25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Abaikan Kunci Jawaban

Sebentar lagi, para siswa bakal melaksanakan Ujian Nasional (UN). Karenanya, dibutuhkan peran aktif para orangtua dan pihak sekolah dalam membantu para siswan agar lebih giat belajar, sehingga mereka dapat lulus pada tahun ini. Namun begitu, para siswa juga diimbau agar jangan mudah mempercayai oknum-oknum yang mengiming-imingkan kunci jawaban saat ujian. Demikian disampaikan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Burhanuddin Harahap SAg Mpd kepada wartawan Sumut Pos Jhonson Siahaan, Selasa (8/3) lalu. Berikut petikan wawancaranya.

Apakah Anda setuju UN sebagai tolok ukur dari kelulusan siswa?
Sebenarnya, UN belum bisa sepenuhnya dijadikan sebagai tolok ukur kelulusan. Masih ada tolok ukur yang lainnya, di antarannya ujian sekolah, kreatifitas siswa, perilaku atau akhlak siswa, dan masih banyak faktor penunjang lainnya. Hitungannya, 60 persen kelulusan itu dari UN dan 40 persen dari unsur-unsur yang saya sebutkan tadi.

Seperti apa peran sekolah dalam mendongkrak tingkat kelulusan siswa?
Ada banyak cara yang dilakukan. Misalnya dengan memberikan tambahan pelajaran di luar sekolah pada sore hari, memberikan praktik-praktik di laboratorium dan melakukan try out sekaligus berlatih untuk menjawab pertanyaan komputer (LJK).

Selama Anda menjabat Kepala Sekolah MAN 1, berapa persen tingkat kelulusan siswa Anda?
Semasa kepemimpinan saya, kelulusan siswa itu 99,9 persen, hanya 1 orang siswa yang tidak lulus.

Apa harapan Anda terhadap siswa, orangtua dan masyarakat umum menjelang UN tahun ini?
Harapan saya, agar para siswa mengabaikan info-info sesat tentang kunci jawaban. Percaya diri dan berlaku jujur pada diri sendiri. Sedangkan kepada para orangtua, harus mampu menerima apa yang menjadi hasil dari ujian anaknya. Bimbinglah anak-anak kita dalam segala hal selama masih berstatus pelajar dan sama-sama menegakkan pendidikan ini dengan sebaiknya. Sementara untuk masyarakat umum, harapan saya, mari sama-sama menjaga dunia pendidikan agar bisa lebih maju lagi. (*)

Sebentar lagi, para siswa bakal melaksanakan Ujian Nasional (UN). Karenanya, dibutuhkan peran aktif para orangtua dan pihak sekolah dalam membantu para siswan agar lebih giat belajar, sehingga mereka dapat lulus pada tahun ini. Namun begitu, para siswa juga diimbau agar jangan mudah mempercayai oknum-oknum yang mengiming-imingkan kunci jawaban saat ujian. Demikian disampaikan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Burhanuddin Harahap SAg Mpd kepada wartawan Sumut Pos Jhonson Siahaan, Selasa (8/3) lalu. Berikut petikan wawancaranya.

Apakah Anda setuju UN sebagai tolok ukur dari kelulusan siswa?
Sebenarnya, UN belum bisa sepenuhnya dijadikan sebagai tolok ukur kelulusan. Masih ada tolok ukur yang lainnya, di antarannya ujian sekolah, kreatifitas siswa, perilaku atau akhlak siswa, dan masih banyak faktor penunjang lainnya. Hitungannya, 60 persen kelulusan itu dari UN dan 40 persen dari unsur-unsur yang saya sebutkan tadi.

Seperti apa peran sekolah dalam mendongkrak tingkat kelulusan siswa?
Ada banyak cara yang dilakukan. Misalnya dengan memberikan tambahan pelajaran di luar sekolah pada sore hari, memberikan praktik-praktik di laboratorium dan melakukan try out sekaligus berlatih untuk menjawab pertanyaan komputer (LJK).

Selama Anda menjabat Kepala Sekolah MAN 1, berapa persen tingkat kelulusan siswa Anda?
Semasa kepemimpinan saya, kelulusan siswa itu 99,9 persen, hanya 1 orang siswa yang tidak lulus.

Apa harapan Anda terhadap siswa, orangtua dan masyarakat umum menjelang UN tahun ini?
Harapan saya, agar para siswa mengabaikan info-info sesat tentang kunci jawaban. Percaya diri dan berlaku jujur pada diri sendiri. Sedangkan kepada para orangtua, harus mampu menerima apa yang menjadi hasil dari ujian anaknya. Bimbinglah anak-anak kita dalam segala hal selama masih berstatus pelajar dan sama-sama menegakkan pendidikan ini dengan sebaiknya. Sementara untuk masyarakat umum, harapan saya, mari sama-sama menjaga dunia pendidikan agar bisa lebih maju lagi. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/