26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Dua Kasus Mycoplasma Ditemukan di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui dinas kesehatan (Dinkes), menemukan dua kasus Mycoplasma Pneumonia. Hal itu diketahui setelah Dinkes Medan mendapatkan laporan dari rumah sakit swasta di Kota Medan yang menangani kedua pasien tersebut

“Dapat kami sampaikan, hingga saat ini sudah ada dua kasus Mycoplasma Pneumonia yang dilaporkan dari rumah sakit swasta di Kota Medan,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, dr Pocut Fatimah Fitri kepada Sumut Pos, Minggu (10/12). Dijelaskan Pocut, dua kasus Mycoplasma Pneumonia tersebut menjangkit dua orang anak. Pertama, kasus Mycoplasma Pneumonia di Kota Medan menjangkit seorang belita berusia 1 tahun 10 bulan, dan kasus kedua menjangkit seorang anak berusia 8 tahun 8 bulan.

Ia menjelaskan, kasus pertama tersebut ditemukan pada 28 November 2023 dan kasus kedua ditemukan pada 8 Desember 2023 yang lalu. “Pada 28 November 2023, kita temukan satu kasus (Mycoplasma Pneumonia) yang menjangkit anak usia 1 tahun 10 bulan. Kemudian pada tanggal 8 Desember 2023, kita temukan satu kasus lainnya yang menjangkit anak usia 8 tahun 8 bulan,” jelasnya.

Tak hanya ditemukannya dua kasus Mycoplasma Pneumonia di Kota Medan, Dinkes Medan juga menyebutkan, saat ini telah terjadi tren kenaikan Covid-19 di Kota Medan. “Adapun terkait Penyakit Covid-19 yang dari berbagai sumber informasi terjadi kenaikan kasus, maka untuk di Kota Medan dapat kami sampaikan memang sudah ada trend peningkatan kasus,” ujarnya.

Untuk itu, sambung Pocut, Pemko Medan menilai pentingnya antisipasi terhadap peningkatan Kasus Covid-19 di Kota Medan dengan kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes) di tengah-tengah masyarakat. “Kita anjurkan untuk kembali menerapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Intinya, kita harus tetap menjaga kesehatan,” tutupnya.

Guna mencegah terjadinya penularan di Kota Medan, Pemko Medan melalui Dinkes menerbitkan Surat Edaran (SE) No.000/8557 perihal Kewaspadaan Penyakit Mycoplasma Pneumonia di Kota Medan. Pantauan Sumut Pos, Minggu (10/12), dalam surat yang ditandatangani Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah secara elektronik pertanggal 8 Desember 2023 tersebut, SE tersebut ditujukan kepada Kepala Puskesmas se-Kota Medan dan Dirut RS di Kota Medan.

Dalam surat edaran itu, Dinkes Medan menjelaskan, SE tersebut merupakan tindaklanjut Pemko Medan atas SE Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI No.PM.03.01/C/4732/2023 tentang Kewaspadaan Penyakit Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Kemudian, SE yang dikeluarkan Pemko Medan tersebut juga merupakan tindaklanjut Pemko Medan atas SE Dinkes Provinsi Sumatera Utara No.100.3.4/7/DINKES/XI/2023 tentang Kewaspadaan Penyakit Mycoplasma Pneumonia di Sumatera Utara.

“Dari surat edaran tersebut (Ditjen P2P Kemenkes RI dan Dinkes Sumut), disebutkan bahwa Mycoplasma merupakan penyakit penyebab umum infeksi respiratori sebelum masa Covid-19. Pathogen ini memiliki periode inkubasi yang cukup lama dan dan penyebarannya memerlukan waktu yang cukup lama sehingga disebut sebagai Walking Pneumonia,” tulis SE Dinkes Medan tersebut.

Dalam SE tersebut juga diterangkan, Mycoplasma merupakan salah satu penyebab Pneumonia di masyarakat yang paling banyak dampaknya pada anak-anak. Selain terkait Mycoplasma Pneumonia, dalam SE tersebut, Pemko Medan juga menerangkan bahwa saat ini sedang terjadi trend kenaikan kasus Covid-19 di Kota Medan.

Berkenaan dengan hal itu, Dinkes Medan menilai perlunya dilakukan kewaspadaan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penyakit Mycoplasma Pneumonia dan meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Medan. Apalagi menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, diyakini akan terjadi peningkatan mobilisasi masyarakat.

Untuk itu, Pemko Medan meminta masyarakat agar kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam aktifivifas kehidupan sehari-hari. “Oleh sebab itu, dianjurkan kepada masyarakat agar memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tetap menjaga kesehatan,” tutup SE tersebut.

Dikonfirmasi Sumut Pos terkait dugaan sudah adanya kasus Mycoplasma Pneumonia di Kota Medan, Kadis Kesehatan dr Taufik Ririansyah masih enggan berkomentar.

Waspadai Covid-19 Varian Virus EG.5

Sementara, Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinkes Sumut, melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap perkembangan Covid-19 dengan varian virus EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3. Covid-19 dengan varian tersebut, sedang mengalami peningkatan di Singapura, termasuk sudah juga ditemukan di Jakarta. Atas hal itu, aktivitas masyarakat dari pintu gerbang ke Sumut, akan dalam pengawasan pihak-pihak terkait.

Atas hal itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin, mengimbau masyarakat tetap berhati-hati. Kemudian, selalu menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari, dalam mencegah Covid-19 dengan varian virus EG.5. “Nanti tolong bantu disosialisasiakan ini. Imbauan ini bagus sekali untuk kewaspadaan kita. Karena kita baru melihat rilisnya dari berita-berita, secara resmi kan belum ada,” kata Hassanudin kepada wartawan, Minggu (10/12).

Meski diklaim belum ditentukan di Sumut, Hassanudin mengimbau masyarakat melakukan pencegahan secara dini. “Kita memang punya pengalaman panjang dalam menangani Covid-19. Kalau kita lihat perkembangan data ini, punya spesifik khusus kasusnya. Untuk itu, sikap yang paling bagus adalah kewaspadaan kita,” ujarnya.

Disinggung, apakah akan dilakukan pengawasan di pintu masuk Sumut seperti di Bandara Kualanamu, mengingat Singapura, Malaysia dan Sumut sangat dekat melalui udara? Hasanuddin mengatakan, segala dalam pencegahan akan dilakukan Pemprovsu dan stekholder terkait. “Tetap dari dinas kesehatan kita siapkan sarana dan prasarana. Sudah kami siapkan, standby dengan baik. Namun demikian, ini diharapkan tidak membuat panik,” harapnya. Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu mengatakan, Pemprovsu akan mengikuti petunjuk dan arahan dari pemerintah pusat dalam langkah selanjutnya dalam menangani varian terbaru Covid-19 ini. “Kita ikuti perkembangan secara nasional. Dan benar sekali, karena mobilitas masyarakat dari Singapura dan Malaysia tidak bisa juga dibatasi, oleh karena itu kita harus tetap waspada,” tandasnya. (map/gus/adz)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui dinas kesehatan (Dinkes), menemukan dua kasus Mycoplasma Pneumonia. Hal itu diketahui setelah Dinkes Medan mendapatkan laporan dari rumah sakit swasta di Kota Medan yang menangani kedua pasien tersebut

“Dapat kami sampaikan, hingga saat ini sudah ada dua kasus Mycoplasma Pneumonia yang dilaporkan dari rumah sakit swasta di Kota Medan,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, dr Pocut Fatimah Fitri kepada Sumut Pos, Minggu (10/12). Dijelaskan Pocut, dua kasus Mycoplasma Pneumonia tersebut menjangkit dua orang anak. Pertama, kasus Mycoplasma Pneumonia di Kota Medan menjangkit seorang belita berusia 1 tahun 10 bulan, dan kasus kedua menjangkit seorang anak berusia 8 tahun 8 bulan.

Ia menjelaskan, kasus pertama tersebut ditemukan pada 28 November 2023 dan kasus kedua ditemukan pada 8 Desember 2023 yang lalu. “Pada 28 November 2023, kita temukan satu kasus (Mycoplasma Pneumonia) yang menjangkit anak usia 1 tahun 10 bulan. Kemudian pada tanggal 8 Desember 2023, kita temukan satu kasus lainnya yang menjangkit anak usia 8 tahun 8 bulan,” jelasnya.

Tak hanya ditemukannya dua kasus Mycoplasma Pneumonia di Kota Medan, Dinkes Medan juga menyebutkan, saat ini telah terjadi tren kenaikan Covid-19 di Kota Medan. “Adapun terkait Penyakit Covid-19 yang dari berbagai sumber informasi terjadi kenaikan kasus, maka untuk di Kota Medan dapat kami sampaikan memang sudah ada trend peningkatan kasus,” ujarnya.

Untuk itu, sambung Pocut, Pemko Medan menilai pentingnya antisipasi terhadap peningkatan Kasus Covid-19 di Kota Medan dengan kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes) di tengah-tengah masyarakat. “Kita anjurkan untuk kembali menerapkan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Intinya, kita harus tetap menjaga kesehatan,” tutupnya.

Guna mencegah terjadinya penularan di Kota Medan, Pemko Medan melalui Dinkes menerbitkan Surat Edaran (SE) No.000/8557 perihal Kewaspadaan Penyakit Mycoplasma Pneumonia di Kota Medan. Pantauan Sumut Pos, Minggu (10/12), dalam surat yang ditandatangani Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah secara elektronik pertanggal 8 Desember 2023 tersebut, SE tersebut ditujukan kepada Kepala Puskesmas se-Kota Medan dan Dirut RS di Kota Medan.

Dalam surat edaran itu, Dinkes Medan menjelaskan, SE tersebut merupakan tindaklanjut Pemko Medan atas SE Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI No.PM.03.01/C/4732/2023 tentang Kewaspadaan Penyakit Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Kemudian, SE yang dikeluarkan Pemko Medan tersebut juga merupakan tindaklanjut Pemko Medan atas SE Dinkes Provinsi Sumatera Utara No.100.3.4/7/DINKES/XI/2023 tentang Kewaspadaan Penyakit Mycoplasma Pneumonia di Sumatera Utara.

“Dari surat edaran tersebut (Ditjen P2P Kemenkes RI dan Dinkes Sumut), disebutkan bahwa Mycoplasma merupakan penyakit penyebab umum infeksi respiratori sebelum masa Covid-19. Pathogen ini memiliki periode inkubasi yang cukup lama dan dan penyebarannya memerlukan waktu yang cukup lama sehingga disebut sebagai Walking Pneumonia,” tulis SE Dinkes Medan tersebut.

Dalam SE tersebut juga diterangkan, Mycoplasma merupakan salah satu penyebab Pneumonia di masyarakat yang paling banyak dampaknya pada anak-anak. Selain terkait Mycoplasma Pneumonia, dalam SE tersebut, Pemko Medan juga menerangkan bahwa saat ini sedang terjadi trend kenaikan kasus Covid-19 di Kota Medan.

Berkenaan dengan hal itu, Dinkes Medan menilai perlunya dilakukan kewaspadaan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penyakit Mycoplasma Pneumonia dan meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Medan. Apalagi menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, diyakini akan terjadi peningkatan mobilisasi masyarakat.

Untuk itu, Pemko Medan meminta masyarakat agar kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam aktifivifas kehidupan sehari-hari. “Oleh sebab itu, dianjurkan kepada masyarakat agar memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tetap menjaga kesehatan,” tutup SE tersebut.

Dikonfirmasi Sumut Pos terkait dugaan sudah adanya kasus Mycoplasma Pneumonia di Kota Medan, Kadis Kesehatan dr Taufik Ririansyah masih enggan berkomentar.

Waspadai Covid-19 Varian Virus EG.5

Sementara, Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinkes Sumut, melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap perkembangan Covid-19 dengan varian virus EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3. Covid-19 dengan varian tersebut, sedang mengalami peningkatan di Singapura, termasuk sudah juga ditemukan di Jakarta. Atas hal itu, aktivitas masyarakat dari pintu gerbang ke Sumut, akan dalam pengawasan pihak-pihak terkait.

Atas hal itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin, mengimbau masyarakat tetap berhati-hati. Kemudian, selalu menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari, dalam mencegah Covid-19 dengan varian virus EG.5. “Nanti tolong bantu disosialisasiakan ini. Imbauan ini bagus sekali untuk kewaspadaan kita. Karena kita baru melihat rilisnya dari berita-berita, secara resmi kan belum ada,” kata Hassanudin kepada wartawan, Minggu (10/12).

Meski diklaim belum ditentukan di Sumut, Hassanudin mengimbau masyarakat melakukan pencegahan secara dini. “Kita memang punya pengalaman panjang dalam menangani Covid-19. Kalau kita lihat perkembangan data ini, punya spesifik khusus kasusnya. Untuk itu, sikap yang paling bagus adalah kewaspadaan kita,” ujarnya.

Disinggung, apakah akan dilakukan pengawasan di pintu masuk Sumut seperti di Bandara Kualanamu, mengingat Singapura, Malaysia dan Sumut sangat dekat melalui udara? Hasanuddin mengatakan, segala dalam pencegahan akan dilakukan Pemprovsu dan stekholder terkait. “Tetap dari dinas kesehatan kita siapkan sarana dan prasarana. Sudah kami siapkan, standby dengan baik. Namun demikian, ini diharapkan tidak membuat panik,” harapnya. Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu mengatakan, Pemprovsu akan mengikuti petunjuk dan arahan dari pemerintah pusat dalam langkah selanjutnya dalam menangani varian terbaru Covid-19 ini. “Kita ikuti perkembangan secara nasional. Dan benar sekali, karena mobilitas masyarakat dari Singapura dan Malaysia tidak bisa juga dibatasi, oleh karena itu kita harus tetap waspada,” tandasnya. (map/gus/adz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/