SUMUTPOS.CO – LEBIH dari 9.000 personel gabungan dari Polri TNI dan statekeholder lainnya telah disiapkan untuk Operasi Lilin Toba dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024, di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). “Selain itu, ada 102 pos pengamanan, 12 pos terpadu dan 79 pos pelayanan yang tersebar di Sumut,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada wartawan di Medan, Minggu (10/12).
Menurutnya, Polda Sumut memastikan jalur Sumatera dari Timur dan Barat akan dikelola secara baik dengan penempatan Personil dan Pos-Pos Pengamanan maupun Pos Pelayanan sehingga masyarakat dapat menikmati suasana Natal dengan Gembira dan Kamseltibcar lantas kondusif. “Mengigat panjangnyan’
jalur Sumatera yang melintas di wilayah Sumut dari Aceh ke Riau maupun Aceh ke Padang, Sumatera Barat,” tutur Hadi.
Disamping itu, Polda Sumut juga memetakan dan mengidentifikasi jalur tempat wisata yang berpotensi keramaian sehingga pengunjung nyaman dan aman. “Polda sumut ingin pastikan perayaan Natal berjalan dengan khidmat, gembira dan aman, demikian juga liburan masyarakat lancar dan bersukacita menyambut Tahun Baru 2024,” sebutnya.
Operasi Lilin Toba akan digelar secara efektif dan efisien karena bersamaan juga digelar Operasi Mantap Brata pada Pemilu 2024 ini. Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar berperan aktif menjaga lingkungan dari tindakan kejahatan, narkoba dan lainnya agar tercipta lingkugan yang aman dan nyaman. “Polda Sumut siap mengamankan dan Target operasi tidak ada ada gangguan serta Tahun Baru 2024 aman dan berjalan lncar,” pungkasnya.
142.744 Kendaraan Lintasi Tol Tebingtinggi-Indrapura
Setelah sebulan dibuka secara gratis, tercatat total Volume Lalu Lintas (VLL) 142.744 kendaraan yang melintasi Jalan Tol Tebingtinggi-Indrapura, dan 171.549 ribu kendaraan melintasi ruas Jalan Tol Indrapura-Limapuluh. Khusus di Tol Indrapura-Limapuluh, angka tersebut lebih tinggi dari prediksi sebelumnya, 78.000 kendaraan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengungkapkan, untuk Tol Indrapura-Limapuluh sendiri, per harinya dilalui sebanyak hampir 7.000 kendaraan dan melebihi target yakni 3.000 kendaraan per hari di tol tersebut. “Penyumbang terbesar trafik kendaraan yang melintas, yaitu jenis kendaraan logistik yang melintas dari dan ke Kualatanjung menuju daerah sentra produksi. Hal ini juga menunjukkan Willingness to Pay (WTP) yang cukup tinggi pada jalan tol yang dioperasikan tersebut,” kata Tjahjo dalam keterangannya, Minggu (10/12).
Tjahjo menjelaskan, selama masa sosialisasi tanpa tarif ini, Hutama Karya mencatat nihil kecelakaan atau fatalitas yang terjadi serta belum ditemukan adanya pelanggaran maupun keluhan yang berarti dari pengguna jalan tol. “Kami telah melakukan sosialisasi secara masif di berbagai kanal komunikasi, baik di media sosial, media luar ruang dan media konvensional,” kara Tjahjo.
Selain itu, Tjahjo mengatakan jalan tol ini juga bukan yang pertama di Sumatera Utara, sehingga masyarakatnya sudah cukup terbiasa. “Kami berharap SK penetapan tarif dapat segera keluar sehingga 2 ruas tersebut dapat segera ditetapkan tarif,”ujar Tjahjo.
Hutama Karya juga mengimbau pengguna jalan untuk selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara di jalan tol dengan terus mengikuti aturan dan tata tertib yang berlaku sesuai dengan tagline kampanye keselamatan berkendara yang dipelopori oleh Hutama Karya yaitu SETUJU (Selamat Sampai Tujuan) dengan 5 point utama diantaranya yakni SETUJU bahwa keselamatan adalah nomor satu, SETUJU pastikan kondisi kendaraan prima, SETUJU tidak ngebut di jalan tol, SETUJU untuk istirahat jika lelah dan SETUJU Zero ODOL di jalan tol.
“Lima poin tersebut merupakan core dari berkendara di jalan tol, sehingga jika diikuti dengan benar, perjalanan akan selamat, serta terhindar dari kecelakaan ataupun fatalitas.” tandas Tjahjo.
Hutama Karya mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk berkendara sesuai dengan tata tertib dan ketentuan yang berlaku di jalan tol. Berkendara dengan kecepatan minimum 80 km/jam dan maksimum 100 km/jam, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat.
Terpisah, Audy Hasibuan, pengguna jalan tol asal kota Medan juga merasakan langsung dampak positif dari beroperasinya 2 ruas ini. Dengan jarak tempuh cepat dan memangkas waktu perjalanan. “Kebetulan sanak saudara saya banyak yang di daerah Lima Puluh sana, jadi sekarang lebih cepat sejak dibukanya Tol Tebing Tinggi – Indrapura dan Indrapura – Lima Puluh, sebelumnya lebih dari 1,5 jam, jadi cuman 20 menit aja, jalannya juga mulus dan lebih merasa secure karena kalau lewat tol ada CCTV dimana-mana terus petugasnya juga standby, jadi lebih prefer lewat tol kalau sendirian karena lebih aman,” jelas Audy.
Pengguna jalan diminta untuk segera beristirahat di tempat istirahat terdekat apabila merasa mengantuk, dan apabila terdapat keluhan atau melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol, agar segera melapor ke Call Centre masing-masing ruas tol atau pantau terus informasinya melalui media sosial jalan tol Hutama Karya di @HKTolIndonesia.(dwi/gus)
