
MEDAN, SUMUTPOS.CO โ Satuan Kerja (Satker) pembangunan jembatan fly over Simpang Pos menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat atas penutupan jalan yang dilakukan secara sepihak dan di luar jadwal yang ditentukan semulan
Seperti diketahui penutupan Jalan Simpang Pos dijadwalkan pada 6 Januari 2014 mendatang, hal ini dilakukan untuk menghindari kemacetan akibat arus mudik libur Natal dan Tahun Baru.
Safety First and Environmental Officer PP Wika KSO, Duddy meminta maaf kepada atas penutupan jalan yang diluar dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Dijelaskannya, pihaknya sudah mencoba untuk memasang perancah secara bertahap, namun hal itu tidak mungkin dilakukan karena jalan akan otomatis tertutup.
Maka dari itu pihaknya memutuskan untuk menutup jalan walau pun tanpa sepengetahuan Dinas Perhubungan dan Satlantas Polresta Medan. Walaupun demikian pihaknya tetap akan memandu para pengendara untuk bisa melalui jalur yang disediakan.
โKita juga sudah sosialisasikan kepada masyarakat melalui selebaran,โ katanya saat peninjauan pembangunan fly over di Simpang Pos, Selasa (10/12).
Melihat kondisi saat ini, dia juga sesumbar jika pembangunan fly over akan rampung pada pertengahan tahun depan, dan di akhir tahun jalanan sudah tidak ada kendala.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward mengakui sesuai dengan kesepakatan dengan Satker pada tanggal 9-13 Desember 2013 yakni hanya simulasi penutupan jalan.
Diakuinya dirinya sudah melihat kondisi di lapangan dan ketika dipasang perancah tidak memiliki ruang yang cukup luas untuk dilalui para pengendara, sehingga diputuskan jalan untuk ditutup.
Pria berkacamata ini tetap tidak bisa menutupi kekecewaanya atas penutupan jalan yang dilakukan secara sepihak. โYa sudah lah, tidak usah dipermasalahkan lagi. Toh Satker sudah minta maaf,โ katanya.
Dijelaskannya, kondisi jalan dengan fly over yang tidak sejajar menjadikan penutupan sebagian tidak bisa dilakukan. โMakanya saat uji coba dilakukan, ternyata tidak menguntungkan, makanya dilakukan penutupan secara penuh,โ akunya.
Dia menyarankan agar pihak PP Wika KSO sebagai pengembang untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat atas penutupan jalan dengan menempelkan poster yang berjarak 100 meter dari penutupan jalan agar tidak membuat masyarakat bingung.
Dia menyarankan agar poster dipasang di Simpang Kampus Jalan Jamin Ginting, Simpang Ringroad Jalan Setiabudi, Jalan AH Nasution Simpang Karya Jaya, dan Simpang Selayang Jalan Jamin Ginting.
Kepala Satuan (Kasat) Lalu-lintas Polresta Medan, Kompol M Budi Hendrawan menambahkan, kondisi lalu-lintas yang terjadi akibat penutupan justru mengalami kelancaran. โKeadaan kita lihat justru lebih baik, ketika tidak ada lagi lintasan dari persimpangan,โ bebernya.
Dia mengungkapkan, agar warga menghindari melintas dari kawasan ini saat jam sibuk, sehingga, kemacetan tidak terjadi. โTerimakasih juga kepada warga yang tidak melintas di kawasan ini,โ tambahnya.
Untuk mengamankan dan mengatur arus lalu-lintas, Polresta Medan menempatkan 12 personelnya, Dishub Medan 12 orang, dan dari PP Wika KSO 8 orang.
Pantauan di lokasi, kendaraan yang melintas dari kawasan Padang Bulan Medan menuju Berastagi dialihkan ke kawasan Jalan AH Nasution. Sedang kendaraan dari arah sebaliknya memutar dari Jalan Ngumban Surbakti. Tapi, beberapa pengendara justru terlihat sering menggunakan jalur alternatif seperti Jalan Pijar Rodi dan Jalan Luku I untuk menghindari macet.
Beberapa warga menyebutkan, penutupan ruas jalan tersebut mulai diberlakukan sejak Senin (9/12) dini hari. Para pekerja pembangunan fly over menutup ruas jalan menggunakan pembatas hampir setinggi 2 meter di lokasi tersebut.
โDari Subuh sudah mulai dipasang penutup jalan di situ. Tak tahu aku berapa lama akan ditutup jadinya,โ kata R Ginting, warga yang berjualan di kawasan tersebut.
Sementara Syukrinaldi, warga Komplek Rispa Medan Johor mengaku kecewa dengan penutupan mendadap Jalan Simpang Pos. Penutupan tanpa pemberitahuan ini tentunya sangat membingungkan warga yang sering melintas di kawasan Simpang Pos.
โAwalnya, Simpang Pos itu akan ditutup pada bulan Desember, kemudian rencana itu dibatalkan setelah Natal dan Tahun Baru. Eh, kenapa tiba-tiba satker menutup jalan tanpa pemberitahuan, jelas masyarakat bingung, macam saya hampir setiap hari melintasi jalan Simpang Pos, karena mendadak adanya penutupan saya jadi tidak siap untuk mengambil jalan alternatif,โ ketus pegawai negeri ini di temuai Sumut Pos di kawasan Simpang Pos.
Syukri berharap agar penutupan Simpang Pos harus kembali disosialisasikan, karena masih banyak masyarakat yang tidak tahu penutupan jalan itu.โUntuk saat ini menurut saya belum berdampak, nanti menjelang Natal dan Tahun Baru lonjakan kendaraan akan meningkat di kawasan Simpang Pos, mengingat jalan itu, lintasan jalan provinsi dan menuju inti kota,โ tandasnya.
Sementara itu, Reza (32) warga Jalan Cengkeh, Perumnas Simalingkar mengaku kesulitan ketika berangkat kerja ke Jalan Raden Saleh. Pasalnya, saat melintas Jalan Jamin Ginting (9/12) terjebak di Simpang Pos, Medan yang tiba-tiba sudah tertutup.
โSebelumnya sudah ada imbauan dari Dishub Medan ditutup setelah tahun baru. Kenapa tiba-tiba ditutup, kalau begini tanpa imbauan bisa sulitlah pengendara,โ ucapnya.
Dia menyampaikan, saat ini banyak yang tidak siap dari penutupan, mulai dari jalan luku masih banyak yang rusak kemudian petugas pengatur lalu-lintas yang tidak ada. โSaya berharap Pemko Medan dan polisi bisa memfasilitasi agar warga tak begitu terganggu ketika Simpang Pos ditutup,โ katanya.
Pengendara lainnya, Reni (19) mahasiswi Fakultas Ekonomi USU menyampaikan, penutupan Simpang Pos menyulitkan pengendara mobil karena tidak siapnya jalan alternatif dan penunjuk arahnya yang tidak lengkap. โKami berharap ada penunjuk arah,โ pintanya. (mag-5/dik)