32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Anggaran Dinas PU Dipotong 83 Persen, Hanya Tersisa Proyek Sicanang dan Pemeliharaan

PROYEK SICANANG: Sejumlah kendaraan melintas di jembatan Sicanang Belawan, beberapa waktu lalu.
PROYEK SICANANG: Sejumlah kendaraan melintas di jembatan Sicanang Belawan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan mengaku telah kehilangan banyak anggarannya di tahun ini akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang belum kunjung berakhir.

Refocusing anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemerintah Kota (Pemko) Medan pun terpaksa harus dilakukan untuk dialokasikan sebagai anggaran percepatan penanganan Covid-19 di Kota Medan.

Pelaksana tugas (Plt) Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah Ali Syahputra ST MEng menyebutkan, setidaknya Pemko Medan telah melakukan pemotongan anggaran sebanyak 3 kali. Terakhir, Pemko Medan telah memotong anggaran Dinas PU Kota Medan hingga 83 persen.

“Awalnya dipotong 66 persen, lalu kedua dipotong jadi 76 persen dan sekarang sudah dipotong jadi 83 persen,” ucap Zulfansyah saat ditemui Sumut Pos di ruang kerjanya di Balai Kota Medan, Rabu (10/6).

Kabag Pembangunan Pemko Medan itu juga menuturkan, pemotongan itu juga belum final. Rencananya Pemko Medan akan melakukan pemotongan anggaran kembali atau pemotongan tahap ke-4. “Ya ada kemungkinan jumlah 83 persen itu masih akan bertambah lagi,” ujarnya.

Dijelaskan Zulfansyah, Dinas PU awalnya memiliki anggaran senilai Rp529 miliar. Artinya bila saat ini saja anggaran itu sudah dipotong 83 persen, maka saat ini Dinas PU tinggal memiliki anggaran sekitar Rp89,9 miliar. Dengan jumlah itu, Zulfansyah mengaku pihaknya tidak lagi dapat mengerjakan paket proyek apapun selain pembangunan jembatan titi dua Sicanang Belawan.

“Dari awal Pemko Medan tetap memperjuangkan agar jembatan itu tetap dibangun, sebab jembatan itu memang sangat vital bagi masyarakat disana. Kita menilai urgensinya dan kemanfaatannya,” jelasnya.

Untuk prosesnya, Zulfansyah menyebutkan telah masuk dalam tahap proses lelang.

“Pembebasan lahan sudah hampir klir, sudah tandatangan persetujuan dan lain-lain. Segera dikerjakan begitu proses lelang selesai seluruhnya. Tinggal (Jembatan Titi Dua Sicanang) itu lah proyek pembangunan fisik Dinas PU tahun ini dari 138 paket proyek yang direncanakan. Artinya ada 137 paket proyek yang harus ditunda dulu,” jawabnya.

Selebihnya, kata Zulfansyah, pihaknya hanya tinggal melakukan pemeliharan jalan, terkhusus jalan aspal di Kota Medan, walaupun anggaran pembelian aspal juga dipangkas untuk tahun ini dari Rp9 miliar menjadi Rp2,9 miliar.

“Tinggal pemeliharaan aja, penambalan-penambalan. Lalu prioritas kita saat ini dengan anggaran yang tersisa ini adalah menormalisasi saluran-saluran kecil seperti drainase dan gorong-gorong supaya tidak ada genangan, apalagi sekarang musim hujan ini. Walaupun tidak bisa maksimal, tapi akan kita optimalkan,” pungkasnya.(map/azw)

PROYEK SICANANG: Sejumlah kendaraan melintas di jembatan Sicanang Belawan, beberapa waktu lalu.
PROYEK SICANANG: Sejumlah kendaraan melintas di jembatan Sicanang Belawan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan mengaku telah kehilangan banyak anggarannya di tahun ini akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang belum kunjung berakhir.

Refocusing anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemerintah Kota (Pemko) Medan pun terpaksa harus dilakukan untuk dialokasikan sebagai anggaran percepatan penanganan Covid-19 di Kota Medan.

Pelaksana tugas (Plt) Kadis PU Kota Medan, Zulfansyah Ali Syahputra ST MEng menyebutkan, setidaknya Pemko Medan telah melakukan pemotongan anggaran sebanyak 3 kali. Terakhir, Pemko Medan telah memotong anggaran Dinas PU Kota Medan hingga 83 persen.

“Awalnya dipotong 66 persen, lalu kedua dipotong jadi 76 persen dan sekarang sudah dipotong jadi 83 persen,” ucap Zulfansyah saat ditemui Sumut Pos di ruang kerjanya di Balai Kota Medan, Rabu (10/6).

Kabag Pembangunan Pemko Medan itu juga menuturkan, pemotongan itu juga belum final. Rencananya Pemko Medan akan melakukan pemotongan anggaran kembali atau pemotongan tahap ke-4. “Ya ada kemungkinan jumlah 83 persen itu masih akan bertambah lagi,” ujarnya.

Dijelaskan Zulfansyah, Dinas PU awalnya memiliki anggaran senilai Rp529 miliar. Artinya bila saat ini saja anggaran itu sudah dipotong 83 persen, maka saat ini Dinas PU tinggal memiliki anggaran sekitar Rp89,9 miliar. Dengan jumlah itu, Zulfansyah mengaku pihaknya tidak lagi dapat mengerjakan paket proyek apapun selain pembangunan jembatan titi dua Sicanang Belawan.

“Dari awal Pemko Medan tetap memperjuangkan agar jembatan itu tetap dibangun, sebab jembatan itu memang sangat vital bagi masyarakat disana. Kita menilai urgensinya dan kemanfaatannya,” jelasnya.

Untuk prosesnya, Zulfansyah menyebutkan telah masuk dalam tahap proses lelang.

“Pembebasan lahan sudah hampir klir, sudah tandatangan persetujuan dan lain-lain. Segera dikerjakan begitu proses lelang selesai seluruhnya. Tinggal (Jembatan Titi Dua Sicanang) itu lah proyek pembangunan fisik Dinas PU tahun ini dari 138 paket proyek yang direncanakan. Artinya ada 137 paket proyek yang harus ditunda dulu,” jawabnya.

Selebihnya, kata Zulfansyah, pihaknya hanya tinggal melakukan pemeliharan jalan, terkhusus jalan aspal di Kota Medan, walaupun anggaran pembelian aspal juga dipangkas untuk tahun ini dari Rp9 miliar menjadi Rp2,9 miliar.

“Tinggal pemeliharaan aja, penambalan-penambalan. Lalu prioritas kita saat ini dengan anggaran yang tersisa ini adalah menormalisasi saluran-saluran kecil seperti drainase dan gorong-gorong supaya tidak ada genangan, apalagi sekarang musim hujan ini. Walaupun tidak bisa maksimal, tapi akan kita optimalkan,” pungkasnya.(map/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/