30 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

2019, Wisata Danau Toba Ditarget Raup 30 Triliun

Foto: Ist Menpar Arief Yahya didampingi Plt Gubsu Erry Nuradi dan isteri Evi Diana Erry, Kadis Pariwisata Sumut Elisa Marbun, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Deputi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sabrina menabuh gondang tanda pembukaan FDT 2015 di Taman Mejuah-juah, Brastagi, Kabupaten Karo, Kamis (19/11). 
Foto: Ist
Menpar Arief Yahya didampingi Plt Gubsu Erry Nuradi dan isteri Evi Diana Erry, Kadis Pariwisata Sumut Elisa Marbun, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Deputi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sabrina menabuh gondang tanda pembukaan FDT 2015 di Taman Mejuah-juah, Brastagi, Kabupaten Karo, Kamis (19/11).

BRASTAGI, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata menargetkan Kawasan Danau Toba akan menyumbang devisa untuk Sumatera Utara (Sumut) mencapai Rp 30 triliun pada 2019 mendatang.

Target ini disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat membuka Festival Danau Toba (FDT) 2015 di Taman Mejuah-juah, Brastagi, Kabupaten Karo, Kamis (19/11) sore.

Arief mengapresiasi dan meminta 7 kabupaten di sekitar Danau Toba untuk bersinergi dalam mengenalkan potensi Danau Toba melalui berbagai even, termasuk lewat Festival Danau Toba yang digelar tiap tahunnya. “Kabupaten kita harapkan memiliki semangat dan kesamaan visi dalam mengembangkan potensi wisata Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas dunia,” ujarnya.

Danau Toba merupakan destinasi wisata kebangggaan Indonesia karena memiliki perpaduan yang selaras antara kekayaan alam dan budaya. Sangat beralasan jika kawasan Danau Toba ditetapkan menjadi salah satu dari 10 kawasan destinasi wisata nasional. “Untuk itu Kementerian Pariwisata terus berupaya melakukan pengembangan Danau Toba dimulai dari revilitasi Badan Pengelola, memperbaiki manajemen, promosi, menyiapkan sarana jalan yang layak, air dan ketersediaan pasokan listrik,” harap Arief.

Pengembangan kawasan Danau Toba sebagai kawasan wisata nasional akan diperkuat dengan Pepres Badan Pengelola Kawasan Danau Toba yang kini sedang dalam perumusan. “Perpres sedang dalam penyelesaian dan dalam waktu dekat akan rampung,” jelas Arief.

Arief juga mengatakan, The Word Travel & Tourism Council (WTTC) mencatat, industri pariwisata menyerap tenaga kerja 6 kali lebih banyak dibanding bidang manufacture.

Sektor pariwisata menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 9 persen dan mampu menyerap tenaga kerja mencapai 11 juta orang dengan devisa Rp 11 milyar pada 2014 lalu.

Khusus untuk industri pariwisata di Sumut, Kemenpar menarget tingkat kunjungan ke wisatawan lokal (domestik) pada 2019 mencapai 15 juta orang dengan devisa mencapai Rp 15 triliun dan 1 juta wisatawan mancanegara dengan pemasukan juga Rp 15 triliun. “Jadi totalnya mencapai Rp 30 triliun tahun 2019 sumbangan industri pariwisata di Sumut. Devisa yang diperoleh ini tentu akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Sumut,” terangnya.

Foto: Ist Menpar Arief Yahya didampingi Plt Gubsu Erry Nuradi dan isteri Evi Diana Erry, Kadis Pariwisata Sumut Elisa Marbun, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Deputi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sabrina menabuh gondang tanda pembukaan FDT 2015 di Taman Mejuah-juah, Brastagi, Kabupaten Karo, Kamis (19/11). 
Foto: Ist
Menpar Arief Yahya didampingi Plt Gubsu Erry Nuradi dan isteri Evi Diana Erry, Kadis Pariwisata Sumut Elisa Marbun, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Deputi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sabrina menabuh gondang tanda pembukaan FDT 2015 di Taman Mejuah-juah, Brastagi, Kabupaten Karo, Kamis (19/11).

BRASTAGI, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata menargetkan Kawasan Danau Toba akan menyumbang devisa untuk Sumatera Utara (Sumut) mencapai Rp 30 triliun pada 2019 mendatang.

Target ini disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat membuka Festival Danau Toba (FDT) 2015 di Taman Mejuah-juah, Brastagi, Kabupaten Karo, Kamis (19/11) sore.

Arief mengapresiasi dan meminta 7 kabupaten di sekitar Danau Toba untuk bersinergi dalam mengenalkan potensi Danau Toba melalui berbagai even, termasuk lewat Festival Danau Toba yang digelar tiap tahunnya. “Kabupaten kita harapkan memiliki semangat dan kesamaan visi dalam mengembangkan potensi wisata Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas dunia,” ujarnya.

Danau Toba merupakan destinasi wisata kebangggaan Indonesia karena memiliki perpaduan yang selaras antara kekayaan alam dan budaya. Sangat beralasan jika kawasan Danau Toba ditetapkan menjadi salah satu dari 10 kawasan destinasi wisata nasional. “Untuk itu Kementerian Pariwisata terus berupaya melakukan pengembangan Danau Toba dimulai dari revilitasi Badan Pengelola, memperbaiki manajemen, promosi, menyiapkan sarana jalan yang layak, air dan ketersediaan pasokan listrik,” harap Arief.

Pengembangan kawasan Danau Toba sebagai kawasan wisata nasional akan diperkuat dengan Pepres Badan Pengelola Kawasan Danau Toba yang kini sedang dalam perumusan. “Perpres sedang dalam penyelesaian dan dalam waktu dekat akan rampung,” jelas Arief.

Arief juga mengatakan, The Word Travel & Tourism Council (WTTC) mencatat, industri pariwisata menyerap tenaga kerja 6 kali lebih banyak dibanding bidang manufacture.

Sektor pariwisata menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 9 persen dan mampu menyerap tenaga kerja mencapai 11 juta orang dengan devisa Rp 11 milyar pada 2014 lalu.

Khusus untuk industri pariwisata di Sumut, Kemenpar menarget tingkat kunjungan ke wisatawan lokal (domestik) pada 2019 mencapai 15 juta orang dengan devisa mencapai Rp 15 triliun dan 1 juta wisatawan mancanegara dengan pemasukan juga Rp 15 triliun. “Jadi totalnya mencapai Rp 30 triliun tahun 2019 sumbangan industri pariwisata di Sumut. Devisa yang diperoleh ini tentu akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Sumut,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/