25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

BBPOM: Tapi… Kami Temukan Vaksin Kedaluarsa

Vaksin-Ilustrasi
Vaksin-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya untuk menghempang peredaran vaksin palsu yang saat ini marak terdengar telah dilakukan dengan berbagai cara. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Usma Polita Lubis mengatakan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya di Medan yang menggunakan fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, agar tak perlu risau dengan isu vaksin palsu belakangan ini.

Pasalnya, masih menurut Usma, semua vaksin yang digunakan dari sarana fasilitas kesehatan tersebut dikirim dari Kementerian Kesehatan. “Produk vaksin yang digunakan resmi. Kita juga mengirimkan vaksin tersebut ke rumah sakit swasta. Jadi, sampai sekarang belum ada ditemukan vaksin palsu,” ujar Usma.

Meski demikian, sebutnya, diminta kepada tempat praktik dokter pribadi atau klinik agar tidak sembarangan melakukan pembelian vaksin. Karena itu, pihaknya pun sudah melakukan sidak dan pembinaan mengenai vaksin palsu tersebut.

Diutarakan Usma, pada sidak yang dilakukan beberapa hari terakhir pihaknya ada menemukan vaksin yang sudah hampir kedaluarsa, bukan palsu. Untuk itu, kata dia, vaksin tersebut harus segera dibuang karena dikhawatirkan berdampak buruk bila digunakan.

“Vaksin yang mendekati kadarluarsa tersebut ditemukan dari 7 rumah sakit di Medan. Selain itu, ada juga di apotik dan klinik,” tukasnya.

Sementara itu sebanyak lima tim Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan masih terus melacak kemungkinan beredarnya vaksin palsu di Sumatera Utara.

Tim tersebut sudah memeriksa 25 sarana kesehatan yang melaksanakan vaksinasi. Hasilnya, belum ada ditemukan vaksin palsu seperti isu yang beredar. Hal itu diutarakan Kepala BBPOM Medan, M Ali Bata Harahap, Rabu (29/6).

“Sampai hari ini sudah 25 sarana kesehatan yang didatangi. Namun, belum ada ditemukan vaksin palsu seperti yang ramai diberitakan,” ujarnya kepada wartawan.

Namun, kata Ali Bata, pihaknya belum bisa memastikan Sumatera Utara bebas dari vaksin palsu. Alasannya, tim masih bekerja di lapangan. “Tim yang dibentuk akan terus bekerja sampai mereka memperoleh kepastian semua sarana kesehatan yang melayani vaksinasi benar-benar bersih dari vaksin palsu. Dan, itu menjadi target kita, untuk memastikan semua aman,” sebutnya.

Vaksin-Ilustrasi
Vaksin-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya untuk menghempang peredaran vaksin palsu yang saat ini marak terdengar telah dilakukan dengan berbagai cara. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Usma Polita Lubis mengatakan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya di Medan yang menggunakan fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, agar tak perlu risau dengan isu vaksin palsu belakangan ini.

Pasalnya, masih menurut Usma, semua vaksin yang digunakan dari sarana fasilitas kesehatan tersebut dikirim dari Kementerian Kesehatan. “Produk vaksin yang digunakan resmi. Kita juga mengirimkan vaksin tersebut ke rumah sakit swasta. Jadi, sampai sekarang belum ada ditemukan vaksin palsu,” ujar Usma.

Meski demikian, sebutnya, diminta kepada tempat praktik dokter pribadi atau klinik agar tidak sembarangan melakukan pembelian vaksin. Karena itu, pihaknya pun sudah melakukan sidak dan pembinaan mengenai vaksin palsu tersebut.

Diutarakan Usma, pada sidak yang dilakukan beberapa hari terakhir pihaknya ada menemukan vaksin yang sudah hampir kedaluarsa, bukan palsu. Untuk itu, kata dia, vaksin tersebut harus segera dibuang karena dikhawatirkan berdampak buruk bila digunakan.

“Vaksin yang mendekati kadarluarsa tersebut ditemukan dari 7 rumah sakit di Medan. Selain itu, ada juga di apotik dan klinik,” tukasnya.

Sementara itu sebanyak lima tim Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan masih terus melacak kemungkinan beredarnya vaksin palsu di Sumatera Utara.

Tim tersebut sudah memeriksa 25 sarana kesehatan yang melaksanakan vaksinasi. Hasilnya, belum ada ditemukan vaksin palsu seperti isu yang beredar. Hal itu diutarakan Kepala BBPOM Medan, M Ali Bata Harahap, Rabu (29/6).

“Sampai hari ini sudah 25 sarana kesehatan yang didatangi. Namun, belum ada ditemukan vaksin palsu seperti yang ramai diberitakan,” ujarnya kepada wartawan.

Namun, kata Ali Bata, pihaknya belum bisa memastikan Sumatera Utara bebas dari vaksin palsu. Alasannya, tim masih bekerja di lapangan. “Tim yang dibentuk akan terus bekerja sampai mereka memperoleh kepastian semua sarana kesehatan yang melayani vaksinasi benar-benar bersih dari vaksin palsu. Dan, itu menjadi target kita, untuk memastikan semua aman,” sebutnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/