25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Marga Silima-PP Saling Serang

Rusak pasca bentrok marga silima-PP
Rusak pasca bentrok marga silima-PP

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kekerasan di jalan kembali terjadi di Kota Medan. Setelah beberapa hari lalu Pos Polisi di Kawasan Lapangan Merdeka diserang  Ikatan Pemuda Karya (IPK), kemarin Pemuda Merga Silima Kota Medan terlibat bentrok dengan Pemuda Pancasila (PP).

Peristiwa saling serang di Jalan Guru Patimpus Medan ini melibatkan ratusan pemuda. Batu, besi, hingga kayu menjadi senjata. Jalan guru Patimpus yang kemarin siang lumayan macet membuat bentrokan itu semakin hebohn
Peristiwa dimulai ketika Pemuda Merga Silima usai berunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan di Jalan Krakatau. Mendadak, ratusan pemuda yang diduga dari PP menyerang saat rombongan melintas di Jalan Guru Patimpus Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat, Selasa (10/12) siang.

Akibatnya, 4 orang dari Pemuda Merga Silima yang masing-masing diketahui bernama Putra (19) warga Padang Bulan, Aban Sembiring (39) warga Desa Sigaranggang ,serta Roy Silaban (32) dan M Rahul (18) keduanya warga Simalingkar B menderita luka serius terkena balok, batu, dan besi. Begitu juga dengan 9 dari 14 mobil minibus yang ditumpangi Pemuda Marga Silima Kota Medan itu mengalami kerusakan sangat parah. Bahkan, arus lalu lintas di wilayah itu macet total hingga harus dialihkan ke jalan lain.

Informasi diterima Sumut Pos, ratusan orang yang tergabung dalam Pemuda Marga Silima kota Medan itu sebelumnya berkumpul di Bundaran Majestyk, Jalan Gatot Subroto. Setelah rekan mereka yang sebelumnya sudah berkumpul di kawasan Padangbulan tiba, maka ratusan orang dari Pemuda Marga Silima Kota Medan itu berangkat menuju Gedung DPRD Kota Medan di Jalan Krakatau untuk berunjuk rasa. Mereka bermaksud meminta DPRD kota Medan untuk mendesak Polresta Medan, untuk segera menuntaskan kasus penganiayaan terhadap Eikel Banta Bangun yang terjadi pada Kamis (14/11) lalu di tempat hiburan malam, Entrance Jalan Raden Saleh Medan. Penganiayaan itu telah dilaporkan ke Polresta Medan, sesuai Laporan Polisi nomor STTLP/2971/XI/2013/SPKT Resta Medan.

“Dengan ini, kami Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Merga Silima meminta, tangkap segera RS Cs, Tindak lanjuti laporan penganiayaan terhadap Eikel Banta Bangun, Pemuda Merga Silima siap membantu aparat kepolisian. Jangan jadikan Medan sebagai kota anarkis. Kita sama di mata hukum, Pemuda Merga Silima cinta akan perdamaian, “ ungkap pendemo dalam selebaran orasinya yang juga dituliskan diketahui oleh Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Merga Silima Kota Medan, Alex Perkasa Sitepu selaku Ketua DPD PMD dan Agus Ginting selaku Sekretaris.

Usai menyampaikan aspirasinya di depan gedung DPRD kota Medan tersebut, ratusan orang yang mengatas namakan Pemuda Marga Silima itu bermaksud kembali ke titik kumpul mereka di kawasan Padangbulan. Mereka melintas dari Jalan Perintis Kemerdekaan yang diteruskan memasuki Jalan Guru Patimpus. Saat jalan beriringan untuk kembali itu, dikabarkan kalau ratusan Pemuda Marga Silima itu, terus bersorak menyampaikan tuntutan mereka. Begitu juga ketika memasuki kawasan Jalan Guru Patimpus, ratusan orang itu terus menyorakkan tuntututan mereka. Sementara situasi arus lalu lintas di lokasi itu saat itu lumayan macet.

Setibanya di Jalan Guru Patimpus tepatnya di perempatan Jalan Sei Deli, 14 mobil iring-iringan yang ditumpangi Pemuda Marga Silima itu, diserang ratusan orang yang spontan dan tiba-tiba datang dari arah Jalan Sei Deli. Tak pelak, bentrok terjadi. Saling serang tak bisa dihindarkan. Namun, Pemuda Merga SIlima tampaknya kalah jumlah. Sebanyaknya 9 unit mobil yang ditumpangi Pemuda Marga Silima itu yaitu 3 unit mobil minibus Sutra BK 7041 SC, BK 7292 SC dan BK 7122 SC, 2 unit mobil minibus Sinabung BK 7656 TL dan BK 7717 LS, 2 unit mobil angkutan kota BK 1789 DT dan BK 1935 MY 1 unit mobil Muri Ekspres BK 7853 LC serta 1 unit mobil L300 BK1460 SH mengalami kerusakan sangat parah. Sementara 5 unit mobil minibus lain yang juga ditumpangi Pemuda Marga Silima itu, berhasil lolos karena saat kejadian berjalan di bagian depan dan sudah melewati Jalan Sei Deli yang menjadi jJalan datangnya para penyerang tersebut.

Pemuda Marga Silima yang mencoba melawan itu akhirnya melarikan diri ke halaman gedung bekas Deli Plaza yang berada di perempatan Jalan Guru Patimpus dan Jalan Balai Kota. “Aku masih di dalam mobil saat penyerangan itu. Tidak sempat lari aku,” ungkap salah seorang Pemuda Marga Silima bernama Amban Sembiring yang mengalami luka robek di bagian pelipis matanya akibat dipukul besi saat ditemui Sumut Pos di lokasi kejadian.

Sekitar 10 menit dari penyerangan itu, Polisi dari Polsek Medan Baru, Polsek Medan Timur Polsek Medan Barat dan Polresta Medan, tiba di lokasi kejadian. Bersama dengan kedatangan polisi itu pelaku bentrokan melarikan diri. Seketika, polisi dari Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, langsung menutup jalur dari arah Jalan Balai Kota ke Jalan Guru Patimpus dan Jalan Perintis Kemerdekaan menuju Jalan Guru Patimpus. Sementara polisi yang lainnya, melakukan pengejaran ke Jalan Sei Deli. Dalam pengejaran itu, Polisi berhasil meringkus 11 orang yang diduga terlibat dalam bentrokan..

“Kejadiannya spontan Bang dan berlangsung cepat. Namun saya tidak melihat pasti kejadian itu karena saya juga ketakutan melihat batu yang berterbangan. Terlebih, batu-batu itu mengenai kios saya ini hingga saya sembunyi dan berlindung, “ ungkap salah seorang pria yang berjualan di trotoar Jalan Guru Patimpus tepatnya di lokasi kejadian kerusuhan mengaku bernama Andri, saat ditemui Sumut Pos.

Menyikapi hal itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan, Kompol Jean Calvijn Simanjuntak menyebut kalau pihaknya sudah mengamankan 11 orang tersangka dan barang bukti. Dikatakan Calvijn, pihaknya akan memproses kasus itu sesuai hukum yang berlaku. Namun saat disinggung soal kasus penganiayaan terhadap Eikel Banta Bangun yang sudah dilaporkan ke Polresta Medan yang juga diduga dan dikabarkan sebagai pemicu penyerangan, mantan Kapolsek Medan Baru itu enggan menjawab.

Pantauan sumut Pos di lokasi kejadian, terlihat pecahan kaca dan batu, berserakan di lokasi kejadian. Begitu juga dengan kayu dan balok, terlihat berserakan di Jalan Guru Patimpus hingga Jalan Sei Deli. Sementara 9 unit minibus yang dirusak dalam penyerangan itu, terlihat diderek oleh Sat Lantas Polresta Medan. Untuk warga sekitar lokasi kejadian, juga terlihat beramai-ramai datang ke lokasi kejadian, untuk mengetahui kejadian. Sementara jalur lalu lintas yang sempat ditutup selama kurang lebih 2 jam, kembali dibuka setelah situasi kondusif dan 9 unit bus yang dirusak itu dievakuasi.

“Untuk penanganan awal kasus ini, kalian tangani saja dulu. Selanjutnya, limpahkan kasus ini ke Polda untuk ditangani Polda. Saya sudah kontak tadi pihak yang diserang untuk tidak melakukan serangan balasan dengan catatan kasus ini ditangani serius, “ ungkap seorang yang belakangan diketahui sebagai Direktur Direktorat Intel Polda Sumut kepada Kompol Jean Calvijn Simanjuntak.

Sementara itu, Wakil Sekretaris DPP Pemuda Merga Silima Bengkel Ginting meminta, semua pihak harus menahan diri karena isu primordial sant sensitive. “Saya berharap warga Merga Silima agar tetap bertindak menurut hukum yang berlaku,” imbaunya.

“Tapi setahu kami sudah ada 4 korban luka-luka, kalau satu orang yang belum tahu. Kami masih mencari,” tambahnya.

Sedang Ketua DPD Pemuda Merga Silima Medan, Alek Perkasa Sitepu belum bersedia memberikan komentarnya terkait bentrokan terjadi. Ketika Sumut Pos melayangkan pesan singkat ke telpon selulernya belum juga ada balasan hingga berita ini diterbitkan.

Terpisah, Ketua MPC PP Kota Medan, Boyke Turangan menyatakan, biarkan persoalan ini diserahkan ke pihak berwajib. “Gak usahlah saya kasih keterangan, kami serahkan sepenuhnya ke aparat kepolisian saja,” ucapnya singkat.  (ain/ril/rud/put/dik)

Rusak pasca bentrok marga silima-PP
Rusak pasca bentrok marga silima-PP

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kekerasan di jalan kembali terjadi di Kota Medan. Setelah beberapa hari lalu Pos Polisi di Kawasan Lapangan Merdeka diserang  Ikatan Pemuda Karya (IPK), kemarin Pemuda Merga Silima Kota Medan terlibat bentrok dengan Pemuda Pancasila (PP).

Peristiwa saling serang di Jalan Guru Patimpus Medan ini melibatkan ratusan pemuda. Batu, besi, hingga kayu menjadi senjata. Jalan guru Patimpus yang kemarin siang lumayan macet membuat bentrokan itu semakin hebohn
Peristiwa dimulai ketika Pemuda Merga Silima usai berunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan di Jalan Krakatau. Mendadak, ratusan pemuda yang diduga dari PP menyerang saat rombongan melintas di Jalan Guru Patimpus Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat, Selasa (10/12) siang.

Akibatnya, 4 orang dari Pemuda Merga Silima yang masing-masing diketahui bernama Putra (19) warga Padang Bulan, Aban Sembiring (39) warga Desa Sigaranggang ,serta Roy Silaban (32) dan M Rahul (18) keduanya warga Simalingkar B menderita luka serius terkena balok, batu, dan besi. Begitu juga dengan 9 dari 14 mobil minibus yang ditumpangi Pemuda Marga Silima Kota Medan itu mengalami kerusakan sangat parah. Bahkan, arus lalu lintas di wilayah itu macet total hingga harus dialihkan ke jalan lain.

Informasi diterima Sumut Pos, ratusan orang yang tergabung dalam Pemuda Marga Silima kota Medan itu sebelumnya berkumpul di Bundaran Majestyk, Jalan Gatot Subroto. Setelah rekan mereka yang sebelumnya sudah berkumpul di kawasan Padangbulan tiba, maka ratusan orang dari Pemuda Marga Silima Kota Medan itu berangkat menuju Gedung DPRD Kota Medan di Jalan Krakatau untuk berunjuk rasa. Mereka bermaksud meminta DPRD kota Medan untuk mendesak Polresta Medan, untuk segera menuntaskan kasus penganiayaan terhadap Eikel Banta Bangun yang terjadi pada Kamis (14/11) lalu di tempat hiburan malam, Entrance Jalan Raden Saleh Medan. Penganiayaan itu telah dilaporkan ke Polresta Medan, sesuai Laporan Polisi nomor STTLP/2971/XI/2013/SPKT Resta Medan.

“Dengan ini, kami Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Merga Silima meminta, tangkap segera RS Cs, Tindak lanjuti laporan penganiayaan terhadap Eikel Banta Bangun, Pemuda Merga Silima siap membantu aparat kepolisian. Jangan jadikan Medan sebagai kota anarkis. Kita sama di mata hukum, Pemuda Merga Silima cinta akan perdamaian, “ ungkap pendemo dalam selebaran orasinya yang juga dituliskan diketahui oleh Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Merga Silima Kota Medan, Alex Perkasa Sitepu selaku Ketua DPD PMD dan Agus Ginting selaku Sekretaris.

Usai menyampaikan aspirasinya di depan gedung DPRD kota Medan tersebut, ratusan orang yang mengatas namakan Pemuda Marga Silima itu bermaksud kembali ke titik kumpul mereka di kawasan Padangbulan. Mereka melintas dari Jalan Perintis Kemerdekaan yang diteruskan memasuki Jalan Guru Patimpus. Saat jalan beriringan untuk kembali itu, dikabarkan kalau ratusan Pemuda Marga Silima itu, terus bersorak menyampaikan tuntutan mereka. Begitu juga ketika memasuki kawasan Jalan Guru Patimpus, ratusan orang itu terus menyorakkan tuntututan mereka. Sementara situasi arus lalu lintas di lokasi itu saat itu lumayan macet.

Setibanya di Jalan Guru Patimpus tepatnya di perempatan Jalan Sei Deli, 14 mobil iring-iringan yang ditumpangi Pemuda Marga Silima itu, diserang ratusan orang yang spontan dan tiba-tiba datang dari arah Jalan Sei Deli. Tak pelak, bentrok terjadi. Saling serang tak bisa dihindarkan. Namun, Pemuda Merga SIlima tampaknya kalah jumlah. Sebanyaknya 9 unit mobil yang ditumpangi Pemuda Marga Silima itu yaitu 3 unit mobil minibus Sutra BK 7041 SC, BK 7292 SC dan BK 7122 SC, 2 unit mobil minibus Sinabung BK 7656 TL dan BK 7717 LS, 2 unit mobil angkutan kota BK 1789 DT dan BK 1935 MY 1 unit mobil Muri Ekspres BK 7853 LC serta 1 unit mobil L300 BK1460 SH mengalami kerusakan sangat parah. Sementara 5 unit mobil minibus lain yang juga ditumpangi Pemuda Marga Silima itu, berhasil lolos karena saat kejadian berjalan di bagian depan dan sudah melewati Jalan Sei Deli yang menjadi jJalan datangnya para penyerang tersebut.

Pemuda Marga Silima yang mencoba melawan itu akhirnya melarikan diri ke halaman gedung bekas Deli Plaza yang berada di perempatan Jalan Guru Patimpus dan Jalan Balai Kota. “Aku masih di dalam mobil saat penyerangan itu. Tidak sempat lari aku,” ungkap salah seorang Pemuda Marga Silima bernama Amban Sembiring yang mengalami luka robek di bagian pelipis matanya akibat dipukul besi saat ditemui Sumut Pos di lokasi kejadian.

Sekitar 10 menit dari penyerangan itu, Polisi dari Polsek Medan Baru, Polsek Medan Timur Polsek Medan Barat dan Polresta Medan, tiba di lokasi kejadian. Bersama dengan kedatangan polisi itu pelaku bentrokan melarikan diri. Seketika, polisi dari Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, langsung menutup jalur dari arah Jalan Balai Kota ke Jalan Guru Patimpus dan Jalan Perintis Kemerdekaan menuju Jalan Guru Patimpus. Sementara polisi yang lainnya, melakukan pengejaran ke Jalan Sei Deli. Dalam pengejaran itu, Polisi berhasil meringkus 11 orang yang diduga terlibat dalam bentrokan..

“Kejadiannya spontan Bang dan berlangsung cepat. Namun saya tidak melihat pasti kejadian itu karena saya juga ketakutan melihat batu yang berterbangan. Terlebih, batu-batu itu mengenai kios saya ini hingga saya sembunyi dan berlindung, “ ungkap salah seorang pria yang berjualan di trotoar Jalan Guru Patimpus tepatnya di lokasi kejadian kerusuhan mengaku bernama Andri, saat ditemui Sumut Pos.

Menyikapi hal itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan, Kompol Jean Calvijn Simanjuntak menyebut kalau pihaknya sudah mengamankan 11 orang tersangka dan barang bukti. Dikatakan Calvijn, pihaknya akan memproses kasus itu sesuai hukum yang berlaku. Namun saat disinggung soal kasus penganiayaan terhadap Eikel Banta Bangun yang sudah dilaporkan ke Polresta Medan yang juga diduga dan dikabarkan sebagai pemicu penyerangan, mantan Kapolsek Medan Baru itu enggan menjawab.

Pantauan sumut Pos di lokasi kejadian, terlihat pecahan kaca dan batu, berserakan di lokasi kejadian. Begitu juga dengan kayu dan balok, terlihat berserakan di Jalan Guru Patimpus hingga Jalan Sei Deli. Sementara 9 unit minibus yang dirusak dalam penyerangan itu, terlihat diderek oleh Sat Lantas Polresta Medan. Untuk warga sekitar lokasi kejadian, juga terlihat beramai-ramai datang ke lokasi kejadian, untuk mengetahui kejadian. Sementara jalur lalu lintas yang sempat ditutup selama kurang lebih 2 jam, kembali dibuka setelah situasi kondusif dan 9 unit bus yang dirusak itu dievakuasi.

“Untuk penanganan awal kasus ini, kalian tangani saja dulu. Selanjutnya, limpahkan kasus ini ke Polda untuk ditangani Polda. Saya sudah kontak tadi pihak yang diserang untuk tidak melakukan serangan balasan dengan catatan kasus ini ditangani serius, “ ungkap seorang yang belakangan diketahui sebagai Direktur Direktorat Intel Polda Sumut kepada Kompol Jean Calvijn Simanjuntak.

Sementara itu, Wakil Sekretaris DPP Pemuda Merga Silima Bengkel Ginting meminta, semua pihak harus menahan diri karena isu primordial sant sensitive. “Saya berharap warga Merga Silima agar tetap bertindak menurut hukum yang berlaku,” imbaunya.

“Tapi setahu kami sudah ada 4 korban luka-luka, kalau satu orang yang belum tahu. Kami masih mencari,” tambahnya.

Sedang Ketua DPD Pemuda Merga Silima Medan, Alek Perkasa Sitepu belum bersedia memberikan komentarnya terkait bentrokan terjadi. Ketika Sumut Pos melayangkan pesan singkat ke telpon selulernya belum juga ada balasan hingga berita ini diterbitkan.

Terpisah, Ketua MPC PP Kota Medan, Boyke Turangan menyatakan, biarkan persoalan ini diserahkan ke pihak berwajib. “Gak usahlah saya kasih keterangan, kami serahkan sepenuhnya ke aparat kepolisian saja,” ucapnya singkat.  (ain/ril/rud/put/dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/