25 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Kemandirian Ekonomi adalah Kunci Kesejahteraan

Gus Irawan Bertemu Puluhan Pedagang

Kemandirian secara ekonomi adalah kunci kesejahteraan. Untuk itu, kinerja ekonomi Sumut perlu ditata, dievaluasi dan dikontrol sehingga menjadi acuan untuk menyiapkan strategi.

DEMIKIAN Gus Irawan saat berdiskusi dengan puluhan pedagang di warung kopi di sekitar pasar tradisional Jalan Jamin Ginting Medan, Kamis (6/12) malam. Dalam diskusi tersebut hadir tokoh masyarakat Tanah Karo, Bangkit Sitepu.

“Malu kita tertinggal terus dengan provinsi tetangga. Padahal apa yang kita miliki saat ini lebih dari cukup untuk mempercepat pembangunan. Tidak ada kata tertinggal apabila semua pihak komit dan benar-benar bekerja untuk melayani masyarakat,” katanya.

Gus miris melihat tingkat kesejahteraan petani Tanah Karo bila mengingat hasil yang telah mereka berikan. “Tidak masuk akal Berastagi sebagai penyuplai buah dan sayur sementara petaninya tidak sejahtera. Berarti ini kan ada problem. Seharusnya petani Tanah Karo bisa lebih sejahtera,” kata mantan Dirut Bank Sumut 3 Periode ini.

Menurutnya, jika kondisi tersebut dibiarkan terus, sama artinya membatasi masyarakat untuk maju. “Malah membiarkan mereka mundur dan tidak bisa mandiri secara ekonomi,” ujar pria yang masa kecilnya hidup di pasar menemani orangtuanya berdagang beras di pasar tradisional Padangsidimpuan.
Menyahuti keluhan pedagang, Gus memaparkan, membangun ekonomi masyarakat harus dengan strategi dan perhitungan yang matang. Dan yang paling penting adalah, kata dia, keberpihakan.

“Jangan lagi dilaga jeruk Berastagi dengan jeruk impor. Kasihan petani. Harus ada kontrol dan itu tadi, keberpihakan terhadap para petani dan pedagang, sehingga pemerintah benar-benar ada di samping rakyatnya,” tuturnya.

Sementara, seorang pedagang buah dan sayur, Setiawati br Ginting, berharap Gubernur Sumut yang akan datang adalah gubernur yang paham ekonomi dan sudah terbukti.

“Pusing kita dengan pemimpin yang terus sibuk berpolitik. Makanya, udah bisalah Gubernur kita nanti dari yang paham ekonomi dan sudah terbukti, tidak cakap saja. Macam Pak Gus ini. Kami merasa sangat terbantu dengan program beliau saat menjabat Dirut Bank Sumut,” ujarnya.

Setiawati mengaku Gus dikenal baik di mata pedagang tradisional. Menurutnya, sebagai tokoh ekonomi kerakyatan, Gus adalah pemimpin yang sudah memberi bukti, sehingga harapan besar diberikan pedagang untuk pasangan Gus Man bisa mewujudkan Sumut Sejahtera yang selama ini didambakan.
“Mudah-mudahan bisa. Kami yakin dengan pak Gus. Dia paham ekonomi.  Yang penting kami bisa makan, anak bisa sekolah, hidup tenang, dan bisa sejahtera. Bingung kami dengar korupsi-korupsi di televisi itu. Yang penting urus saja ekonomi masyarakat. Kami akan pilih pak Gus Irawan dan Soekirman,” tegas Setiawati. (rel/mea)

Gus Irawan Bertemu Puluhan Pedagang

Kemandirian secara ekonomi adalah kunci kesejahteraan. Untuk itu, kinerja ekonomi Sumut perlu ditata, dievaluasi dan dikontrol sehingga menjadi acuan untuk menyiapkan strategi.

DEMIKIAN Gus Irawan saat berdiskusi dengan puluhan pedagang di warung kopi di sekitar pasar tradisional Jalan Jamin Ginting Medan, Kamis (6/12) malam. Dalam diskusi tersebut hadir tokoh masyarakat Tanah Karo, Bangkit Sitepu.

“Malu kita tertinggal terus dengan provinsi tetangga. Padahal apa yang kita miliki saat ini lebih dari cukup untuk mempercepat pembangunan. Tidak ada kata tertinggal apabila semua pihak komit dan benar-benar bekerja untuk melayani masyarakat,” katanya.

Gus miris melihat tingkat kesejahteraan petani Tanah Karo bila mengingat hasil yang telah mereka berikan. “Tidak masuk akal Berastagi sebagai penyuplai buah dan sayur sementara petaninya tidak sejahtera. Berarti ini kan ada problem. Seharusnya petani Tanah Karo bisa lebih sejahtera,” kata mantan Dirut Bank Sumut 3 Periode ini.

Menurutnya, jika kondisi tersebut dibiarkan terus, sama artinya membatasi masyarakat untuk maju. “Malah membiarkan mereka mundur dan tidak bisa mandiri secara ekonomi,” ujar pria yang masa kecilnya hidup di pasar menemani orangtuanya berdagang beras di pasar tradisional Padangsidimpuan.
Menyahuti keluhan pedagang, Gus memaparkan, membangun ekonomi masyarakat harus dengan strategi dan perhitungan yang matang. Dan yang paling penting adalah, kata dia, keberpihakan.

“Jangan lagi dilaga jeruk Berastagi dengan jeruk impor. Kasihan petani. Harus ada kontrol dan itu tadi, keberpihakan terhadap para petani dan pedagang, sehingga pemerintah benar-benar ada di samping rakyatnya,” tuturnya.

Sementara, seorang pedagang buah dan sayur, Setiawati br Ginting, berharap Gubernur Sumut yang akan datang adalah gubernur yang paham ekonomi dan sudah terbukti.

“Pusing kita dengan pemimpin yang terus sibuk berpolitik. Makanya, udah bisalah Gubernur kita nanti dari yang paham ekonomi dan sudah terbukti, tidak cakap saja. Macam Pak Gus ini. Kami merasa sangat terbantu dengan program beliau saat menjabat Dirut Bank Sumut,” ujarnya.

Setiawati mengaku Gus dikenal baik di mata pedagang tradisional. Menurutnya, sebagai tokoh ekonomi kerakyatan, Gus adalah pemimpin yang sudah memberi bukti, sehingga harapan besar diberikan pedagang untuk pasangan Gus Man bisa mewujudkan Sumut Sejahtera yang selama ini didambakan.
“Mudah-mudahan bisa. Kami yakin dengan pak Gus. Dia paham ekonomi.  Yang penting kami bisa makan, anak bisa sekolah, hidup tenang, dan bisa sejahtera. Bingung kami dengar korupsi-korupsi di televisi itu. Yang penting urus saja ekonomi masyarakat. Kami akan pilih pak Gus Irawan dan Soekirman,” tegas Setiawati. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/