30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Terkait UHC, Warga Harus Ikuti Prosedur

MEDAN, SUMUTPOS – Terkait persoalan bahwa masih ada rumah sakit (RS) menolak warga Kota Medan berobat menggunakan KTP, dijawab oleh Wakil Wali Kota H. Aulia Rachman. Dia menegaskan ada prosedur yang harus diikuti warga.

“Tolong sama-sama kita pahami, ada proses mekanisme yang harus dijalankan. Kenapa Pak Wali melakukan tindakan ini, karena selama ini banyak masyarakat yang melanggar aturan hingga Pemko Medan mengalami kerugian,” jawab Aulia saat menerima aksi unjuk rasa ke Balai Kota, Jumat (9/12).

Salah satu contoh, kata Aulia, masyarakat tidak mau mengikuti mekanisme BPJS Kesehatan. Kebanyakan masyarakat memilih langsung berobat ke RS, tanpa datang terlebih dahulu ke puskesmas atau klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

“Fungsi puskesmas ini apa. Akhirnya, obat kita afkir hingga jumlahnya lebih dari 3 ton. Mohon dipahami. Silakan pakai KTP, tapi ikuti proses, datang dulu ke puskesmas, akan dilayani,” katanya.

Ditegaskan Aulia, jika ada puskesmas yang tidak melayani masyarakat Kota Medan untuk berobat dengan menggunakan KTP, maka masyarakat dapat melaporkan hal itu kepada Wali Kota Medan dan dirinya melalui DM instagram.

“Jangan nanti sakit lanysung ke RS terus mau opname, nggak bisa. Seperti tadi saya lihat di sosial media, katanya ke RS dia naik (sepeda) motor, itu bukan sakit (berat), mungkin dia hanya flu. Datanglah ke puskesmas, manfaatkan sebaik mungkin obat dari pemerintah, jangan obat itu sia-sia. Kalau puskesmas tidak sanggup, mereka aka rujuk ke RS,” tuturnya. (map/dek)

MEDAN, SUMUTPOS – Terkait persoalan bahwa masih ada rumah sakit (RS) menolak warga Kota Medan berobat menggunakan KTP, dijawab oleh Wakil Wali Kota H. Aulia Rachman. Dia menegaskan ada prosedur yang harus diikuti warga.

“Tolong sama-sama kita pahami, ada proses mekanisme yang harus dijalankan. Kenapa Pak Wali melakukan tindakan ini, karena selama ini banyak masyarakat yang melanggar aturan hingga Pemko Medan mengalami kerugian,” jawab Aulia saat menerima aksi unjuk rasa ke Balai Kota, Jumat (9/12).

Salah satu contoh, kata Aulia, masyarakat tidak mau mengikuti mekanisme BPJS Kesehatan. Kebanyakan masyarakat memilih langsung berobat ke RS, tanpa datang terlebih dahulu ke puskesmas atau klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

“Fungsi puskesmas ini apa. Akhirnya, obat kita afkir hingga jumlahnya lebih dari 3 ton. Mohon dipahami. Silakan pakai KTP, tapi ikuti proses, datang dulu ke puskesmas, akan dilayani,” katanya.

Ditegaskan Aulia, jika ada puskesmas yang tidak melayani masyarakat Kota Medan untuk berobat dengan menggunakan KTP, maka masyarakat dapat melaporkan hal itu kepada Wali Kota Medan dan dirinya melalui DM instagram.

“Jangan nanti sakit lanysung ke RS terus mau opname, nggak bisa. Seperti tadi saya lihat di sosial media, katanya ke RS dia naik (sepeda) motor, itu bukan sakit (berat), mungkin dia hanya flu. Datanglah ke puskesmas, manfaatkan sebaik mungkin obat dari pemerintah, jangan obat itu sia-sia. Kalau puskesmas tidak sanggup, mereka aka rujuk ke RS,” tuturnya. (map/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/