26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Paparan Dinas Perdagangan Kota Medan Diragukan, Komisi III Ajak Damikrot Sidak ke Lapangan

MEDAN, SUMUTPOS. CO – Komisi III DPRD Kota Medan mempertanyakan data yang ada di Dinas Perdagangan tentang kestabilan harga bahan pangan pokok di Kota Medan belakangan ini. Pasalnya, Pemko Medan melalui Kepala Dinas Perdagangan, Damikrot mengklaim jika harga bahan pangan pokok di Kota Medan relatif stabil. Namun di lapangan, harga-harga bahan pangan pokok justru melambung tinggi dan membuat masyarakat kian ‘menjerit’.

Hal itu dipertanyakan Komisi III DPRD Kota Medan saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Perdagangan Kota Medan yang dihadiri langsung Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Damikrot, Selasa (26/7/2022).

Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi III Afif Abdillah dan para anggota komisi seperti Mulia Syahputra Nasution, Abdul Rahman Nasution, dan Dhiyaul Hayati.

“Tadi bapak sampaikan kalau harga bahan pangan pokok stabil. Faktanya kalau yang kita dengar dari masyarakat nggak begitu, masyarakat bilang hampir semua bahan pokok itu harganya naik dan semakin tidak terjangkau. Inikan kontradiksi jadinya, tidak sesuai dengan data yang bapak bilang itu. Jadi mana yang betul, data bapak yang harganya stabil itu atau harga mahal yang dibilang masyarakat,” tanya Mulia Syahputra kepada Damikrot.

Untuk itu, Mulia pun mengajak Damikrot untuk bersama-sama turun ke lapangan, yakni ke distributor-distributor besar bahan-bahan pokok dan ke pusat-pusat pasar atau pasar induk di Kota Medan guna mengecek kestabilan harga yang dimaksud.

“Harus kita buktikan sama-sama, harga apa yang stabil. Nanti akan kita lihat, benar nggak data yang bapak bilang bahwa harga-harga bahan pokok itu memang stabil. Kita harus sidak sama-sama, nanti bapak (Damikrot) harus ikut sidak sama kita (Komisi III),” tegas Mulia.

Tak cuma itu, Mulia juga mengatakan bahwa saat ini Indonesia termasuk Kota Medan sedang kekurangan stok gandum. Hal itu pun dinilai akan membuat harga gandum yang menjadi bahan dasar roti kian melonjak.

“Gandum di Indonesia itu stoknya diperkirakan cuma sampai bulan 10 (Oktober). Pak Jokowi juga sudah sampaikan itu saat ke Pasar Petisah. Masak mau kita bilang kalau harga-harga tetap stabil,” cetus Mulia.

Mendengar hal itu, Afif Abdillah dan para anggota Komisi III lainnya mengaku sepakat dan akan segera mengatur jadwal sidak bersama Dinas Perdagangan Kota Medan.

“Segera kami jadwalkan. Perlu juga Dinas Perdagangan ini sidak sama komisi III, jadi biar sama-sama kita lihat bagaimana sebenarnya kondisi di lapangan. Data-data yang ada harus kita buktikan sama-sama,” kata Afif.

Menanggapi apa yang disampaikan tersebut, Damikrot mengaku siap untuk sidak bersama Komisi III.

“Kami siap, bapak-bapak dewan yang terhormat bisa jadwalkan dan sampaikan ke kami agar nanti kita sama-sama sidak ke lapangan,” jawabnya.

Sebelumnya dalam paparannya, Damikrot mengaku jika bahan-bahan pangan pokok di Kota Medan relatif stabil, kecuali beberapa bahan pokok seperti cabe merah dan cabe rawit. Sedangkan untuk harga minyak goreng, Damikrot mengatakan jika harganya relatif turun.

“Harga minyak curah yang tadinya mencapai Rp14.000 per liter kini sudah turun menjadi Rp12.500,” tutupnya.
(Map/Tri)

MEDAN, SUMUTPOS. CO – Komisi III DPRD Kota Medan mempertanyakan data yang ada di Dinas Perdagangan tentang kestabilan harga bahan pangan pokok di Kota Medan belakangan ini. Pasalnya, Pemko Medan melalui Kepala Dinas Perdagangan, Damikrot mengklaim jika harga bahan pangan pokok di Kota Medan relatif stabil. Namun di lapangan, harga-harga bahan pangan pokok justru melambung tinggi dan membuat masyarakat kian ‘menjerit’.

Hal itu dipertanyakan Komisi III DPRD Kota Medan saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Perdagangan Kota Medan yang dihadiri langsung Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Damikrot, Selasa (26/7/2022).

Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi III Afif Abdillah dan para anggota komisi seperti Mulia Syahputra Nasution, Abdul Rahman Nasution, dan Dhiyaul Hayati.

“Tadi bapak sampaikan kalau harga bahan pangan pokok stabil. Faktanya kalau yang kita dengar dari masyarakat nggak begitu, masyarakat bilang hampir semua bahan pokok itu harganya naik dan semakin tidak terjangkau. Inikan kontradiksi jadinya, tidak sesuai dengan data yang bapak bilang itu. Jadi mana yang betul, data bapak yang harganya stabil itu atau harga mahal yang dibilang masyarakat,” tanya Mulia Syahputra kepada Damikrot.

Untuk itu, Mulia pun mengajak Damikrot untuk bersama-sama turun ke lapangan, yakni ke distributor-distributor besar bahan-bahan pokok dan ke pusat-pusat pasar atau pasar induk di Kota Medan guna mengecek kestabilan harga yang dimaksud.

“Harus kita buktikan sama-sama, harga apa yang stabil. Nanti akan kita lihat, benar nggak data yang bapak bilang bahwa harga-harga bahan pokok itu memang stabil. Kita harus sidak sama-sama, nanti bapak (Damikrot) harus ikut sidak sama kita (Komisi III),” tegas Mulia.

Tak cuma itu, Mulia juga mengatakan bahwa saat ini Indonesia termasuk Kota Medan sedang kekurangan stok gandum. Hal itu pun dinilai akan membuat harga gandum yang menjadi bahan dasar roti kian melonjak.

“Gandum di Indonesia itu stoknya diperkirakan cuma sampai bulan 10 (Oktober). Pak Jokowi juga sudah sampaikan itu saat ke Pasar Petisah. Masak mau kita bilang kalau harga-harga tetap stabil,” cetus Mulia.

Mendengar hal itu, Afif Abdillah dan para anggota Komisi III lainnya mengaku sepakat dan akan segera mengatur jadwal sidak bersama Dinas Perdagangan Kota Medan.

“Segera kami jadwalkan. Perlu juga Dinas Perdagangan ini sidak sama komisi III, jadi biar sama-sama kita lihat bagaimana sebenarnya kondisi di lapangan. Data-data yang ada harus kita buktikan sama-sama,” kata Afif.

Menanggapi apa yang disampaikan tersebut, Damikrot mengaku siap untuk sidak bersama Komisi III.

“Kami siap, bapak-bapak dewan yang terhormat bisa jadwalkan dan sampaikan ke kami agar nanti kita sama-sama sidak ke lapangan,” jawabnya.

Sebelumnya dalam paparannya, Damikrot mengaku jika bahan-bahan pangan pokok di Kota Medan relatif stabil, kecuali beberapa bahan pokok seperti cabe merah dan cabe rawit. Sedangkan untuk harga minyak goreng, Damikrot mengatakan jika harganya relatif turun.

“Harga minyak curah yang tadinya mencapai Rp14.000 per liter kini sudah turun menjadi Rp12.500,” tutupnya.
(Map/Tri)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/