25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gerindra Ogah Tergesa-gesa

Gus Irawan Pasaribu (kiri) dan Muhammad Raden Syafi’i (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Suhu politik di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjelang perhelatan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mulai memanas. Untuk Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ada dua nama calon kadernya, Gus Irawan dan Muhammad Raden Syafi’I alias Romo disebut-sebut bersaing menempati nomor wahid untuk maju diusung partainya.

Meski begitu, partai yang didirikan oleh Prabowo Subianto itu belum secara blak-blakan mengumumkan bakal calon yang bakal maju, walau Gerindra memiliki modal cukup besar karena punya 13 kursi di DPRD Sumut.

Hanya butuh 7 kursi tambahan agar bisa mengusung satu pasangan calon. Walaupun. memiliki modal yang cukup besar, DPP Partai Gerindra tidak mau terburu-buru dalam memutuskan sikap.

Menurut Waki Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Edhy Prabowo saat ini proses di internal partai Gerindra tengah berlangsung. Oleh karena itu, dia menghimbau kepada seluruh Ketua DPD Partai Gerindra untuk mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat.

“Ketua-ketua DPD punya kewajiban untuk membuat Gerindra maju, termasuk pencalonan kepala daerah,” ujar Edhy ketika dihubungi Sumut Pos, Minggu (11/6).

Edhy menegaskan bahwa yang punya hak memutuskan pencalonan kepala daerah yakni Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto.

“Di tingkat provinsi ada beberapa daerah yang akan menggelar Pilkada seperti Sumut, Sumsel, Jabar, Jatim. Masing-masing Ketua DPD nya punya hak di internal. Hanya saja keputusan akhir berada ditangan Ketua Dewan Pembina,”jelasnya.

Dia memastikan bahwa Ketua Dewan Pembina akan memutuskan siapa yang akan diusung untuk maju di Pilkada 2018 berdasarkan hasil survei.

Ketua Komisi IV DPR RI ini mengatakan Gus Irawan berada diposisi terdepan untuk bisa maju Pilgubsu 2018. Mengingat, Ketua Komisi VII DPR RI itu menjabat Ketua DPD Gerindra Sumut.

Akan tetapi, Edhy tidak dapat memberikan garansi bahwa Gus Irawan akan pasti diusung. “Kalau elektabilitas dan popularitas Gus Irawan rendah untuk apa di paksakan. Gerindra mau ikut Pilkada tentu ingin menang,”bilangnya.

Edhy tidak melarang kalau ada kader Gerindra lain di Provinsi Sumut yang ingin melakukan hal yang sama. “Di Sumut selain Gus Irawan ada Muhammad Syafii (Romo). Silahkan mereka bersaing secara sehat,”akunya.

Edhy meyakini semakin banyak sosok atau tokoh dari kalangan internal yang muncul di Pilkada, maka akan semakin menguntungkan Partai Gerindra. Sebab, hal itu menunjukkan betapa seriusnya Partai Gerindra membuat Indonesia menjadi lebih baik.

“Tentu akan lebih baik mengusung kader sendiri di pilkada. Karena, ketika terpilih nanti akan lebih mudah dari sisi pelaksanaan,”paparnya.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu menyebut dirinya akan tunduk dan patuh terhadap apapun yang akan menjadi keputusan DPP.

Mantan Dirut PT Bank Sumut itu tidak mempermasalahkan jika ada kader Gerindra yang ingin ikut Pilgubsu.

“Silahkan saja, semakin banyak calon maka semakin banyak pilihan masyarakat,” katanya beberapa waktu lalu.

 

Setelah melalui perjuangan panjang di Pilkada DKI, Gus yakin bahwa hubungan baik Gerindra dan PKS akan tetap terjalin. “Bisa saja koalisi di Pilgubsu mengadopsi apa yang ada di DKI,”sebutnya.

Berdasarkan pemberitaan media massa, Gus menyebut bahwa PKS sudah menggelar Pilkada internal. “Saya baca media kalau PKS sudah melakukan pilaksa internal, ada tiga nama yang menonjol yakni Tifatul Sembiring, M Hafez, dan Luthfi. Ketiganya sosok yang memiliki potensi jadi akan mudah membangun komunikasi,”jelasnya.

Hanya saja Gus belum bisa menyebut siapa yang dianggapnya cocok mendampingi dirinya. “Mana bisa saya pilih siapa yang paling cocok, penugasan partai saja belum ada. Apapun keputusan partai akan saya patuhi,”sebut pria berkacamata ini.

Gus Irawan Pasaribu (kiri) dan Muhammad Raden Syafi’i (kanan).

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Suhu politik di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjelang perhelatan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018 mulai memanas. Untuk Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ada dua nama calon kadernya, Gus Irawan dan Muhammad Raden Syafi’I alias Romo disebut-sebut bersaing menempati nomor wahid untuk maju diusung partainya.

Meski begitu, partai yang didirikan oleh Prabowo Subianto itu belum secara blak-blakan mengumumkan bakal calon yang bakal maju, walau Gerindra memiliki modal cukup besar karena punya 13 kursi di DPRD Sumut.

Hanya butuh 7 kursi tambahan agar bisa mengusung satu pasangan calon. Walaupun. memiliki modal yang cukup besar, DPP Partai Gerindra tidak mau terburu-buru dalam memutuskan sikap.

Menurut Waki Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Edhy Prabowo saat ini proses di internal partai Gerindra tengah berlangsung. Oleh karena itu, dia menghimbau kepada seluruh Ketua DPD Partai Gerindra untuk mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat.

“Ketua-ketua DPD punya kewajiban untuk membuat Gerindra maju, termasuk pencalonan kepala daerah,” ujar Edhy ketika dihubungi Sumut Pos, Minggu (11/6).

Edhy menegaskan bahwa yang punya hak memutuskan pencalonan kepala daerah yakni Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto.

“Di tingkat provinsi ada beberapa daerah yang akan menggelar Pilkada seperti Sumut, Sumsel, Jabar, Jatim. Masing-masing Ketua DPD nya punya hak di internal. Hanya saja keputusan akhir berada ditangan Ketua Dewan Pembina,”jelasnya.

Dia memastikan bahwa Ketua Dewan Pembina akan memutuskan siapa yang akan diusung untuk maju di Pilkada 2018 berdasarkan hasil survei.

Ketua Komisi IV DPR RI ini mengatakan Gus Irawan berada diposisi terdepan untuk bisa maju Pilgubsu 2018. Mengingat, Ketua Komisi VII DPR RI itu menjabat Ketua DPD Gerindra Sumut.

Akan tetapi, Edhy tidak dapat memberikan garansi bahwa Gus Irawan akan pasti diusung. “Kalau elektabilitas dan popularitas Gus Irawan rendah untuk apa di paksakan. Gerindra mau ikut Pilkada tentu ingin menang,”bilangnya.

Edhy tidak melarang kalau ada kader Gerindra lain di Provinsi Sumut yang ingin melakukan hal yang sama. “Di Sumut selain Gus Irawan ada Muhammad Syafii (Romo). Silahkan mereka bersaing secara sehat,”akunya.

Edhy meyakini semakin banyak sosok atau tokoh dari kalangan internal yang muncul di Pilkada, maka akan semakin menguntungkan Partai Gerindra. Sebab, hal itu menunjukkan betapa seriusnya Partai Gerindra membuat Indonesia menjadi lebih baik.

“Tentu akan lebih baik mengusung kader sendiri di pilkada. Karena, ketika terpilih nanti akan lebih mudah dari sisi pelaksanaan,”paparnya.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu menyebut dirinya akan tunduk dan patuh terhadap apapun yang akan menjadi keputusan DPP.

Mantan Dirut PT Bank Sumut itu tidak mempermasalahkan jika ada kader Gerindra yang ingin ikut Pilgubsu.

“Silahkan saja, semakin banyak calon maka semakin banyak pilihan masyarakat,” katanya beberapa waktu lalu.

 

Setelah melalui perjuangan panjang di Pilkada DKI, Gus yakin bahwa hubungan baik Gerindra dan PKS akan tetap terjalin. “Bisa saja koalisi di Pilgubsu mengadopsi apa yang ada di DKI,”sebutnya.

Berdasarkan pemberitaan media massa, Gus menyebut bahwa PKS sudah menggelar Pilkada internal. “Saya baca media kalau PKS sudah melakukan pilaksa internal, ada tiga nama yang menonjol yakni Tifatul Sembiring, M Hafez, dan Luthfi. Ketiganya sosok yang memiliki potensi jadi akan mudah membangun komunikasi,”jelasnya.

Hanya saja Gus belum bisa menyebut siapa yang dianggapnya cocok mendampingi dirinya. “Mana bisa saya pilih siapa yang paling cocok, penugasan partai saja belum ada. Apapun keputusan partai akan saya patuhi,”sebut pria berkacamata ini.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/