28.9 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Acing Pernah Lompat dari Lantai II Rumahnya

Foto: Hulman/PM Susi (kanan) ibu dari Susanto alias Acing, berbincang dengan seorang petugas medis rumah sakit.
Foto: Hulman/PM
Susi (kanan) ibu dari Susanto alias Acing, berbincang dengan seorang petugas medis rumah sakit.

SUMUTPOS.CO – Rumah kediaman Acing di Jalan Katamso Baru No. 22 Medan, kondisi rumah berlantai 2 itu, kemarin terlihat sepi dan tertutup. Oleh seorang tetangga menyebut jika Susi yang biasa disapa A Yin menjagai anaknya di rumah sakit.

Beberapa tetangga menyebutkan, Acing diketahui mengidap kelainan jiwa. Hal itu diketahui sejak 4 tahun silam lantaran Acing kerap berkeliaran tak jelas hingga.

“Kami tahunya sejak 4 tahun lalu lah itu ya, dia mulai mau berkeliaran tak jelas gitu. Kadang jalan sana jalan sini tak tahu ke mana arahnya. Rupanya betullah dia gila, karena pernah dibawa ibunya masuk ke rumah sakit jiwa,” kata Atan (38) salah seorang warga sekitar.

Masih menurut Atan, kegilaan Acing semakin menjadi-jadi lantaran pernah merusak tempat sembahyang milik ibunya di dalam rumah. Tak hanya itu saja, Acing pun pernah melompat dari lantai II rumahnya setelah dikurung ibunya di rumah karena kerap berlaku kasar dan mengamuk.

“Pernah dia merusak tempat sembahyang punya ibunya, dirusak dia waktu itu. Terus dia pernah juga melompat dari lantai II rumahnya karena dikurung sama ibunya itu. Makanya kakinya itu patah dua-dua. Itu kejadiannya sekitar 4 tahun lalu lah itu,” kata Atan menjelaskan.

Warga mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami Acing dan ibunya. Apalagi, ibu Acing harus berjuang sendiri menghidupi anaknya itu. “Sudah sering masuk rumah sakit jiwa dia itu, makanya kasihan kali ibunya itu,” ucapnya.

Kabar lain diperoleh dari Nursimah (57) warga sekitar yang mengaku tahu betul tentang Acing. Wanita tua ini mengatakan jika pada tahun 2012 lalu, Acing sudah pernah diungsikan ibunya ke kawasan Tanjung Balai lantaran kondisinya kian parah. Namun di luar dugaan, saat itu Acing justru kembali ke Medan dengan berjalan kaki selama 1 bulan.

“Dulu dia pernah itu jalan kaki dari Tanjung Balai ke Medan. Sebulan juga dia itu jalan kakinya. Kalau samaku dia itu bisa bagus cakapnya, dia itu nurut kalau samaku,” terang Nursimah.

Dikatakannya, jika Acing dan ibunya sudah sekitar 7 tahun tinggal di Jl. Katamso Baru dan semula Acing baik-baik saja dan tidak terlihat sudah memiliki kelainan kejiwaan. “Sudah sekitar 7 tahun mereka pindah dari Tanjung Balai kesini. Kalau dulu belum nampak kali dia itu ada sakitnya. Makanya awalnya kami pun tak tahu dan terkejut,” kata wanita tua ini

Masih menurutnya, jika Acing belum gila total dan masih bisa di ajak komunikasi. Bahkan, Acing sering mengutang rokok di warung milik Nursimah dan akan dibayar jika ia telah memiliki uang. “Dia tak gila 100 persen ya, masih bisa juga nya dia diajak ngomong bagus. Buktinya kalau ngutang rokok, dibayarkan dia nya pas ada duit,” terangnya

Acing sendiri sudah sebulan belakangan tak terlihat di kediamannya lantaran diantarkan ibunya ke rumah sakit jiwa. (wel/bay/bd)

Foto: Hulman/PM Susi (kanan) ibu dari Susanto alias Acing, berbincang dengan seorang petugas medis rumah sakit.
Foto: Hulman/PM
Susi (kanan) ibu dari Susanto alias Acing, berbincang dengan seorang petugas medis rumah sakit.

SUMUTPOS.CO – Rumah kediaman Acing di Jalan Katamso Baru No. 22 Medan, kondisi rumah berlantai 2 itu, kemarin terlihat sepi dan tertutup. Oleh seorang tetangga menyebut jika Susi yang biasa disapa A Yin menjagai anaknya di rumah sakit.

Beberapa tetangga menyebutkan, Acing diketahui mengidap kelainan jiwa. Hal itu diketahui sejak 4 tahun silam lantaran Acing kerap berkeliaran tak jelas hingga.

“Kami tahunya sejak 4 tahun lalu lah itu ya, dia mulai mau berkeliaran tak jelas gitu. Kadang jalan sana jalan sini tak tahu ke mana arahnya. Rupanya betullah dia gila, karena pernah dibawa ibunya masuk ke rumah sakit jiwa,” kata Atan (38) salah seorang warga sekitar.

Masih menurut Atan, kegilaan Acing semakin menjadi-jadi lantaran pernah merusak tempat sembahyang milik ibunya di dalam rumah. Tak hanya itu saja, Acing pun pernah melompat dari lantai II rumahnya setelah dikurung ibunya di rumah karena kerap berlaku kasar dan mengamuk.

“Pernah dia merusak tempat sembahyang punya ibunya, dirusak dia waktu itu. Terus dia pernah juga melompat dari lantai II rumahnya karena dikurung sama ibunya itu. Makanya kakinya itu patah dua-dua. Itu kejadiannya sekitar 4 tahun lalu lah itu,” kata Atan menjelaskan.

Warga mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami Acing dan ibunya. Apalagi, ibu Acing harus berjuang sendiri menghidupi anaknya itu. “Sudah sering masuk rumah sakit jiwa dia itu, makanya kasihan kali ibunya itu,” ucapnya.

Kabar lain diperoleh dari Nursimah (57) warga sekitar yang mengaku tahu betul tentang Acing. Wanita tua ini mengatakan jika pada tahun 2012 lalu, Acing sudah pernah diungsikan ibunya ke kawasan Tanjung Balai lantaran kondisinya kian parah. Namun di luar dugaan, saat itu Acing justru kembali ke Medan dengan berjalan kaki selama 1 bulan.

“Dulu dia pernah itu jalan kaki dari Tanjung Balai ke Medan. Sebulan juga dia itu jalan kakinya. Kalau samaku dia itu bisa bagus cakapnya, dia itu nurut kalau samaku,” terang Nursimah.

Dikatakannya, jika Acing dan ibunya sudah sekitar 7 tahun tinggal di Jl. Katamso Baru dan semula Acing baik-baik saja dan tidak terlihat sudah memiliki kelainan kejiwaan. “Sudah sekitar 7 tahun mereka pindah dari Tanjung Balai kesini. Kalau dulu belum nampak kali dia itu ada sakitnya. Makanya awalnya kami pun tak tahu dan terkejut,” kata wanita tua ini

Masih menurutnya, jika Acing belum gila total dan masih bisa di ajak komunikasi. Bahkan, Acing sering mengutang rokok di warung milik Nursimah dan akan dibayar jika ia telah memiliki uang. “Dia tak gila 100 persen ya, masih bisa juga nya dia diajak ngomong bagus. Buktinya kalau ngutang rokok, dibayarkan dia nya pas ada duit,” terangnya

Acing sendiri sudah sebulan belakangan tak terlihat di kediamannya lantaran diantarkan ibunya ke rumah sakit jiwa. (wel/bay/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/