MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah turut melepasĀ jenazah Abdul Wahab Dalimunthe menuju peristirahatan terakhir, Selasa (9/11). Selain mengucapkan rasa belasungkawa yang mendalam, pria yang akrab disapa Ijeck ini mengenang hubungan kekerabatan yang baik antara almarhum Abdul Wahab dengan almarhum ayahandanya, H Anif.
“Almarhum adalah sahabat orangtua saya. Saat ayah masih hidup, selalu menceritakan kebaikannya. Dan hari ini kita hanya bisa menyampaikan doa. Kini yang dibutuhkan almarhum adalah sedekah jariyah dan doa anak soleh,” katanya saat didapuk memberi kata-kata takziah di rumah duka, Kompleks Taman Setia Budi Indah (Tasbi) Blok II Medan.
Membesarkan hati keluarga besar Abdul Wahab Dalimunthe, diharapnya agar dapat bersabar dalam menjalani cobaan dan takdir Tuhan Yang Maha Kuasa. “Kita doakan semoga almarhum kembali dalam keadaan husnul khotimah. Kita doakan ibunda dan anak almarhum diberi kesabaran. Hari ini para takziah datang ke rumah duka ini, karena hati digerakkan Allah, karena almarhum banyak amal baiknya,” ujar Ijeck seraya mengajak para pelayat yang hadir untuk turut menghaturkan doa bagi almarhum.
“Apa yang dilakukan bapak almarhum Abdul Wahab baik di bidang pemerintahan dan politik. Saya tidak pernah mendengar hal-hal yang tidak baik tentang almarhum,” sambung dia.
Ijeck mengatakan, mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan rasa bela sungkawa atas meninggalnya salah satu tokoh Sumut yang banyak berperan dalam bidang pemerintahan dan dunia politik.
“Innalilllahi wa innailaihi rojiun. Sesungguhnya kita milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Kami mewakili pak gubernur mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya Bapak Abdul Wahab Dalimunthe. Mohon maaf Bapak Edy Rahmayadi tak bisa hadir dalam takziah ini. Semoga doa kita melapangkan kubur almarhum,” katanya.
Ketua MUI Sumut, Maratua Simanjuntak yang turut hadir, menyampaikan rasa duka mendalam. Semasa almarhum hidup, ia mengenal Abdul Wahab Dalimunthe sebagai sosok guru dan panutan. “Kami sampaikan turut berdukacita atas berpulangnya politisi muslim dan orang yang bergerak di bidang agama. Saya diajarkan beliau dalam berpolitik dan berorganisasi dibidang agama,” ucapnya.
Apalagi pada Pilgub Sumut 2008 lalu, mereka sempat bersaing. Abdul Wahab Dalimunthe berpasangan dengan HR Muhammad Syafii, sementara Maratua ketika itu adalah calon wakil gubernur berpasangan dengan Ali Umri. “Saya turut bersaksi dalam melakukan kegiatan kegiatan politik, termasuk dengan lawan lawan politiknya. Beliau sopan santun dan jujur,” ungkapnya.
Dalam acara pelepasan jenazah almarhum Abdul Wahab Dalimunthe, hadir sejumlah pejabat, yakni Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut.
Bobby mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Abdul Wahab Dalimunthe. “Kami mendoakan kepada almarhum agar apa yang sudah diajarkan kepada kita bagaimana menjalani hidup sosial, politik menjadikan beliau dalam menjalani kehidupan, apabila menggunakan ilmu yang diajarkan beliau, mudah-mudahan ilmu yang dipakai menjadi penerang kuburan almarhum dan menjaid pemberat amal timbangan kebaikan di akhirat kelak nanti,” kata Bobby. Bobby berharap keluarga khususnya anak-anak almarhum dapat meneruskan apanyang diajarkan oleh Abdul Wahab Dalimunthe semasa hidup. “Sekali lagi kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam dalamnya atas nama pemeriantah dan masyarakat Kota Medan,” tutupnya. (prn)