25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Masih Banyak Warga tak Punya KTP

Disdukcapil Razia di Stasiun KA dan Pelabuhan Belawan

RAZIA KTP : Petugas dari Dinas Kependudukan didampingi petugas kepolisian melakukan pemeriksaan  KTP kepada para penumpang kereta api  Stasiun Besar  Kereta  Api  Medan  Rrabu (10/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
RAZIA KTP : Petugas dari Dinas Kependudukan didampingi petugas kepolisian melakukan pemeriksaan KTP kepada para penumpang kereta api di Stasiun Besar Kereta Api Medan Rrabu (10/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

MEDAN – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan menggelar operasi yustisia kependudukan di sejumlah tempat di Kota Medan Rabu (10/10). Razia dilakukan untuk melihat identitas warga berupa KTP.

Razia KTP dilakukan di Stasiun Besar Kareta Api Medan, Pelabuhan Belawan dan kawasan kampus USU. Disdukcapil menerjunkan 3 tim terdiri Disdukcapil Kota Medan, pihak kelurahan setempat, pihak kecamatan setempat, polisi dan Satpol PP Kota Medan. Tim ini melakukan razia KTP berdasarkan UU No.23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

Untuk di stasiun Besar Kereta Api Medan, razia tim yang dipimpin langsung Bahrian Efendi Sekretaris Disdukcapil Kota Medan dilakukan pukul 09.00 WIB. Pertama sasaran tim adalah warga yang bekerja di sekitar stasiun, kemudian tim beranjak masuk ke dalam stasiun tepatnya ruang keberangkatan dan kedatangan penumpang kereta api.

Tim melakukan razia di kereta api tujuan Tanjung Balai, kemudian di kereta api yang baru tiba dari Kota Binjai. Dilanjutkan di kereta api yang baru tiba dari Siantar dan terakhir pada Pukul 12.00 kereta api kedatangan dari Tanjung Balai. Dari keseluruhan razia yang dilakukan, petugas gabungan ini mendapatkan 195 penumpang tidak memiliki KTP Kota Medan, tetapi memiliki KTP daerah lain.

Sedang 22 penumpang dijaring sama sekali tanpa memiliki KTP. Warga yang terjaring yang tidak memiliki KTP Medan tidak diberikan sanksi hanya diberikan pemahaman berupa sosialisasi.

Dari pantauan Sumut Pos di lokasi razia, sejumlah penumpang kereta api terkejut dengan razia ini. Bahkan ada  penumpang yang melawan saat KTP nya ditanyai pertugas. “Ada apa ini kok kami dirazia KTP. Bukan lebaran ini dan bukan penduduk pedatang aku, “ucap seorang penumpang mengenakan kemeja hitam dan celana jeans hitam ini sembari keluar dari stasiun kereta api.

Bahrian Efendi Sekretaris Disdukcapil Kota Medan mengatakan tujuan operasi Yustisia kependudukan ini untuk menyadarkan warga akan perlunya kartu idnetitas berupa KTP. “Tujauan kita ini hanya melakukan sosialisasi KTP saja. Masih ada terdapat warga tidak memiliki KTP. Kami juga menjalankan UU No.26 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, ‘’ujarnya.

Selain di stasiun kereta api, razia juga dilakukan di pelabahun Belawan dan pada malam harinya dilakukan di kos-kosan mahasiswa di kawasan USU.  Razia di Pelabuhan Belawan, sebanyak 14 orang masyarakat didapati tidak memiliki KTP. Hari ini razia akan dilanjutkan di Terminal Terpadu Amplas, Terminal Terpadu P.Baris dan Bandara Polonia Medan. “Razia dilakukan selama dua hari saja,’’tuturnya. (gus/mag-17)

Disdukcapil Razia di Stasiun KA dan Pelabuhan Belawan

RAZIA KTP : Petugas dari Dinas Kependudukan didampingi petugas kepolisian melakukan pemeriksaan  KTP kepada para penumpang kereta api  Stasiun Besar  Kereta  Api  Medan  Rrabu (10/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
RAZIA KTP : Petugas dari Dinas Kependudukan didampingi petugas kepolisian melakukan pemeriksaan KTP kepada para penumpang kereta api di Stasiun Besar Kereta Api Medan Rrabu (10/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

MEDAN – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan menggelar operasi yustisia kependudukan di sejumlah tempat di Kota Medan Rabu (10/10). Razia dilakukan untuk melihat identitas warga berupa KTP.

Razia KTP dilakukan di Stasiun Besar Kareta Api Medan, Pelabuhan Belawan dan kawasan kampus USU. Disdukcapil menerjunkan 3 tim terdiri Disdukcapil Kota Medan, pihak kelurahan setempat, pihak kecamatan setempat, polisi dan Satpol PP Kota Medan. Tim ini melakukan razia KTP berdasarkan UU No.23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

Untuk di stasiun Besar Kereta Api Medan, razia tim yang dipimpin langsung Bahrian Efendi Sekretaris Disdukcapil Kota Medan dilakukan pukul 09.00 WIB. Pertama sasaran tim adalah warga yang bekerja di sekitar stasiun, kemudian tim beranjak masuk ke dalam stasiun tepatnya ruang keberangkatan dan kedatangan penumpang kereta api.

Tim melakukan razia di kereta api tujuan Tanjung Balai, kemudian di kereta api yang baru tiba dari Kota Binjai. Dilanjutkan di kereta api yang baru tiba dari Siantar dan terakhir pada Pukul 12.00 kereta api kedatangan dari Tanjung Balai. Dari keseluruhan razia yang dilakukan, petugas gabungan ini mendapatkan 195 penumpang tidak memiliki KTP Kota Medan, tetapi memiliki KTP daerah lain.

Sedang 22 penumpang dijaring sama sekali tanpa memiliki KTP. Warga yang terjaring yang tidak memiliki KTP Medan tidak diberikan sanksi hanya diberikan pemahaman berupa sosialisasi.

Dari pantauan Sumut Pos di lokasi razia, sejumlah penumpang kereta api terkejut dengan razia ini. Bahkan ada  penumpang yang melawan saat KTP nya ditanyai pertugas. “Ada apa ini kok kami dirazia KTP. Bukan lebaran ini dan bukan penduduk pedatang aku, “ucap seorang penumpang mengenakan kemeja hitam dan celana jeans hitam ini sembari keluar dari stasiun kereta api.

Bahrian Efendi Sekretaris Disdukcapil Kota Medan mengatakan tujuan operasi Yustisia kependudukan ini untuk menyadarkan warga akan perlunya kartu idnetitas berupa KTP. “Tujauan kita ini hanya melakukan sosialisasi KTP saja. Masih ada terdapat warga tidak memiliki KTP. Kami juga menjalankan UU No.26 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, ‘’ujarnya.

Selain di stasiun kereta api, razia juga dilakukan di pelabahun Belawan dan pada malam harinya dilakukan di kos-kosan mahasiswa di kawasan USU.  Razia di Pelabuhan Belawan, sebanyak 14 orang masyarakat didapati tidak memiliki KTP. Hari ini razia akan dilanjutkan di Terminal Terpadu Amplas, Terminal Terpadu P.Baris dan Bandara Polonia Medan. “Razia dilakukan selama dua hari saja,’’tuturnya. (gus/mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/