Pemprovsu melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik bekerja sama dengan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumut mendadak tes urine 50 mahasiswa saat sosialisasi anti narkoba di Kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan.
Kegiatan yang dibuka Gubsu Edy Rahmayadi diwa-kili Kepala Badan Kesbangpol Sumut Anthony Siahaan, Senin (9/3) tersebut dihadiri Wakil Rektor III UHN Medan, Sindak Hutauruk dan Tuangkus Harianja dari BNNP Sumutn
Kabid Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Ormas Badan Kesbangpol Sumut Malentina Ginting selaku Ketua Panitia melaporkan kegiatan yang mendapat izin dan dukungan penuh dari rektorat UHN ini dimaksudkan memberikan wawasan dan pengetahuan tentang bahaya narkoba guna mempersempit ruang gerak peredarannya.
Tes Urine berjalan lancar dan mahasiswa mengikutinya dengan baik bahkan sejumlah di antaranya dipilih secara acak dari ruang kuliah oleh pihak dekanat, didampingi pejabat Kesbangpol dan BNNP Sumut.
Tema kegiatan dengan peserta 100 lebih mahasiswa ini yaitu Mari Kita Bergandengan Tangan Menuju Sumatera Utara yang Bersih, Beriman dan Bermartabat yang Terbebas dari Narkoba.
Narasumber yakni Kabid P2M BNNP Sumut T Harianja dengan materi P4GN di lingkungan Pemerintahan dan di lingkungan Pendidikan dan Ka UPT Rehabilitasi BNN Deliserdang, Heru Herlambang dengan judul Rehabilitasi Penyebab dan Penyalahguna Narkoba.
Kesimpulan kegiatan ini antara lain pemerintah telah menetapkan perturan yang tegas terhadap pengguna dan pengedar narkoba. Akan tetapi untuk menyelesaikan hal ini ditingkat kampus tidak bisa diselesaikan dengan tangan besi. Salah satu solusinya adalah dengan membentuk Satgas Anti Narkoba di setiap Fakultas.
“Diperlukan peran aktif dari setiap mahasiswa untuk mendukung kampus bebas Narkoba. Sumut menempati urutan ke 2 provinsi dengan pengguna narkoba terbanyak, tahun 2017 diperkirakan 256 ribu jiwa, dimana 17% pelakunya adalah pelajar. Oleh karena itu perlu diaktifkan berbagai kegiatan anti narkoba seperti membuat spanduk, film anti narkoba,” katanya.
Menurutnya perlu ada regulasi resmi mengenai narkoba di kampus. Perlu dibentuk bagian konseling narkoba yang akan dijalankan oleh Fakultas Kedokteran dan Psikologi. “Narkoba bukan solusi dari permasalahan yang kita hadapi. Pondasi paling penting untuk menjauhkan kita dari narkoba adalah keluarga,” katanya.
Dalam kesempatan itu, forum menyimpulkan agar seluruh masyarakat untuk proaktif apabila ada indikasi narkoba di keluarga atau lingkungan sekitar. Karena nakoba itu merusak generasi bangsa dan generasi masa depan bangsa.
“Jadikan narkotika itu menjadi musuh utama bangsa kita. Sumut bermartabat itu tanpa Narkoba. Jika kita mampu membina mahasiswa saat ini untuk tidak bersentuhan malah benci dengan narkoba, maka mata rantai penyalahgunaannya akan putus dan generasi bangsa masa depan bebas narkoba,” tegas Anthony Siahaan. (prn/ila)