#Mama#
Mama..
Kau ibu ku
Yang melahirkan ku
Susah payah kau merawat aku
Dengan kasih dan sayang
Mama..
Ku tahu kau lelah
Tapi selalu kau sembunyikan itu
Kau selalu tegar buat ku
Mama..
Kau bagaikan malaikat
Merawat aku dalam kehidupan
Tangan mu begitu lembut
Senyum mu manis
Mama..
Ada permata dihatimu
Adakah harapan buat ku
Demi orang yang aku sayang
SUMUTPOS.CO – BEGITULAH bait puisi milik Siti Khatijah alias Kety (11) yang menderita tumor tulang (osteosarcoma). Warga yang tinggal di Jalan Langkat No 6 Lingkungan 6,
Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan ini hingga kini belum mendapatkan perawatan karena tidak memiliki kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Namun ada kabar gembira kemarin. Kety bakal mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Medan. Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, Pemko Medan akan membantu meringankan beban keluarga Kety. “Intinya dengan kemampuan dan kewenangan yang Pemko miliki, kita akan bantu,” katanya kepada Sumut Pos, Selasa (11/7).
Akhyar belum mau berandai-andai berapa besaran bantuan yang akan pihaknya gelontorkan untuk Kety. Dia bilang, terlebih dahulu akan mensinergikan hal ini kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Medan. Apalagi dirinya baru saja mendengar kabar tersebut.”Ya, saya baru dapat kabar dari Camat Belawan soal ini. Tindak lanjutnya akan dikordinasikan ke Dinkes dan Dinsos. Termasuk mengenai jaminan apa yang bisa kita bantu nanti,” katanya.
Sementara itu, kondisi Kety masih terlihat lemas. Penyakit ini telah merenggut keceriaannya selama 5 bulan. Tapi, derita itu tidak menyurutkan ia membuat karya-karya puisi. Kety pun menciptakan puisi berjudul ‘Mama’ yang khusus dihadiahkan untuk sang ibunda.
Ketika disambangi di kediamannya, Kety tampak duduk lesu di kursi roda. Didampingi ibu kandungnya siswi kelas 6 SD ini memegang pulpen dan buku tulis.”Kety buat puisi. Silahkan duduk om,” sapanya, kemarin.
Kelemahan fisik sepertinya tidak menyurutkan semangatnya. Bahkan, karya puisi terakhir dibuat oleh anak kedua dari tiga bersaudara membuat Nilawati (39) orangtuanya meneteskan air mata.”Ini puisi ‘Mama’ untuk ibu, karena telah sabar merawat anaknya,” sebut dia.
Semasa sehat dan aktif bersekolah, Kety memang kerap berprestasi. Terakhir kali, ia meraih juara pertama karya puisi berjudul ‘Kartini’ pada tahun 2016 lalu. Selain itu, juga mendapatkan prestasi juara umum saat penerimaan rapot kenaikan kelas di SD Muhammadiyah Belawan.
“Cita-cita Kety inginnya jadi duta besar (Dubes) di Jepang. Tapi kondisi seperti ini, apa bisa ya om,” ujarnya dengan nada sedih.
Nilawati, ibu kandung Kety, hanya bisa menangis begitu
mendengar penuturan sang anak. Janda anak tiga yang bekerja sebagai tukang cuci dari rumah ke rumah, hanya bisa pasrah serta berdoa untuk kesembuhan putrinya.
“Saya nggak tahu lagi, biaya untuk berobat tidak ada. Dia anak yang pintar, tapi nasibnya seperti ini,” ungkapNila.
Wanita berdarah Aceh ini hanya bisa berharap adanya uluran tangan para dermawan yang mau membantu biaya berobat guna kesembuhan Kety.”Saya sangat berharap adanya bantuan biaya pengobatan. Memang sempat dirawat di RSU Adam Malik sebulan, karena tak ada perubahan dibawa pulang,” tuturnya.