30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Tak Pernah Erupsi Lagi dan Relatif Sangat Tenang, Status Gunung Sinabung Turun Level

TURUN LEVEL:
Lava keluar dari Gunung Sinabung saat terjadi erupsi diambil dari Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, beberapa waktu lalu. Intensitas gempa tremor Gunung Sinabung saat ini mulai berkurang dan relatif mulai tenang dan dalam waktu dekat, status awas level IV gunung api tertinggi di Sumatera Utara tersebut akan diturunkan menjadi Siaga level III.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pasca meletus dahsyat dua hari setelah lebaran tahun 2018 lalu, hingga kini aktivitas kegempaan dan erupsi Gunung Sinabung terpantau stabil. Bahkan dalam waktu dekat ini, status awas level IV gunung api tertinggi di Sumatera Utara tersebut akan diturunkan jadi siaga level III.

Dengan penurunan level ini, status Gunung Sinabung otomatis berubah dari awas menjadi siaga Hal ini ditegaskan Kepala PGA Sinabung Armen Putra pada Sumut Pos, Senin (11/2) siang. “Sampai hari ini belum ada erupsi susulan. Terakhir Sinabung erupsi dua hari pasca lebaran tahun lalu. Sejak saat itu dan sampai hari ini, Sinabung tak pernah lagi erupsi. Kondisinya relatif sangat tenang,” katanya.

Saat ini lanjut Armen, pihaknya sedang melakukan evaluasi, baik kegempaan dan aktivitas lava gunung tersebut. “Sesuai hasil evaluasi awal kami, kemungkinan besar dalam waktu dekat ini status Gunung Sinabung dari awas level IV akan turun menjadi siaga level III. Meski demikian, saat ini kami masih melakukan evaluasi secara menyeluruh. Apalagi sampai hari ini, aktivitas kegempaan Sinabung relatif sangat rendah,” paparnya.

Meski demikian, Armen tak bisa memastikan apakah Gunung Sinabung benar-benar sudah berhenti erupsi atau tidak. “Kita lihat saja nanti perkembangannya ke depan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pasca erupsi besar dengan ketinggian 5000 meter, sampai hari ini Sinabung belum pernah erupsi kembali. Meski demikian, Armen menghimbau warga tak memasuki zona merah. Karena gunung api tertinggi di Sumut itu bosa saja erupsi sewaktu-waktu. Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Sinabung. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir, seperti yang terjadi di Desa Sigarang-garang dan Sukatendel, beberapa waktu lalu. (deo)

TURUN LEVEL:
Lava keluar dari Gunung Sinabung saat terjadi erupsi diambil dari Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, beberapa waktu lalu. Intensitas gempa tremor Gunung Sinabung saat ini mulai berkurang dan relatif mulai tenang dan dalam waktu dekat, status awas level IV gunung api tertinggi di Sumatera Utara tersebut akan diturunkan menjadi Siaga level III.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pasca meletus dahsyat dua hari setelah lebaran tahun 2018 lalu, hingga kini aktivitas kegempaan dan erupsi Gunung Sinabung terpantau stabil. Bahkan dalam waktu dekat ini, status awas level IV gunung api tertinggi di Sumatera Utara tersebut akan diturunkan jadi siaga level III.

Dengan penurunan level ini, status Gunung Sinabung otomatis berubah dari awas menjadi siaga Hal ini ditegaskan Kepala PGA Sinabung Armen Putra pada Sumut Pos, Senin (11/2) siang. “Sampai hari ini belum ada erupsi susulan. Terakhir Sinabung erupsi dua hari pasca lebaran tahun lalu. Sejak saat itu dan sampai hari ini, Sinabung tak pernah lagi erupsi. Kondisinya relatif sangat tenang,” katanya.

Saat ini lanjut Armen, pihaknya sedang melakukan evaluasi, baik kegempaan dan aktivitas lava gunung tersebut. “Sesuai hasil evaluasi awal kami, kemungkinan besar dalam waktu dekat ini status Gunung Sinabung dari awas level IV akan turun menjadi siaga level III. Meski demikian, saat ini kami masih melakukan evaluasi secara menyeluruh. Apalagi sampai hari ini, aktivitas kegempaan Sinabung relatif sangat rendah,” paparnya.

Meski demikian, Armen tak bisa memastikan apakah Gunung Sinabung benar-benar sudah berhenti erupsi atau tidak. “Kita lihat saja nanti perkembangannya ke depan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pasca erupsi besar dengan ketinggian 5000 meter, sampai hari ini Sinabung belum pernah erupsi kembali. Meski demikian, Armen menghimbau warga tak memasuki zona merah. Karena gunung api tertinggi di Sumut itu bosa saja erupsi sewaktu-waktu. Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Sinabung. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir, seperti yang terjadi di Desa Sigarang-garang dan Sukatendel, beberapa waktu lalu. (deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/