BELAWAN-Rencana pengoperasian kapal ferry Belawan-Penang, Malaysia kembali molor. Mundurnya jadwal pengeporasian itu disebabkan PT Gunung Seulawuh Kembar (GSK) selalu pihak perusahaan pemilik armada transportasi laut tersebut belum juga mendatangkan kapal ferry yang akan dioperasikan untuk diperiksa kelaikannya.
“Memang rencananya bulan ini (April-red), tapi armada kapalnya sampai saat ini belum tiba di Belawan. Dan kapan pengoperasianya kita belum tahu, yang jelas Syahbandar maupun fasilitas terminal di pelabuhan ini sudah siap,” kata, H Arkhamuddin, Humas Kantor Syahbandar Pelabuhan Belawan, saat ditanyai Sumut Pos, Rabu (10/4) kemarin.
Fasilitas terminal dan koordinasi antar lintas instansi seperti imigrasi, bea cukai dan karantina telah dilakukan. Kementerian Perhubungan Laut (Kemenhubla) RI serta instansi terkait lainnya di pusat juga sudah menerbitkan izin RPT (Rencana Pola Trayek).”Jadi kendalanya tinggal armada kapalnya saja, dan pihak perusahan PT GSK sampai saat ini belum berkoordinasi ke kita (Syahbandar) tentang apa permasalahannya,” ujar dia.
Menurutnya, sesuai ketentuan sebelum armada kapal ferry yang menghubungkan Belawan-Penang Malaysia dioperasikan, pihak Kesyahbandaran Pelabuhan Belawan harus terlebih dulu melakukan pemeriksaan kelaikan kapal, baik itu kondisi kapal, mesin maupun peralatan keselamatan di kapal tersebut.
“Kondisi kapal yang dioperasikan nantinya juga memiliki fasilitas pelayanan medis, dan petugas medis nantinya disiapkan di dalam kapal tersebut,” sebutnya.
Kesiapan diaktifkannya kembali jalur terminal penumpang internasional itu sebelumnya juga disampaikan pihak kantor Imigrasi Klas II di Belawan.
“Kita siap memberikan pelayanan, baik itu pemeriksaan paspor penumpang yang datang dan berangkat meninggalkan Pelabuhan Belawan,” jelas, Sunardi, Kepala Kantor Imigrasi Klas II di Belawan.
Untuk diketahui, kapal ferry penyeberangan Belawan-Penang Malaysia sebelumnya pernah beroperasi di Pelabuhan Belawan. Hanya saja sempat terhenti pada tahun 2010 lalu, dikarenakan pihak perusahaan pengelola kapal cepat tersebut merugi akibat minimnya penumpang . (rul)
