Ormas yang berbeda?
Menurut saya, saling menghormati yang penting. Kita harus sadar jika kita adalah Pemuda dan Bangsa Indonesia. Terlebih, sama-sama warga Medan. Oleh karena itu, sekali lagi saya instruksikan pada seluruh Kader agar menahan diri dan tidak ada tindakan anarkis.

Bagaimana kita mengantisipasi provokasi?
Kita sudah sangat paham soal provokasi. Jadi kita sudah bersiap mengantisipasi. Intinya kita tidak akan menyikapi dengan anarkis semua tindakan, sebelum kita selidiki terlebih dahulu.

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Ketua DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kota Medan, Thomas Purba, memberikan keterangan terkait bentrok antar dua organisasi kepemudaan (OKP), saat gelar konferensi pers di Kantor DPD IPK di Jalan Burjamhal Medan, Senin (1/2). Thomas berharap kepolisian dapat memberikan tindakan kasus hukum untuk tersangka.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Ketua DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kota Medan, Thomas Purba, memberikan keterangan terkait bentrok antar dua organisasi kepemudaan (OKP), saat gelar konferensi pers di Kantor DPD IPK di Jalan Burjamhal Medan, Senin (1/2). Thomas berharap kepolisian dapat memberikan tindakan kasus hukum untuk tersangka.

Bentrokan antar Ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK), baru-baru ini pecah hingga menelan dua korban jiwa. Bagaimana pimpinan kedua OKP menyikapi insiden tersebut?

Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Bagus Syaputra dan Parlindungan Harahap bersama Ketua DPD IPK Kota Medan, Thomas Purba dan Ketua MPC PP Kota Medan, AR Batubara.

Thomas Purba, Ketua DPD IPK Kota Medan”
Apa sebenarnya yang melatarbelakangi terjadi bentrokan kemarin?
Saya sendiri tidak begitu jelas apa yang menyebabkan bentrokan. Awalnya, anggota IPK konvoi hendak menghadiri pelantikan Pimpinan anak cabang (PAC) Medan Denai di Jalan Pelajar Medan. Lalu, tiba-tiba bentrokan berlangsung. Aksi serang dan lempar batu tidak terbendungkan lagi antar kedua kubu.

Lantas, apakah ada instruksi untuk menyerang lawan?
Saya tegaskan, saya tidak pernah menginstruksikan anggota saya untuk melakukan penyerangan terhadap ormas PP. Meski dalam bentrokan itu, dua kader IPK tewas.

Menurut Abang, kenapa bentrokan menjadi meluas?
Saya kira, ini karena terjadi gesekan di lini bawah.

Bagaimana kondisi para korban yang merupakan anggota Abang?
Pertama-tama, saya mengucapkan belasungkawa atau korban yang meninggal. Sedangkan yang mengalami luka-kuka saya sangat prihatin. Untuk itu saya memberikan bantuan kepada keluarga kader IPK yang menjadi korban. Baik korban jiwa maupun luka-luka yang kini masih dirawat di rumah sakit setempat. Bantuan itu merupakan sumbangan dari para kader IPK sendiri.

Seperti apa Abang menyikapi upaya Polisi dalam menyikapi bentrokan ini?
Sejumlah anggota sudah dimintai keterangan sebagai saksi. Dengan begitu, pelaku penganiayaan yang menyebabkan dua anggota kita tewas, sudah ketangkap. Kalau pelakunya ada sekitar 8 orang yang ditangkap pihak kepolisian, kita apresiasikan kerja polisi.

Apa harapan Abang terhadap aparat polisi?
Saya meminta kepada Polisi untuk membuka kepada publik hasil penyelidikan dalam permasalahan ini dan siapa-siapa saja pelaku penganiyaan tersebut. Saya mengharapkan kepada pihak kepolisian tidak berpihak salah satu ormas dalam penyidikan pada kasus bentrokan tersebut, yang bisa merugikan pihak IPK dalam hal ini. Sebab, IPK mengawal proses hukum dilakukan oleh pihak kepolisian. Dan, pihak IPK menjadi korban dan dirugikan secara jiwa dan materi.

Apa imbauan Abang agar bentrokkan tak terulang lagi?
Ya, saya mengimbau seluruh kader IPK Kota Medan untuk menahan diri dan menyerahkan seluruh permasalah hukum kepada pihak Kepolisian dari Polda Sumut dan Polresta Medan.

Apakah Abang sepakat, banyak pandangan kalau OKP sama dengan preman?
Bagi saya itu hal berbeda. Tidak pernah saya sarankan kader IPK bersikap seperti preman. IPK ini berkarya.

Bagaimana selayaknya sikap kader OKP atau Ormas yang berbeda?
Menurut saya, saling menghormati yang penting. Kita harus sadar jika kita adalah Pemuda dan Bangsa Indonesia. Terlebih, sama-sama warga Medan. Oleh karena itu, sekali lagi saya instruksikan pada seluruh Kader agar menahan diri dan tidak ada tindakan anarkis.

Bagaimana kita mengantisipasi provokasi?
Kita sudah sangat paham soal provokasi. Jadi kita sudah bersiap mengantisipasi. Intinya kita tidak akan menyikapi dengan anarkis semua tindakan, sebelum kita selidiki terlebih dahulu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/