28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Rumah Terbakar, Anak Diselamatkan Tetangga

MEDAN-Dua bocah, Keisya (7) dan Sonya (11), putri pasangan Saut Sitinjak (44) dan Rata Elmina (39) nyaris terpanggang, setelah api membakar kediamannya di Jalan Buku No. 31 Kelurahan Seiputih Barat, Kecamatan Medan Petisah Minggu (11/5) pagi sekira pukul 10.00 WIB. Beruntung, saat api mulai membesar kedua bocah itu berhasil diselamatkan warga setempat.

PADAMKAN API: Petugas Pemadam Kebakaran Kota Medan berusaha memadamkan api yang menghanguskan rumah semi permanen di Jalan Buku Kecamatan Medan Petisah, Minggu (11/5).
PADAMKAN API: Petugas Pemadam Kebakaran Kota Medan berusaha memadamkan api yang menghanguskan rumah semi permanen di Jalan Buku Kecamatan Medan Petisah, Minggu (11/5).

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di lokasi kejadian, api pertama kali muncul dari kamar belakang rumah korban yang di tempati Morris (16), putra pertama Saut Sitinjak. Saat api mulai membakar rumah semi permanen yang mereka tempati, kedua bocah mungil itu masih asyik bermain di dalam rumahnya.

Melihat api membesar, kedua bocah ini langsung berlari keluar rumah sembari berteriak minta tolong. “Waktu kejadian orangtuanya enggak di rumah. Kebetulan mereka hanya berdua saja,” kata Nico Sinaga (30), tetangga korban.

Menurut Nico, api pertama kali terlihat dari belakang rumah korban, namun belum diketahui secara pasti apa penyebab kebakaran ini.

“Setelah anak-anak itu lari keluar rumah, saya lihat ada asap hitam. Enggak lama, keluar api dari jendela kamar belakang korban,” ujar Nico.

Melihat ada api, pria paruh baya yang rumahnya berada persis di samping rumah korban ini kemudian menyiramkan air parit ke atap rumah.

“Karena apinya mulai membesar, saya dan warga lalu menyiramkan air parit ke rumahnya. Kita takut apinya menyambar,” ucap Nico.

Tak lama setelah kebakaran, si pemilik rumah bernama Saut datang. Ia tampak begitu terkejut melihat seisi rumahnya habis dilalap api. “Saya tadi enggak di rumah, kebetulan saya lagi narik becak di Jalan Ayahanda,” kata korban.

Saut juga mengatakan, saat api melahap rumahnya, istri dan putranya Moris (16) sedang beribadah di gereja. “Kebetulan ibu anak-anak lagi keluar juga, mereka lagi ibadah di gereja. Di rumah cuma anak perempuan saya yang dua ini lah,” sebutnya.

Ia menjelaskan, dirinya baru mengetahui rumahnya terbakar setelah diberitahu warga. “Pas saya narik becak tadi, ada warga yang ngasih tahu dan katanya rumah saya terbakar,” ungkap bapak tiga anak ini.

Mengetahui rumahnya terbakar, pria yang sering dipanggil Monang, kemudian pulang ke rumahnya untuk memastikan kondisi kedua putrinya. “Untunglah dua anak saya yang perempuan ini cepat lari keluar pak. Kalau enggak, gak tau lah kami,” katanya.

Sementara itu, menurut penuturan kedua putrinya, api terlihat dari kamar belakang. Namun, korban menduga kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik di kamar belakang. “Kalau kata anak-anak apinya dari kamar belakang. Setelah melihat api, mereka langsung minta tolong pak,” ucapnya.

Pascakebakaran, kedua putri korban tampak begitu syok. Kedua bocah mungil itu hanya mampu memeluk ibunya yang saat itu datang terlambat. “Sudah lah jangan nangis terus,” kata sang ibu kepada kedua putrinya sambil mengusap-usap kepala putrinya tersebut.

Lurah Sei Putih Barat, Denny Muchtar ketika dikonfirmasi, mengaku tahu adanya kebakaran setelah melihat kepulan asap dari rumah salah seorang warganya. Ia langsung mendatangi rumah milik Saut. “Kebetulan rumah saya dekat sini. Waktu saya keliling, saya lihat ada asap hitam. Lalu saya langsung ke sini,” ujarnya.

Deny menyebut, diduga kuat kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik. “Informasi yang saya terima, diduga karena korslet bang,” sebutnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Alex Piliang yang dikonfirmasi Sumut Pos, mengaku pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran. “Kita belum bisa pastikan asal api dari mana. Anggota dan petugas Identifikasi Polresta Medan sudah turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya singkat.

Amatan Sumut Pos, dalam peristiwa kebakaran ini sedikitnya 6 unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan diturunkan untuk memadamkan api. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Berselang satu jam setelah kebakaran, beberapa kerabat korban tampak berkumpul memberikan semangat kepada korban. Kedua bocah yang tadinya nyaris menjadi korban hanya mampu menangis di pangkuan ibunya. Korban dan keluarganya pun diungsikan sementara di rumah Nomor 30. (mag-8/azw)

MEDAN-Dua bocah, Keisya (7) dan Sonya (11), putri pasangan Saut Sitinjak (44) dan Rata Elmina (39) nyaris terpanggang, setelah api membakar kediamannya di Jalan Buku No. 31 Kelurahan Seiputih Barat, Kecamatan Medan Petisah Minggu (11/5) pagi sekira pukul 10.00 WIB. Beruntung, saat api mulai membesar kedua bocah itu berhasil diselamatkan warga setempat.

PADAMKAN API: Petugas Pemadam Kebakaran Kota Medan berusaha memadamkan api yang menghanguskan rumah semi permanen di Jalan Buku Kecamatan Medan Petisah, Minggu (11/5).
PADAMKAN API: Petugas Pemadam Kebakaran Kota Medan berusaha memadamkan api yang menghanguskan rumah semi permanen di Jalan Buku Kecamatan Medan Petisah, Minggu (11/5).

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di lokasi kejadian, api pertama kali muncul dari kamar belakang rumah korban yang di tempati Morris (16), putra pertama Saut Sitinjak. Saat api mulai membakar rumah semi permanen yang mereka tempati, kedua bocah mungil itu masih asyik bermain di dalam rumahnya.

Melihat api membesar, kedua bocah ini langsung berlari keluar rumah sembari berteriak minta tolong. “Waktu kejadian orangtuanya enggak di rumah. Kebetulan mereka hanya berdua saja,” kata Nico Sinaga (30), tetangga korban.

Menurut Nico, api pertama kali terlihat dari belakang rumah korban, namun belum diketahui secara pasti apa penyebab kebakaran ini.

“Setelah anak-anak itu lari keluar rumah, saya lihat ada asap hitam. Enggak lama, keluar api dari jendela kamar belakang korban,” ujar Nico.

Melihat ada api, pria paruh baya yang rumahnya berada persis di samping rumah korban ini kemudian menyiramkan air parit ke atap rumah.

“Karena apinya mulai membesar, saya dan warga lalu menyiramkan air parit ke rumahnya. Kita takut apinya menyambar,” ucap Nico.

Tak lama setelah kebakaran, si pemilik rumah bernama Saut datang. Ia tampak begitu terkejut melihat seisi rumahnya habis dilalap api. “Saya tadi enggak di rumah, kebetulan saya lagi narik becak di Jalan Ayahanda,” kata korban.

Saut juga mengatakan, saat api melahap rumahnya, istri dan putranya Moris (16) sedang beribadah di gereja. “Kebetulan ibu anak-anak lagi keluar juga, mereka lagi ibadah di gereja. Di rumah cuma anak perempuan saya yang dua ini lah,” sebutnya.

Ia menjelaskan, dirinya baru mengetahui rumahnya terbakar setelah diberitahu warga. “Pas saya narik becak tadi, ada warga yang ngasih tahu dan katanya rumah saya terbakar,” ungkap bapak tiga anak ini.

Mengetahui rumahnya terbakar, pria yang sering dipanggil Monang, kemudian pulang ke rumahnya untuk memastikan kondisi kedua putrinya. “Untunglah dua anak saya yang perempuan ini cepat lari keluar pak. Kalau enggak, gak tau lah kami,” katanya.

Sementara itu, menurut penuturan kedua putrinya, api terlihat dari kamar belakang. Namun, korban menduga kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik di kamar belakang. “Kalau kata anak-anak apinya dari kamar belakang. Setelah melihat api, mereka langsung minta tolong pak,” ucapnya.

Pascakebakaran, kedua putri korban tampak begitu syok. Kedua bocah mungil itu hanya mampu memeluk ibunya yang saat itu datang terlambat. “Sudah lah jangan nangis terus,” kata sang ibu kepada kedua putrinya sambil mengusap-usap kepala putrinya tersebut.

Lurah Sei Putih Barat, Denny Muchtar ketika dikonfirmasi, mengaku tahu adanya kebakaran setelah melihat kepulan asap dari rumah salah seorang warganya. Ia langsung mendatangi rumah milik Saut. “Kebetulan rumah saya dekat sini. Waktu saya keliling, saya lihat ada asap hitam. Lalu saya langsung ke sini,” ujarnya.

Deny menyebut, diduga kuat kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik. “Informasi yang saya terima, diduga karena korslet bang,” sebutnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Alex Piliang yang dikonfirmasi Sumut Pos, mengaku pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran. “Kita belum bisa pastikan asal api dari mana. Anggota dan petugas Identifikasi Polresta Medan sudah turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya singkat.

Amatan Sumut Pos, dalam peristiwa kebakaran ini sedikitnya 6 unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan diturunkan untuk memadamkan api. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Berselang satu jam setelah kebakaran, beberapa kerabat korban tampak berkumpul memberikan semangat kepada korban. Kedua bocah yang tadinya nyaris menjadi korban hanya mampu menangis di pangkuan ibunya. Korban dan keluarganya pun diungsikan sementara di rumah Nomor 30. (mag-8/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/