SUMUTPOS.CO – Disebut Acing kabur dari rumah sakit jiwa, Humas RSU jiwa milik Pemprovsu, T Samosir, membantah. Disebutkannya, korban bukan kabur melainkan dijemput keluarganya.
“Bohong itu, isu saja itu dia itu sudah sadar dan baik makanya dia dijemput keluarganya sekitar dua minggu yang lalu,” ungkap T samosir salah seorang Staf humas.
Para pegawai rumah sakit itu juga mengatakan kalau Acing pulang dijemput keluarganya lantaran sudah sehat. “Ketika itu Acing udah bisa bantu bantu kita menyapu dan juga dia udah sembuh dan dijemput keluarganya, tapi kami lupa hari apa bang,” ujar Mirna Silaen salah seorang perawat, diamini pegawai RSU jiwa Tuntungan lainnya.
Amatan awak koran ini di lokasi rumah sakit tampak di Ruang Melati dan Ruang Kenanga dan beberapa kamar lainnya dibentuk seperti sel dan para perawat menggemboknya karena para pasien di dalamnya merupakan pasien akut atau yang galak dan mau menyerang. Sedikitnya ada 6 orang di ruangan tersebut. “Kamar itu khusus buat yang udah parah kali dan mau nyerang orang bang, kalau Acing nggak pernah masuk situ karena dia nggak parah kali,” jelas Mirna.
Pihak rumah sakit juga membantah jika pihaknya disebut lalai hingga pasien kabur. “Kamu lihat ajalah rumah sakit ini letaknya, di ujung dindingnya tinggi. Kalau kabur pasti ketangkap, warga pasti melapor kemari kalau ada yang kabur,” ungkap Samosir lagi.
Dijelaskannya, sedikitnya ada sekitar 43 pasien rumah sakit jiwa dan para pasien dibebani biaya obat dan menginap. “Kalau yang murah pasien dibebani biaya Rp30 ribu permalam, lain obat. Kalau yang VIP sampai Rp200 ribu, lain obat,” terang Samosir. (mri/bd)
SUMUTPOS.CO – Disebut Acing kabur dari rumah sakit jiwa, Humas RSU jiwa milik Pemprovsu, T Samosir, membantah. Disebutkannya, korban bukan kabur melainkan dijemput keluarganya.
“Bohong itu, isu saja itu dia itu sudah sadar dan baik makanya dia dijemput keluarganya sekitar dua minggu yang lalu,” ungkap T samosir salah seorang Staf humas.
Para pegawai rumah sakit itu juga mengatakan kalau Acing pulang dijemput keluarganya lantaran sudah sehat. “Ketika itu Acing udah bisa bantu bantu kita menyapu dan juga dia udah sembuh dan dijemput keluarganya, tapi kami lupa hari apa bang,” ujar Mirna Silaen salah seorang perawat, diamini pegawai RSU jiwa Tuntungan lainnya.
Amatan awak koran ini di lokasi rumah sakit tampak di Ruang Melati dan Ruang Kenanga dan beberapa kamar lainnya dibentuk seperti sel dan para perawat menggemboknya karena para pasien di dalamnya merupakan pasien akut atau yang galak dan mau menyerang. Sedikitnya ada 6 orang di ruangan tersebut. “Kamar itu khusus buat yang udah parah kali dan mau nyerang orang bang, kalau Acing nggak pernah masuk situ karena dia nggak parah kali,” jelas Mirna.
Pihak rumah sakit juga membantah jika pihaknya disebut lalai hingga pasien kabur. “Kamu lihat ajalah rumah sakit ini letaknya, di ujung dindingnya tinggi. Kalau kabur pasti ketangkap, warga pasti melapor kemari kalau ada yang kabur,” ungkap Samosir lagi.
Dijelaskannya, sedikitnya ada sekitar 43 pasien rumah sakit jiwa dan para pasien dibebani biaya obat dan menginap. “Kalau yang murah pasien dibebani biaya Rp30 ribu permalam, lain obat. Kalau yang VIP sampai Rp200 ribu, lain obat,” terang Samosir. (mri/bd)