32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Festival Danau Toba Digelar 19-22 November di Brastagi

Foto: Dame Ambarita/Sumut Ppos Lomba Solu Bolon pada Festival Danau Toba 2013 di Tuktuk Siadong, Pulau Samosir. Jalan lingkar Danau Toba diperjuangkan agar masuk APBN.
Foto: Dame Ambarita/Sumut Pos
Lomba Solu Bolon pada Festival Danau Toba 2013 di Tuktuk Siadong, Pulau Samosir. Tahun ini FDT digelar di Kabupaten Karo, Sumut.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Festival Danau Toba (FDT) 2015 akan berlangsung di Brastagi, Kabupaten Karo, Sumut pada 19-22 November 2015.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik diselenggarakannya FDT 2015. FDT diharapkan akan menjadi sarana promosi efektif dalam mengangkat kembali popularitas Danau Toba sebagai destinasi unggulan berkelas dunia berbasis geopark.

“Pemerintah tahun ini telah menetapkan prioritas 10 destinasi utama, di antaranya kawasan wisata Danau Toba, untuk dikembangkan sebagai destinasi unggulan berdaya saing global. Melalui revitalisasi Danau Toba akan menciptakan nilai tambah,” kata Menpar dalam keterangan pers FDT 2015 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (11/11).

Program revitalisasi kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) yang tengah dilakukan pemerintah bersama para stakeholder pariwisata diharapkan akan memulihkan kembali danau terbesar di Asia Tenggara itu pada era 1980-an, yang pernah menjadi destinasi unggulan berkelas dunia yang banyak dikunjungi wisatawan.

Arief Yahya menjelaskan, penetapan Danau Toba sebagai prioritas pengembangan destinasi pariwisata karena memenuhi tiga kriteria umum yakni; attractiveness (diutamakan yang berada pada KPPN), area coverage (minimal 100 ha), dan accessibilities (memiliki aksebilitas dan konektivitas dengan dukungan infrastruktur), serta kriteria khusus adanya nilai tambah (creating values), serta komitmen dan dukungan pemerintah daerah (pemda).

Dengan revitalisasi tersebut, kunjungan wisman ke kawasan Danau Toba diproyeksikan akan meningkat. Begitu pula investasi dan devisa akan meningkat signifikan.

“Tahun 2013 wisman yang berkunjung ke Danau Toba sebanyak 10.680 wisman dengan perolehan devisa sekitar US$ 10,6 juta. Ke depan diroyeksikan investasi akan sebesar US$ 1 miliar dengan kedatangan wisman sebanyak 1 juta wisman, dan perolehan devisa pariwisata sebesar US$ 1 miliar,” sebutnya.

Plt Gubsu Tengku Erry Nuradi diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Elisa Marbun mengatakan, FDT 2015 diharapkan dapat menjadi festival internasional bercitra kuat dan diakui dunia sebagai destinasi berbasis geopark yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Oleh karena itu kita akan fokus pada pelestarian alam dan kreatifitas budaya masyarakat sekitar Danau Toba serta pemberdayaan masyarakat agar kesejahteraannya meningkat,” ujar Elisa.

Foto: Dame Ambarita/Sumut Ppos Lomba Solu Bolon pada Festival Danau Toba 2013 di Tuktuk Siadong, Pulau Samosir. Jalan lingkar Danau Toba diperjuangkan agar masuk APBN.
Foto: Dame Ambarita/Sumut Pos
Lomba Solu Bolon pada Festival Danau Toba 2013 di Tuktuk Siadong, Pulau Samosir. Tahun ini FDT digelar di Kabupaten Karo, Sumut.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Festival Danau Toba (FDT) 2015 akan berlangsung di Brastagi, Kabupaten Karo, Sumut pada 19-22 November 2015.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik diselenggarakannya FDT 2015. FDT diharapkan akan menjadi sarana promosi efektif dalam mengangkat kembali popularitas Danau Toba sebagai destinasi unggulan berkelas dunia berbasis geopark.

“Pemerintah tahun ini telah menetapkan prioritas 10 destinasi utama, di antaranya kawasan wisata Danau Toba, untuk dikembangkan sebagai destinasi unggulan berdaya saing global. Melalui revitalisasi Danau Toba akan menciptakan nilai tambah,” kata Menpar dalam keterangan pers FDT 2015 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (11/11).

Program revitalisasi kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) yang tengah dilakukan pemerintah bersama para stakeholder pariwisata diharapkan akan memulihkan kembali danau terbesar di Asia Tenggara itu pada era 1980-an, yang pernah menjadi destinasi unggulan berkelas dunia yang banyak dikunjungi wisatawan.

Arief Yahya menjelaskan, penetapan Danau Toba sebagai prioritas pengembangan destinasi pariwisata karena memenuhi tiga kriteria umum yakni; attractiveness (diutamakan yang berada pada KPPN), area coverage (minimal 100 ha), dan accessibilities (memiliki aksebilitas dan konektivitas dengan dukungan infrastruktur), serta kriteria khusus adanya nilai tambah (creating values), serta komitmen dan dukungan pemerintah daerah (pemda).

Dengan revitalisasi tersebut, kunjungan wisman ke kawasan Danau Toba diproyeksikan akan meningkat. Begitu pula investasi dan devisa akan meningkat signifikan.

“Tahun 2013 wisman yang berkunjung ke Danau Toba sebanyak 10.680 wisman dengan perolehan devisa sekitar US$ 10,6 juta. Ke depan diroyeksikan investasi akan sebesar US$ 1 miliar dengan kedatangan wisman sebanyak 1 juta wisman, dan perolehan devisa pariwisata sebesar US$ 1 miliar,” sebutnya.

Plt Gubsu Tengku Erry Nuradi diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Elisa Marbun mengatakan, FDT 2015 diharapkan dapat menjadi festival internasional bercitra kuat dan diakui dunia sebagai destinasi berbasis geopark yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Oleh karena itu kita akan fokus pada pelestarian alam dan kreatifitas budaya masyarakat sekitar Danau Toba serta pemberdayaan masyarakat agar kesejahteraannya meningkat,” ujar Elisa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/