SUMUTPOS.CO – DINAS Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumut memprediksi, puncak arus mudik dimulai hari ini, Selasa (12/6). Sesuai pemetaan yang dilakukan Dishub bersama stakeholder terkait, tepat pada H-2 puncak arus mudik akan terjadi lonjakan penumpang sekitar 5 persen via angkutan jalan atau sebanyak 707.961 orang.
“Sementara untuk angkutan kereta api, kami prediksi meningkat 15 persen atau 278.102 penumpang. Angkutan laut naik 10 persen atau 24.507 orang dan udara naik menjadi 15 persen atau sekitar 596.278 orang,” kata Ketua Tim Posko Monitoring Angkutan Lebaran Dishub Sumut 2018, Agustinus kepada Sumut Pos, Senin (11/6).
Secara keseluruhan, Agustinus mengungkapkan, antara demand & supply pada puncak arus mudik tahun ini dibanding 2017, yaitu untuk angkutan jalan (demand 42.141 penumpang perhari, supply 48.594 kursi perhari), kereta api permintaan 15.114 penumpang perhari dan ketersediaan sebanyak 19.090 kursi perhari, laut permintaan 1.238 penumpang dengan ketersediaan 2.100 kursi dan udara memiliki permintaan 32.406 penumpang perhari dengan ketersediaan kursi sebanyak 33 ribu perhari. “Kebutuhan moda transportasi itu terjadi mulai H-3 dan H-2,” katanya.
Kata dia, masa pemantauan arus mudik dan balik, sudah dan akan pihaknya lakukan mulai H-7 yakni 8 Juni sampai H+7 atau 24 Juni mendatang. “Arus mudik mulai H-8 sampai dengan H+2, sedangkan arus balik mulai H+1 sampai dengan H+8,” ujarnya.
Mengenai kesiapan sarana bus AKAP dan AKDP, Agustinus mengatakan, total kursi yang tersedia yaitu sebanyak 48.594 kursi perhari. Yakni bila dirinci, untuk AKAP tersedia 1.101 unit bus dengan total seat 19.596 kursi, 48 PO (MPU) sebanyak 836 unit dengan total 6.858 seat, pemandu moda Bandara KNIA sebanyak 385 unit bus dan taksi sebanyak 5.184 unit, dengan total 5.568 seat. “Sedangkan untuk AKAP tersedia 18 PO yakni 615 unit dengan total 24.600 seat,” kata pria yang juga Kabid Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut itu.
Di samping itu, sesuai hasil survey prasarana jalan di Sumut, stakeholder terkait kata Agus juga sudah memetakan potensi yang terjadi di lapangan. Yakni jembatan rusak terdapat lima lokasi, titik macet sebanyak 68 lokasi, longsor 16 lokasi, jalan rusak 30 lokasi, rawan kecelakaan sebanyak 143 lokasi. “Totalnya itu ada sebanyak 262 lokasi yang mana semuanya itu sesuai hasil survey tim yang terdiri dari kami, Ditlantas Poldasu, BBPJN I, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi dan lainnya yang dilaksanakan pada 7 sampai 11 Mei 2018,” terangnya.
Sebelumnya pihaknya pun sudah prediksi peningkatan jumlah pemudik dibanding 2017, sebut Agus yakni rata-rata hampir 6 persen. “Kalau tahun lalu itu ada terlihat peningkatan penumpang angkutan umum (6,48) persen, yang terdiri penumpang angkutan jalan naik 2,08 persen, kereta api naik 9,29 persen, laut tetap 16,11 persen dan udara naik 8,08 persen,” paparnya seraya menyebut untuk realisasi penumpang masa lebaran pada 2016-2017, H-2 arus mudik memang terjadi lonjakan luar biasa yakni 15,28 persen, begitupun saat arus balik mengalami lonjakan signifikan 9,45 persen.(prn/mag-1/gus)